7 Kota Paling Ramah Pesepeda, Jakarta Termasuk?

7 Kota Paling Ramah Pesepeda, Jakarta Termasuk?

Gaya Hidup 354

Kota ramah pesepeda yang lebih minim polusi udara dan polusi suara adalah impian semua orang, bukan cuma pesepeda, tapi juga pejalan kaki dan anggota masyarakat lain. 

Shop with Me

Sprei kasur Bahan Polymicro
IDR 23.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sandal tali desper 3cm GSL
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Ladies penasaran nggak, kota mana aja, sih, yang paling ramah pesepeda? Langsung simak artikelnya, yuk!

7. Hangzhou, Tiongkok

Dalam laporan Global Bicycle Cities Index 2022, Hangzhou merupakan satu-satunya kota non-Eropa yang menempati urutan 10 besar kota paling ramah pesepeda.

Prestasi tersebut diperoleh lantaran adanya “Hangzhou Public Bicycle”, yakni program “bike-sharing” yang memiliki sekitar 60 ribu sepeda dan terdapat di lebih dari 3 ribu parkiran sepeda.

Bukan cuma jumlahnya yang banyak, Hangzhou Public Bicycle juga menggunakan teknologi kartu pintar (smart card) dan aplikasi real-time tracking untuk memberitahu pengguna berapa banyak sepeda yang tersedia di sebuah parkiran sepeda.

6. Malmö, Swedia

Kota terbesar ketiga di Swedia setelah Stockholm dan Gothenburg ini pernah menyabet gelar "Kota Paling Ramah Pesepeda di Swedia". 

Prestasi ini diawali dengan program “No Ridiculous Car Journeys”, yang mengajak warga Malmö untuk tidak menggunakan mobil saat hendak bepergian dalam jarak di bawah 5 km. 

Dalam riset EU Urban Mobility Observatory, tercatat lebih dari 10 ribu warga Malmö mengubah kebiasaannya dan mulai menggunakan sepeda untuk bepergian saat program ini diinisiasi tahun 2006.

Sampai hari ini, tercatat lebih dari separuh warga Malmö menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-hari.

5. Amsterdam, Belanda

Saking ramahnya sama pesepeda, jumlah sepeda di Amsterdam lebih banyak ketimbang warganya! Tapi, apa yang bikin Amsterdam ini “surga” para pesepeda?

Yup, faktor utamanya karena infrastruktur Amsterdam dirancang buat memprioritaskan sepeda ketimbang kendaraan bermotor. Peta jaringan jalan raya di Amsterdam, misalnya, adalah peta sepeda yang terhubung dengan jaringan transportasi umum.

Selain itu, jalur sepeda di Amsterdam nggak dirancang terpisah dari jalan utama. Jadi, di sana nggak ada jalur sepeda yang dipisahin sama cone atau beton. 

4. Kopenhagen, Denmark

Bukan cuma Amsterdam, jumlah sepeda di ibu kota Denmark ini juga melebihi populasi warganya, lho!

Dan sama seperti Amsterdam, preferensi warga Denmark buat menggunakan sepeda ketimbang kendaraan pribadi juga didukung infrastruktur kotanya yang dirancang ramah pesepeda.

Nggak tanggung-tanggung, sejak 2005 pemerintah kota Kopenhagen menghabiskan 1 miliar krone atau sekitar 143 juta USD buat membangun infrastruktur sepeda! 

Hasilnya, hingga hari ini terdapat 3500 tempat parkir sepeda di seluruh Kopenhagen dan 600 km rute sepeda hijau (green cycling routes) yang bisa digunakan siapapun.

3. Antwerp, Belgia

Dengan skor 60,51 dari 100, kota terbesar ketiga di Belgia ini menempati urutan ketiga kota paling ramah pesepeda di dunia. 

Yup, lagi-lagi infrastruktur adalah faktor utamanya. Antwerp memiliki 500 km rute sepeda yang aman, nyaman, dan dibekali signage di sepanjang rute yang memudahkan pesepeda dalam bepergian.

Di Belgia sendiri, Antwerp memiliki sistem bike-sharing terbesar dengan 300 tempat parkir sepeda, termasuk di stasiun kereta,  dan lebih dari 4 ribu sepeda yang bisa digunakan siapapun.

2. Münster, Jerman

Münster adalah ibu kota-nya pesepeda di Jerman dengan 100 ribu lebih pesepeda setiap harinya. Dengan jumlah sepeda sebanyak 600 ribu, kalo dirata-rata setiap orang di Münster punya dua sepeda di rumahnya.

Buat warga Münster, masing-masing sepeda punya fungsinya sendiri, misalnya buat belanja, pergi ke sekolah atau kampus, atau sekadar berkeliling kota.

Dilansir dari dw.com, hal pertama yang paling mencolok dari infrastruktur sepeda di Münster adalah setiap ruas jalan raya harus menyisihkan lebar minimal 1,5 meter untuk jalur sepeda.

Hari ini, sekitar 35 persen dari total perjalanan di Münster adalah perjalanan menggunakan sepeda.

1. Utrecht, Belanda

Dengan skor 77,84 dari 100, Utrecht dinobatkan sebagai juaranya kota paling ramah pesepeda di dunia.

Lagi-lagi prestasi ini diperoleh lantaran keseriusan dari pemerintah untuk menunjang aktivitas bersepeda warganya. Setiap tahun, pemerintah kota Utrecht menghabiskan 55 juta USD buat menyempurnakan sarana dan prasarana sepeda.

Hasilnya, selain rute yang ramah pesepeda, Utrecht menjadi kota dengan parkiran sepeda terbanyak di dunia yang bisa menampung lebih dari 12 ribu sepeda.

Nggak heran kalo hari ini sekitar 98 persen warga Utrecht alias hampir semua orang di sana punya setidaknya satu sepeda buat beraktivitas sehari-hari.

Gimana Dengan Jakarta?

Sayangnya, sampai hari ini Jakarta belum memiliki infrastruktur ramah pesepeda yang bisa dinikmati semua warganya. 

Bahkan pada 2021, komunitas Bike to Work sempat mencabut gelar Jakarta sebagai Kota Ramah Sepeda Se-Indonesia lantaran inkonsistensi dan ketidakberlanjutan infrastrukturnya.

Meskipun infrastrukturnya belum cukup memadai, semoga itu nggak bikin Ladies berhenti bersepeda, ya, karena banyak banget manfaat bersepeda buat kesehatan. Dan semoga suatu saat kita bisa bersepeda di Jakarta dan kota mana pun di Indonesia dengan aman dan nyaman ya, Ladies!

Mau tau info-info menarik seputar bersepeda dan olahraga lainnya? Temukan semuanya di Newfemme!