Flu Singapura: Rentan Menyerang Anak-Anak!

Flu Singapura: Rentan Menyerang Anak-Anak!

Kesehatan 166

Flu Singapura atau hand-foot-and-mouth disease merupakan penyakit infeksi virus yang ringan, mudah menular, dan mayoritas menyerang anak-anak kecil (terutama di bawah usia 5 hingga 7 tahun). Flu Singapura umumnya disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, terutama coxsackievirus. Flu Singapura memiliki tanda yang cukup khas, yaitu munculnya lecet atau luka di mulut serta ruam di tangan dan kaki.

Shop with Me

AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Gejala

Jika kondisinya ringan, maka penyakit akan hilang dalam beberapa hari. Gejala Flu Singapura biasanya mulai muncul 3 hingga 6 hari setelah seseorang terinfeksi. Masa-masa ini disebut dengan periode inkubasi. Saat sudah mulai bergejala, seseorang mungkin akan mengalami beberapa hal berikut:

  • Demam

  • Penurunan nafsu makan

  • Sakit tenggorokan

  • Sakit kepala

  • Mudah tersinggung

  • Malaise (merasa tidak sehat)

  • Luka merah yang menyakitkan di dalam mulut

  • Produksi air liur meningkat sehingga banyak ngiler

  • Ruam merah di tangan dan telapak kaki

Demam dan sakit tenggorokan umumnya akan muncul pertama kali, lalu diikuti dengan munculnya luka serta ruam 1 hingga 2 hari setelahnya. Ruam tersebut akan tampak seperti bercak merah datar dan mudah ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki karena warna kulitnya yang lebih terang. Selain itu, luka juga mungkin muncul dalam mulut, misalnya lidah, sisi–sisinya, hingga tenggorokan.

Demam adalah salah satu gejala utama Flu Singapura

Penyebab

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Flu Singapura disebabkan oleh virus coxsackievirus, terutama coxsackievirus A16. Coxsackievirus termasuk ke dalam kelompok virus yang disebut enterovirus. Namun pada beberapa kasus, jenis enterovirus lain juga dapat menyebabkan penyakit ini. Penularannya sangat mudah, yaitu melalui:

  • Air liur

  • Cairan dari lepuhan

  • Tinja

  • Droplet setelah batuk atau bersin

  • Kontak langsung dengan tangan yang belum dicuci atau permukaan yang mengandung virus

Diagnosis

Flu Singapura umumnya didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan fisik, terutama pada mulut dan anggota tubuh untuk mencari adanya lepuhan dan ruam. Selain itu, dokter juga akan menanyakan tentang gejala lain yang mungkin ada. Selain itu, untuk memperkuat diagnosisnya, dokter mungkin akan mengambil sampel tenggorokan atau tinja untuk diuji laboratorium. 

Pengobatan

Mayoritas kasus Flu Singapura dapat sembuh tanpa pengobatan dalam 7 hingga 10 hari. Namun, dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat untuk membantu meredakan gejala sampai penyakitnya sembuh. Berikut adalah jenis pengobatan yang mungkin akan direkomendasikan:

  • Salep topikal untuk meredakan lepuhan dan ruam

  • Obat pereda nyeri untuk mengurangi sakit kepala

  • Sirup atau tablet obat untuk meredakan sakit tenggorokan

Salep topikal, obat pereda nyeri, serta sirup bisa diresepkan untuk membantu mempercepat penyembuhan

Setelah terpapar virusnya, seseorang mungkin akan mengembangkan kekebalan terhadap penyakit Flu Singapura. Mereka mungkin tidak menjadi sakit jika terpapar kembali oleh virus ini. Namun, tidak menutup kemungkinan mereka kembali terjangkit virus, terutama bagi anak-anak kecil dan lansia, terutama disaat sistem kekebalan tubuh mereka lemah.

Flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan umumnya bersifat ringan, tetapi mudah sekali menular terutama di kalangan anak-anak kecil. Gejala utamanya adalah demam dan sakit tenggorokan, tetapi mayoritas akan diikuti oleh lepuh atau ruam yang mudah terlihat di telapak kaki atau tangan. Selain itu, luka juga mungkin muncul dalam mulut.

Bagaimana pencegahannya? Kita beralih ke artikel selanjutnya ya!