Ban Ini Bikin Pengusaha Tambal Ban Gulung Tikar!

Ban Ini Bikin Pengusaha Tambal Ban Gulung Tikar!

Teknologi 102

Siapa Ladies di sini yang pernah ngalamin ban bocor di tengah jalan? Apalagi kalo bawa motor, terpaksa harus dorong ke bengkel terdekat, deh. Repot banget, kan? 

Shop with Me

LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tapi ada kabar baik untuk Ladies semua, sekarang udah ada teknologi ban antibocor, lho! Serius? Serius, dong!

Dirancang Sejak Lama

Ban karet berisi udara seperti yang kita kenal hari ini awalnya ditemukan oleh Robert W. Thompson, seorang insinyur asal Skotlandia, pada 1847. Jenis ban ini dikenal dengan “ban pneumatik” karena tekanan udara di dalamnya terkompresi ketika menyerap guncangan.

Namun, karena belum diproduksi secara massal, John Boyd Dunlop (iya, si pendiri Dunlop itu) mengambil kesempatan emas ini dan mempopulerkannya pada 1888.

Seusai Perang Dunia I, kebutuhan akan ban yang tahan di segala medan dan cuaca meningkat. Di sinilah giliran JV Martin, seorang Amerika, yang mengambil peluang dan membuat penemuan brilian pada 1930-an: ban tanpa udara! 

Berbeda dengan ban pneumatik, ban temuannya terbuat dari kayu berlapis karet tanpa membutuhkan kompresi udara. Sayangnya, mirip seperti kasus Robert W. Thompson, penemuan ini nggak diproduksi buat kebutuhan komersial dan akhirnya nggak dikembangkan lebih lanjut.

Hampir seabad kemudian, barulah ide ban tanpa udara untuk kebutuhan komersial dikembangkan secara serius oleh Michelin, perusahaan ban ternama asal Perancis. 

Riset internal Michelin mendapati bahwa setiap tahun setidaknya terdapat 2 juta ton limbah ban pneumatik akibat bocor, kehilangan kompresi, dan tekanan yang memburuk. 

Melihat potensi pasar yang besar, Michelin mengembangkan teknologi ban tanpa udara yang disebut dengan UPTIS (Unique Puncture-proof Tire System), ditampilkan pertama kali pada gelaran pameran otomotif di Jerman 2021 lalu.

Apa Kelebihannya?

Secara tampilan, UPTIS nggak berbeda jauh dengan ban konvensional. Tapi, secara struktur, UPTIS dirancang dengan dinding yang berfungsi sebagai penyangga antara bagian tapak ban dan jari-jari

Struktur ini memungkinkan suspensi meredam daya kejut lebih optimal ketika kendaraan melewati kontur tanah yang tidak rata. 

Dari sisi bahan, UPTIS dibuat menggunakan kombinasi karet, aluminium, dan serat kaca untuk menahan beban kendaraan. Kalo diliat sekilas, cara kerja ban ini hampir mirip kayak roda di tank yang lentur di segala kontur tanah.

Terakhir, karena bahan mentah yang dibutuhkan lebih sedikit, ban ini juga lebih ramah lingkungan. Jadi, dari struktur dan bahan bakunya, ladies nggak perlu khawatir lagi ban bocor di tengah jalan.

Setelah melakukan serangkaian trial and error, ban ini sukses diuji coba ke 50 mobil van milik DHL Express untuk pengiriman jarak jauh di Singapura.

Bukan cuma DHL Express, General Motors (GM) juga udah bermitra dengan Michelin buat memasarkan ban tanpa udara ini di produk-produk mereka.

Terus, kapan ban tanpa udara ini diproduksi massal?

Dalam salah satu pernyataan resmi mereka, Michelin dan GM bilang kalo ban tanpa udara ini berencana dijual ke publik tahun 2025 mendatang.

Kalo ban tanpa udara udah resmi dipasarkan ke publik, apakah ini artinya pengusaha tambal ban siap-siap gulung tikar?

Ladies jangan khawatir, download Newfemme sekarang dan temukan cara biar bisnis nggak gulung tikar!