Lahir Dari Dendam Kesumat, Ini Pesaing Berat ChatGPT!

Lahir Dari Dendam Kesumat, Ini Pesaing Berat ChatGPT!

Teknologi 141

Netizen sedunia sempat dibuat heboh ketika ChatGPT diluncurkan pada November 2022. Pasalnya, chatbot buatan perusahaan OpenAI itu diklaim akan merevolusi banyak hal, terutama yang terkait dengan interaksi manusia dan AI.

Shop with Me

Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Saat awal ChatGPT dikembangkan, Elon Musk masih tercatat sebagai co-founder OpenAI bersama lima co-founder lain. Namun, setelah pecah konflik internal di tubuh perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu, pada 2018 Musk memutuskan untuk keluar

Well, bukan Musk namanya kalau semangat inovatifnya padam di tengah jalan. Empat tahun setelah keluar dari OpenAI, Musk membuat langkah mengejutkan dengan mengakuisisi Twitter, yang kemudian ia ubah namanya menjadi "X". 

Tak berselang lama, bersama tim pengembang xAI, Musk melanjutkan ambisi besarnya mengembangkan chatbot super cerdas yang sempat tertunda bersama OpenAI. Chatbot itu ia beri nama “Grok”, yang terinspirasi dari novel science-fiction berjudul Stranger to Strange Land.

Nggak cuma ingin menandingi ChatGPT untuk membalaskan "dendam" pada perusahaan lamanya, Musk mengklaim Grok lebih sejalan dengan kebutuhan pengguna yang beragam.

Apa aja kelebihan Grok?

1. Pendekatan yang Lebih Manusiawi

Sesuai dengan tujuan utamanya sebagai AI chatbot yang mencerminkan ragam pandangan manusia, Musk menginginkan Grok untuk dapat menjawab pertanyaan sekontroversial apapun guna menghindari potensi bias dan diskriminasi dalam AI.

Demi mencapai tujuan tersebut, humor dan sarkasme dipilih Musk untuk membedakan Grok dengan ChatGPT. Alasannya, bagi Musk humor yang disampaikan dengan nada-nada sarkastik adalah cara menghadirkan AI yang lebih manusiawi dan lebih dekat dengan pengalaman kebahasaan manusia. Ciri khas inilah yang membuat Grok mulai banyak dilirik.

Seperti klaimnya, jawaban-jawaban Grok memang lebih luwes ketimbang ChatGPT yang masih terkesan “robot”. 

2. Lebih Responsif

Grok mampu memahami dan merespons bahasa manusia dengan cepat dan akurat. Keterampilan ini membuatnya menjadi asisten virtual yang sangat responsif dan ramah, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengannya tanpa khawatir dengan hambatan bahasa.

Dalam satu uji responsivitas, Grok memiliki skor yang lebih tinggi ketimbang ChatGPT-3.5 dan chatbot-chatbot lain. Meskipun, dalam perkembangan teranyarnya, model Grok-1 harus mengakui sedikit keunggulan ChatGPT-4.

3. Informasi yang Lebih Beragam

Tidak seperti ChatGPT, Grok bukan hanya mengandalkan dataset di Internet secara umum, melainkan juga akses langsung pada platform X, sehingga jawaban-jawaban yang diberikan bersifat real-time. Kelebihan tersebut menghasilkan kelebihan lain, yakni jawaban-jawaban Grok lebih spesifik dan akurat.

Informasi yang lebih beragam ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang bekerja di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan bidang-bidang lain.

Hingga saat ini, Grok masih dalam tahap penyempurnaan oleh Musk dan tim xAI. Mesti diakui, kalo Grok konsisten dengan tujuannya, bukan mustahil kalo dalam waktu nggak lama lagi popularitas ChatGPT bakal tersalip.

Yah, namanya juga teknologi, ya, ladies, pasti harus selalu up-to-date biar nggak ketinggalan zaman.

Mau jadi yang paling up-to-date? Tunggu apa lagi, download Newfemme sekarang!