Jadi Buronan Nomor Satu di Dunia, Apa ‘Dosa’ Edward Snowden?

Jadi Buronan Nomor Satu di Dunia, Apa ‘Dosa’ Edward Snowden?

Teknologi 96

24 Mei 2013 di sebuah kamar hotel di Hong Kong. Seorang laki-laki yang malam itu tepat menginjak 29 tahun harap-harap cemas menunggu kedatangan para jurnalis. Cuma mengenakan celana jeans dan T-shirt putih, tampilannya nggak menggambarkan seorang jenius yang berani melawan salah satu agen intelijen terkuat di dunia.

Shop with Me

Sprei kasur Bahan Polymicro
IDR 23.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Di kamar hotel itu, ia sudah mempersiapkan semuanya: empat laptop dan hard-drive yang berisi ratusan ribu data rahasia pemerintah AS. Dan di kamar hotel inilah laki-laki jenius itu, Edward Snowden, menantikan namanya tercatat dalam sejarah sebagai pejuang kebebasan, gelar yang sekaligus menjadikannya buronan nomor wahid.

Penasaran sama kisahnya? Simak artikel berikut!

Siapa Dia?

Lahir di sebuah kota kecil, Elizabeth City, 21 Juni 1983, Edward Snowden dikenal sebagai anak yang cerdas dan berbakat. Salah satu anggota keluarganya mengingat Snowden tak bisa lepas dari layar laptop, bahkan saat di meja makan.

Dalam suatu wawancara, Snowden mengaku, “Sangat penasaran bagaimana cara kerja sistem komputer yang kompleks, jadi saya mengutak-atik laptop sepanjang hari untuk menemukan jawabannya.”

Namun, hingga memasuki umur 20, Snowden masih tidak memiliki pekerjaan tetap. Sampai pada 2001 terjadilah Tragedi 9/11. Tragedi itu, ia akui, sangat membekas dalam dirinya, membuatnya merasa terpanggil untuk membantu orang-orang yang teraniaya.

Seperti kebanyakan pemuda AS, Snowden memutuskan mendaftar sebagai tentara. Ia tercatat sebagai kandidat Pasukan Khusus Angkatan Darat AS pada 2004. Namun, Snowden merasa tidak sepemahaman dengan sebagian besar rekan yang ia temui dalam pelatihan. Panggilan hatinya untuk membantu orang lain ternyata tidak ia dapatkan dalam dunia ketentaraan yang lebih menomorsatukan kepentingan nasional.

Ditambah cedera yang ia alami dalam masa pelatihan itu, Snowden harus melepas mimpinya untuk menjadi seorang tentara. Namun, seperti plot twist di film-film, kegagalan menjadi tentara justru menjadi ‘berkah’ baginya lantaran ia dilirik oleh badan intelijen nomor satu di dunia, CIA, sebagai computer engineer.

Di sinilah kisahnya dimulai.

Apa yang Dia Lakukan?

Tanpa ijazah sarjana dan sertifikasi khusus di bidang komputer, siapa berani bermimpi bisa bekerja di CIA? Tapi, itu benar-benar terjadi pada Snowden. Sebagai seorang computer engineer, pekerjaan utama Snowden di samping mengatasi masalah-masalah teknis adalah memelihara keamanan sistem.

Pekerjaan itu ternyata membuat Snowden dikirim ke banyak kota di dunia, termasuk Jenewa, Swiss, tempat ia diberikan misi diplomatik oleh CIA. Snowden mengakui bahwa pekerjaannya menyenangkan, tapi beberapa konflik internal dengan rekan kerja dan atasan membuatnya harus mengundurkan diri dari CIA.

Setelah itu, Snowden direkrut oleh kontraktor-kontraktor rekanan NSA, badan intelijen yang memiliki lingkup lebih kecil ketimbang CIA. Ketika bekerja di Dell, salah satu kontraktor tersebut, Snowden bertanggung jawab mengatasi masalah-masalah dalam sistem komputer yang nantinya akan digunakan agen-agen NSA.

Jam terbang yang tinggi dan keterampilan yang mumpuni membuat Dell mempromosikannya sebagai “sysadmin” atau administrator tertinggi di fasilitas NSA. Di sinilah Snowden mendapati kenyataan pahit dan mengerikan bahwa NSA memata-matai hampir seluruh rakyat AS lewat ponsel, komputer, atau laptop mereka.

Selama bekerja sebagai kontraktor di fasilitas NSA itu, Snowden membocorkan ratusan ribu dokumen terkait dengan program-program rahasia pemerintah AS. Salah satunya adalah “Prism”, program yang memungkinkan NSA mengakses email, foto, video, dan hampir seluruh data pengguna Facebook, Google, Microsoft, YouTube, Dropbox, dan Apple. 

Ada lagi program “mobile phone intercepts”, program yang memungkinkan NSA menyadap jaringan komunikasi ponsel pegawai di perusahaan-perusahaan telekomunikasi dunia untuk menemukan celah keamanan yang bisa dieksploitasi.

Eitss, belum selesai.

Snowden juga membocorkan “Dishfire”, program NSA yang bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data ratusan juta pesan singkat (SMS) dari pengguna di seluruh dunia

Semua data itu kemudian ia salin dan simpan dalam laptop-laptop pribadinya. Hingga suatu hari ia terpikir untuk menyebarkan informasi rahasia ini ke publik. Dan malam itu, di sebuah kamar hotel di Hong Kong, ia akhirnya bertemu dengan jurnalis-jurnalis yang sudah ia tunggu-tunggu kedatangannya.

Sempat menjadi buronan nomor satu di AS hingga delapan tahun akibat ulahnya yang dianggap berbahaya bagi pemerintah AS, saat ini Snowden diketahui mendapatkan suaka politik dari pemerintah Rusia dan menetap di sana.

Kisah hidup Snowden bener-bener kayak di film-film action ya, Ladies? 

Download Newfemme sekarang biar nggak ketinggalan kisah-kisah mendebarkan lainnya!