Diet untuk Penyakit Tifus

Diet untuk Penyakit Tifus

Kesehatan 254

1. Makanan yang Dianjurkan

Makanan untuk demam tifoid difokuskan agar tidak memperberat kerja saluran cerna serta memastikan kebutuhan energi terpenuhi dengan baik. Maka dari itu, sebaiknya seseorang mengonsumsi makanan rendah serat. Selain itu, penting juga untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak terjadi dehidrasi. Berikut adalah beberapa bahan makanan yang dianjurkan untuk penyakit tifus: 

Shop with Me

Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  • Sayuran (harus dimasak): wortel, labu siam, oyong

  • Buah-buahan (harus matang): pisang, melon, semangka, anggur, buah-buahan kaleng

  • Makanan pokok: nasi putih, bubur, kentang panggang, roti tawar, pasta

  • Protein: telur, ayam, ikan, tahu, daging giling

  • Olahan susu: low fat atau fat free milk, yogurt, keju

  • Minuman: air minum dalam kemasan, air kelapa, jus buah segar, kaldu, minuman elektrolit

Jika dilihat dengan seksama, prinsip diet pada tifus mirip dengan diet rendah serat yang biasanya dianjurkan bagi penderita diare. Bahan makanan yang terdaftar umumnya tidak akan memperberat kerja saluran cerna yang sedang bermasalah. Maka dari itu untuk sementara waktu, pola makan harus dimodifikasi.

Konsumsi sayuran yang sudah dimasak dan buah-buahan yang matang

2. Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Berkebalikan dengan makanan yang dianjurkan, makanan yang sebaiknya dihindari selama tifus adalah makanan tinggi serat agar tidak mengganggu proses pencernaan. Selain itu, makanan pedas dan makanan tinggi lemak juga perlu dibatasi. Berikut adalah beberapa bahan makanan yang dianjurkan untuk penyakit tifus:

  • Sayuran mentah: brokoli, kangkung, kembang kol, kubis, bawang bombay

  • Buah-buahan: nanas, kiwi, pepaya, buah-buahan yang dikeringkan, buah yang belum matang, buah yang masih berkulit

  • Biji-bijian utuh: beras merah, quinoa

  • Kacang-kacangan: almond, pistachio, walnut, kacang hitam, kacang merah, buncis

  • Biji-bijian: pumpkin seeds, flax seeds, chia seeds

  • Makanan pedas: cabai, paprika, jalapeno

  • Makanan berlemak: butter, keju mozarella, ayam goreng, keripik kentang, corn dog, donat, gorengan

Ada alasan dibalik kenapa makanan-makanan di atas perlu dihindari. Sayur-sayuran dan buah-buahan mentah atau belum dikupas kulitnya berisiko mengandung kontaminan; makanan tinggi serat akan sulit untuk dicerna dan justru membuat sistem pencernaan stress; serta makanan berlemak atau pedas mampu mengiritasi saluran cerna dan mengakibatkan peradangan.

Hindari makanan tinggi serat, makanan pedas, dan makanan berlemak

Jangka Waktu Diet Tifus

Diet yang dianjurkan selama tifus masih berlangsung dirancang untuk jangka pendek saja, karena tujuan utamanya adalah untuk meredakan gejala pencernaan. Ketika gejala sudah mulai mereda, barulah pola makan boleh kembali berubah seperti biasa, asalkan dilakukan secara perlahan. Ketika kita sudah benar-benar sehat, konsumsi serat tidak perlu dibatasi, justru itu sangat diperlukan. 

Ingat ya Ladies, diet untuk penyakit tifus ini tidak ditujukan untuk menyembuhkan, tetapi untuk membantu meredakan gejalanya. Cara paling efektif untuk tetap sehat dan terhindar dari tifus adalah dengan menerapkan keamanan pangan, demi mencegah terjadinya kontaminasi akibat bakteri. Pastikan kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan tempat makanan atau minuman dipersiapkan tetap terjaga.

Sebenarnya, memasak di rumah lebih dianjurkan karena kita akan tahu bagaimana setiap makan dipersiapkan dan diolah. Namun ketika makan di luar rumah, pastikan terlebih dahulu lokasinya serta kebersihannya. Intinya, jika mencurigai dirimu terkena tifus, segeralah periksakan diri ke penyedia layanan kesehatan terdekat ya.

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!