1. Kopi
Utama dan yang paling utama, kafein terkandung di dalam kopi secara alami. Semua orang tahu itu bukan? Secangkir kopi ukuran 240 ml mengandung sekitar 100 mg kafein, sehingga rekomendasi konsumsi hariannya adalah 4 kali. Namun perlu diperhatikan lagi, tidak semua kopi yang dijual mengandung jumlah kafein yang sama. Jika bisa, coba saja tanyakan kepada barista pembuatnya.
Shop with Me
2. Biji Kakao dan Cokelat
Selain kopi, biji kakao juga secara alami mengandung kafein. Hal ini menandakan bahwa semua produk yang terbuat dari biji kakao, misalnya minuman, cokelat, atau es krim akan mengandung kafein. Jumlahnya tergantung pada persentase kakao yang digunakan. Semakin banyak kakao, maka semakin banyak pula kafeinnya.
Dark chocolate mengandung lebih banyak kafein karena kandungan biji kakaonya lebih tinggi yaitu mulai dari 45 hingga 85%, sementara milk chocolate mengandung lebih sedikit kafein karena umumnya hanya mengandung 10 hingga 30% kakao. Lain halnya dengan white chocolate yang tidak mengandung kafein karena memang tidak dibuat dengan kakao. Kira-kira dalam berat 100 gram, segini jumlahnya:
-
Cokelat murni (100% kakao) mengandung 240 mg kafein
-
Cokelat pahit (55% kakao) mengandung 124 mg kafein
-
Cokelat susu (33% kakao) memgandung 45 mg kafein
Semakin banyak kandungan kakao dalam suatu produk, maka semakin tinggi kafeinnya
3. Teh Hijau, Matcha, dan Kombucha
Teh hijau alias green tea merupakan minuman yang populer, dan mengandung kafein. Satu gelas ukuran 240 ml teh hijau mengandung sekitar 30-50 mg kafein, yaitu setengah kali lebih rendah daripada kopi dalam ukuran yang sama. Kandungan kafeinnya ini akan berbeda tergantung dari umur daunnya (lebih banyak kafein pada daun yang lebih muda daripada yang lebih tua).
Matcha adalah sumber alami lain yang mengandung kafein. Ingat ya, matcha dan green tea itu adalah produk yang berbeda. Kandungan kafein per gram matcha adalah sekitar 19 hingga 44 mg atau 88 mg per sendok teh. Dibandingkan dengan green tea, dapat dilihat bahwa matcha mengandung lebih banyak kafein daripada teh hijau.
Kombucha merupakan produk hasil fermentasi teh hitam, teh hijau, dan terkadang teh oolong (yang secara alami mengandung kafein). Jumlah kafeinnya tergantung dari cara pembuatan dan merek pembuatnya. Ada yang mengandung 15 mg per porsinya. Namun, kandungan tersebut cenderung menurun selama proses fermentasi.
Produk yang terbuat dari teh, seperti green tea, matcha, dan kombucha mengandung kafein
4. Minuman Berenergi
Minuman berenergi merupakan minuman berkarbonasi yang rasanya manis dan biasanya ditujukan untuk meningkatkan energi, mood, dan kewaspadaan. Salah satu fungsi dari minuman berenergi adalah sebagai suplemen makanan. Kandungan kafeinnya pun bervariasi, mulai dari 50 hingga 500 mg. Namun, cukup sulit untuk mengetahui seberapa banyak jumlahnya dalam tiap-tiap produk.
5. Makanan dan Minuman Rasa Kopi atau Cokelat
Pastinya, Ladies sering menemukan produk makanan atau minuman yang mengandung kopi. Misalnya minuman, kue, es krim, atau roti–rotian dengan pilihan rasa tiramisu atau cokelat. Sama seperti produk berbahan dasar biji kakao, jumlah kafein dalam tiap-tiap produk akan tergantung dari seberapa banyak komposisi kopi atau biji kakaonya.
Jadi sudah tahukan Ladies, kopi memang mengandung kafein, tetapi ada juga produk lainnya yang mengandung kafein pula. Mulai dari biji kakao, cokelat, teh hijau, matcha, kombucha, minuman berenergi, hingga makanan atau minuman berasa kopi, cokelat, atau matcha. Ladies suka yang mana nih? Efeknya sama seperti minum kopi tidak?
Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!