Post Holiday Blues: Tidak Siap Kembali ke Rutinitas Awal

Post Holiday Blues: Tidak Siap Kembali ke Rutinitas Awal

Kesehatan 103

Post-holiday blues ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau tertekan setelah musim liburan. Hal ini umumnya muncul karena adanya harapan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut atau akibat dari kenangan liburan yang mengasyikkan. Meskipun begitu, kesedihan ini hanya berlangsung sementara, tetapi memang mencakup serangkaian emosi yang muncul setelah hiruk-pikuk emosional liburan. 

Shop with Me

Bitzen Topi Wanita Star Summer Hat Korean Fashion Knit Visor Sports Baseball Cap Topi Olahraga Rajut Katun
IDR 20.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
T-shirt
IDR 150.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Sayangnya walaupun bersifat temporer, perasaan ini dapat memengaruhi tidur, energi, dan kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi. Alasannya tidak lain tidak bukan adalah karena liburan memberikan kita waktu untuk beristirahat dari rutinitas sehari-hari. Akibatnya, beralih kembali ke rutinitas harian pun menjadi sulit dan terasa menantang, terlebih karena munculnya kecemasan dan tekanan.

Bagi beberapa orang, mereka mungkin merasa lega liburan telah berakhir karena memiliki lebih banyak waktu untuk sendiri, hemat energi, tidak disulitkan dengan perasaan emosional, serta tidak repot memikirkan pengeluaran biaya. Namun bagi yang lain, tidak memiliki hal-hal yang dinantikan selain tanggung jawab pekerjaan bisa menyebabkan kesedihan.

Post-holiday blues ditandai perasaan sedih setelah musim liburan

Tanda-Tanda

Tanda-tanda post-holiday blues bisa beragam, tetapi umumnya tidak berlangsung terlalu lama. Setelah sensasi liburan, seseorang mungkin merasa cemas, kurang termotivasi, mudah tersinggung, suasana hati gampang berubah-ubah, stres, depresi, sulit tidur, atau bahkan muncul kekhawatiran terkait uang. Post-holiday blues tidak mencerminkan suatu kondisi kesehatan mental yang serius, tetapi seseorang mungkin merasakan beberapa hal berikut:

  • Merasa hampa setelah liburan karena kelelahan dan fakta bahwa tanggung jawab awal sudah kembali harus dijalankan

  • Kecewa setelah merasakan emosi intens (bahagia, senang, antusias) selama liburan

  • Kesepian karena mulai kembali ke rutinitas awal yang mengharuskan diri bekerja keras atau tidak bisa bepergian sebebas sebelumnya

  • Stres karena adanya tugas tambahan

  • Rasa kehilangan hubungan dengan keluarga

Hampa, kecewa, kesepian, stres, dan merasa kehilangan adalah tanda-tanda post-holiday blues

Cara Mengatasi

Post-holiday blues mau tidak mau harus dilewati, tetapi meskipun terasa sulit bagi beberapa orang, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mulai merasa lebih baik setelah kembali ke rutinitas awal. Berikut adalah beberapa cara mengatasi kesedihan pasca liburan:

  • Beri waktu tambahan untuk diri sendiri agar bisa menyelesaikan tugas-tugas pasca liburan tanpa terburu-buru

  • Kurangi penggunaan media sosial karena momen-momen liburan pasti akan terus berlanjut untuk dibagikan, alih-alih lebih banyak berinteraksi secara langsung dengan orang lain

  • Tingkatkan relaksasi, misalnya dengan berolahraga, menikmati alam, makan makanan sehat, dan tidur yang cukup

  • Rencanakan kegiatan menarik di masa depan untuk memberikan kesenangan kepada diri sendiri

  • Distraksi diri dengan menonton film lucu, melakukan teknik mindfulness, meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam

Ingatlah bahwa meskipun mungkin terasa kesedihan itu tidak akan hilang, menerima dan mengetahui bahwa kamu memang merasakan post-holiday blues adalah kuncinya. Maka dari itu, mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi segala perasaan dan pengalaman yang mungkin muncul, serta merawat kesehatan fisik dan emosional dengan lebih ekstra adalah langkah terbaik untuk dilakukan.

Post-holiday blues ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau tertekan setelah musim liburan. Menghadapinya mungkin terasa sulit, tetapi dengan pemahaman akan kondisinya dan menerapkan strategi yang sesuai, kita pasti dapat melaluinya dengan lebih baik. Pastikan untuk memberikan waktu untuk diri sendiri, kurangi penggunaan media sosial sementara waktu, dan lakukan self-care.