Alergi Susu: Reaksi dalam Hitungan Menit, Jam, dan Hari

Alergi Susu: Reaksi dalam Hitungan Menit, Jam, dan Hari

Kesehatan 225

Alergi terhadap susu sapi dan produk susu lainnya merupakan kondisi yang umum terjadi pada satu dari 50 bayi dan jarang terjadi pada orang dewasa. Alergi ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada susu dari hewan lain seperti kambing, domba, dan kerbau. Pada kasus alergi susu sapi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein yang terkandung di dalam susu seperti whey dan casein, kemudian memicu pelepasan zat kimia bernama histamin yang menyebabkan gejala alergi. 

Alergi Susu Sapi vs Intoleransi Laktosa

Ingat, alergi susu sapi berbeda dengan intoleransi laktosa. Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu, kemudian menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit, sesak napas, atau bahkan reaksi anafilaksis yang serius. Sementara itu, intoleransi laktosa terjadi karena kurangnya enzim bernama laktase dalam tubuh, yang mengakibatkan sulitnya mencerna gula susu yang disebut laktosa. Gejala intoleransi laktosa bisa mirip dengan alergi susu, seperti diare, muntah, sakit perut, dan gas. 

Pada alergi susu sapi, tubuh merespons protein susu sebagai ancaman dan melepaskan zat-zat kimia yang menyebabkan gejala alergi, sehingga melibatkan reaksi sistem kekebalan tubuh. Di sisi lain, intoleransi laktosa tidak melibatkan reaksi sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak ada pelepasan histamin atau respon alergi lainnya. 

Alergi susu sapi tidak sama dengan intoleransi laktosa

Gejala

Gejala alergi terhadap susu bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa orang mungkin mengalami gejala segera setelah mengonsumsi susu, sementara orang lainnya mungkin membutuhkan waktu untuk berkembang. Pun orang satu dengan lainnya mungkin tidak mengalami hal yang sama. Berikut penjelasan lebih sederhananya terkait gejala-gejalanya:

  • Gejala dalam hitungan menit: benjolan merah pada kulit (biduran/urtikaria), ruam kulit yang gatal, merah, berair, atau berkerak (dermatitis atau eksim), pembengkakan wajah, napas tersengal, batuk, muntah, serta diare

  • Gejala yang muncul dalam hitungan jam: muntah, diare, serta ruam kulit atau eksim

  • Gejala yang muncul dalam hitungan hari: eksim, diare, asma

Selain ketiga kelompok waktu munculnya gejala di atas, reaksi alergi yang parah juga dapat terjadi, dikenal dengan sebutan anafilaksis. Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, pembengkakan lidah atau tenggorokan, suara serak, pusing, dan pingsan. Anafilaksis merupakan kondisi darurat medis, sehingga perlu mendapatkan pertolongan segera. 

Diagnosis dan Penanganan

Jika menduga kondisi alergi susu sapi, maka segera kunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis pasti. Pemeriksaannya meliputi gejala apa saja yang dialami, skin prick test, atau tes darah. Selanjutnya, langkah pertama penanganannya adalah menghindari semua makanan yang mengandung susu, termasuk mentega, cokelat, krim, keju, es krim, dan yogurt. Jadi harus berhati-hati karena makanan-makanan ini dekat dengan keseharian kita.

Segera dapatkan diagnosis alergi susu sapi jika mencurigainya terjadi pada anak

Alergi susu sapi merupakan kondisi yang sering terjadi pada bayi, tetapi jarang pada orang dewasa. Penyebabnya adalah karena tubuh merespons protein susu (whey dan casein) sebagai ancaman, sehingga menyebabkan reaksi alergi sebagai bentuk proteksi. Gejalanya mulai dari ruam kulit yang merah, gatal, muntah, diare, hingga kesulitan bernapas jika sudah parah. Maka dari itu, jika mencurigainya, segeralah konsultasikan ke dokter.