3 Cara Penularan Demam Berdarah Dengue

3 Cara Penularan Demam Berdarah Dengue

Kesehatan 298

Seseorang dapat terkena demam berdarah lebih dari satu kali, tetapi memang tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Fokus pengobatan adalah untuk meredakan gejala. Selama ini kita tahu bahwa penyakit ini ditularkan dari nyamuk ke manusia melalui gigitan. Namun faktanya, terdapat 3 cara penularan demam berdarah dengue (DBD). Berikut penjelasannya.

Shop with Me

One set crinkle
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

1. Nyamuk ke Manusia

Penularan demam berdarah dengue (DBD) utamanya dari nyamuk Aedes aegypt betina yang “terinfeksi” ke manusia melalui gigitan. Awalnya, nyamuk ini mengigit orang yang terinfeksi virus DBD. kemudian virus tersebut menggandakan diri di usus tengah nyamuk dan menyebar ke jaringan sekunder, termasuk kelenjar ludahnya.

Umumnya, masa inkubasi ekstrinsik memakan waktu sekitar 8 sampai 12 hari pada suhu antara 25-28 derajat celcius. Apa itu masa inkubasi ekstrinsik? Itu merupakan waktu mulai dari tertelannya virus oleh nyamuk hingga menularkannya ke inang (manusia) baru. Setelah menularkan virusnya, nyamuk tersebut akan menularkan virus seumur hidupnya.

2. Manusia ke Nyamuk

Nyamuk dapat tertular dari orang yang terinfeksi virus dengue, misalnya dari mereka yang mengalami DBD, baik itu bergejala, pra-gejala, atau bahkan tidak bergejala sekalipun. Virus dengue ditularkan antara 2 hari sebelum gejala muncul atau 2 hari setelah demamnya mereda. Semakin berat gejala yang dialami oleh seseorang, maka semakin besar risiko nyamuk tersebut untuk terinfeksi.

3. Ibu Hamil ke Janin

Selain dari nyamuk ke manusia dan sebaliknya, virus DBD juga bisa ditularkan dari ibu hamil yang “terinfeksi” ke bayi yang dikandungnya atau selama waktu persalinan. Penularan penyakit seperti ini disebut dengan penularan vertikal. Meskipun begitu, risikonya tergolong rendah, serta dipengaruhi oleh waktu infeksi DBD terjadi selama kehamilan. 

Kemungkinan risiko yang muncul yaitu kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan fetal distress (janin kekurangan oksigen pada masa kehamilan atau persalinan). Melansir dari CDC, terdapat satu laporan yang menyebutkan bahwa DBD menyebar melalui ASI. Namun setiap ibu hamil yang tinggal di daerah endemis, meskipun tidak terinfeksi, tetap dianjurkan untuk menyusui bayinya.

Ada potensi risiko penularan dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya

Penularan Demam Berdarah Lain yang Jarang Terjadi

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, virus DBD ditularkan melalui donor darah, transplantasi organ, hingga kecelakan laboratorium. Pada orang yang terinfeksi virus dengue, virusnya dapat dideteksi dalam darah sekitar 7 hari setelah timbul gejala atau 1-2 hari sebelum muncul gejala. Jadi, penularan ini mungkin terjadi ketika seseorang mendapatkan gejala DBD setelah menerima donor darah.

Kasus penularan demam berdarah melalui donor darah pernah ada, tetapi sangat jarang

Pencegahan

Cara utama untuk mencegah penularan demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuknya. Beberapa strateginya adalah dengan menggunakan obat nyamuk (bakar atau lotion), mengenakan kemeja dan celana longgar berlengan panjang, gunakan kawat pada jendela, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Yuk liat penjelasan lengkapnya di sini.

Terdapat 3 cara penularan demam berdarah dengue, yaitu nyamuk terinfeksi ke manusia sehat, manusia terinfeksi ke nyamuk sehat, dan ibu hamil ke bayi dikandungan atau saat melahirkan. Pencegahan penularan virus dengue dapat dilakukan dengan rutin menggunakan obat nyamuk, berpakaian yang menutupi kulit, serta menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ladies sudah lakukan belum nih?

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!