Orthorexia Nervosa: Diagnosis dan Pengobatan

Orthorexia Nervosa: Diagnosis dan Pengobatan

Kesehatan 74

Diagnosis

Dikarenakan orthorexia nervosa tidak memiliki kriteria resmi dan tidak pula termasuk ke dalam the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), tidak jelas apakah kondisi ini merupakan kondisi kelainan makanan tersendiri, bagian dari gangguan makan tertentu, atau subtipe dari obsessive-compulsive disorder (OCD). Meskipun begitu, ada banyak alat diagnostik yang dapat digunakan oleh tenaga profesional kesehatan untuk mendiagnosisnya, berikut daftarnya:

Shop with Me

1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

1. ORTO-15 dan ORTO-R

ORTO-15 merupakan alat skrining yang digunakan untuk mengidentifikasi gejala dan perilaku terkait orthorexia nervosa (terdiri dari 15 pertanyaan). Namun kelemahan dari alat ini adalah tidak mampu membedakan antara perilaku makan karena kondisi medis tertentu dan nilai-nilai terkait makan, seperti kepercayaan, budaya, atau etika.

Dikarenakan kelemahannya, maka dilakukan pembuatan alat skrining terbaru untuk menyempurnakan ORTO-15, yaitu ORTO-R. Alat ini merupakan versi ORTO-15 yang terbarukan, mencakup 6 pertanyaan paling relevan terkait gejala dan perilaku orthorexia nervosa. 

2. Bratman Orthorexia Test (BOT)

Alat skrining yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Pertanyaan yang tertera didasarkan pada pemikiran obsesif tentang makanan, keyakinan tentang gizi dan kesehatan, pembatasan tertentu, hingga faktor-faktor lainnya. Alat skrining ini tidak umum digunakan.

3.Eating Habits Questionnaire (EHQ)

Merupakan kuesioner yang berisi 21 item untuk mengukur pengetahuan, perasaan positif dan negatif, serta perilaku bermasalah terkait makan sehat. Namun berdasarkan hasil penelitian, kuesioner ini perlu divalidasi kembali sebelum digunakan untuk mendiagnosis orthorexia nervosa.

Orthorexia Nervosa vs Pola Makan Sehat

Lebih lanjut, untuk memperjelas perbedaan antara orthorexia nervosa dengan gaya hidup terkait pola makan sehat, Bratman dan Dunn mengusulkan 2 bagian kriteria diagnostik terbaru, yaitu mencakup fokus obsesif terhadap pola makan sehat dan perilaku yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

1. Fokus Obsesif terhadap Pola Makan

  • Perilaku atau pikiran: mengalami perilaku kompulsif atau keasyikan mental terkait dengan pilihan makanan yang mereka yakini akan meningkatkan derajat kesehatan

  • Kecemasan diri sendiri: cemas, malu, menyalahkan diri sendiri, atau ketakutan terhadap penyakit ketika melanggar aturan diet yang dibuat

  • Pembatasan ketat: membatasi konsumsi makanan secara ketat, baik itu menghilangkan seluruh kelompok makanan, menambahkan “pembersihan”, atau gabungan keduanya

2. Perilaku yang Mengganggu Kehidupan Sehari-hari

  • Masalah kesehatan: penurunan berat badan parah yang tidak disengaja, malnutrisi, komplikasi medis

  • Gangguan gaya hidup: penurunan produktivitas, kesulitan bersosialisasi

  • Ketergantungan emosional: harga diri, identitas, body image, serta kepuasaan pribadi akan bergantung pada kepatuhan untuk menjalan aturan diet sendiri

Dua kriteria khusus untuk orthorexia nervosa adalah fokus obsesif terhadap pola makan dan perilakunya  mengganggu kehidupan sehari-hari

Pengobatan

Orthorexia nervosa dapat diatasi dengan berbagai langkah, namun langkah utama adalah mengidentifikasi kehadirannya. Hal ini cukup menantang karena penderitanya cenderung tidak menyadari dampak negatifnya dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, mereka perlu mendapatkan bantuan dari  tim multidisiplin yang meliputi dokter, psikolog, dan ahli gizi.

Pengobatan biasanya mencakup terapi psikologis, pengenalan kembali makanan, modifikasi perilaku, dan pendidikan gizi yang berbasis bukti. Namun sayangnya, efektivitas dari pengobatan ini untuk orthorexia nervosa belum dapat dikonfirmasi secara ilmiah. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dengan bentuk tubuh tertentu, sehingga pemulihannya tidak selalu berfokus pada peningkatan berat badan.

Langkah utama pengobatan orthorexia adalah menyadari kehadirannya untuk selanjutnya dilakukan pengobatan multidisiplin

Untuk mendiagnosis orthorexia nervosa, meskipun tidak ada kriteria resmi dalam DSM-5, beberapa alat skrining dapat digunakan yaitu ORTO-15, ORTO-R, BOT, dan EHQ. Penting bagi kita untuk dapat membedakan antara obsesi terhadap pola makan sehat dengan gaya hidup sehat yang seimbang. Kesadaran dan pendekatan yang komprehensif diperlukan untuk menangani kondisi ini.