Noelle Martin, perempuan asal Australia berusia 18 tahun, sangat terpukul ketika mendapati dirinya menjadi korban deepfake porn. Dalam foto porno yang beredar luas itu, pelaku menukar wajah orang lain dengan wajahnya.
Shop with Me
Dalam wawancaranya dengan euronews, ia mengaku sama sekali tidak pernah mengambil apalagi membagikan foto intim dirinya ke orang lain.
"Ini seperti hukuman seumur hidup," katanya. "Deepfake porn menghancurkan karier, hubungan percintaan, hubungan pertemanan, bahkan hidup seseorang. Bagi korban, hampir tidak ada yang bisa dilakukan ketika hal ini sudah terjadi."
Apa itu deepfake porn dan bisakah dicegah?
Apa Itu Deepfake Porn?
Secara sederhana, deepfake porn adalah teknologi Artificial Intelligence (AI) yang digunakan untuk menciptakan konten pornografi palsu dengan menukar wajah seseorang.
Agak berbeda dengan deepfake secara umum, deepfake porn ditujukan untuk melakukan eksploitasi seksual terhadap korban.
Bagi pelaku, deepfake porn tidak sulit dilakukan. Pelaku hanya tinggal mencuri data visual korban dari berbagai sumber, terutama dari media sosial pribadi korban, lalu direkayasa menggunakan bantuan AI.
Seperti kasus yang dialami Noelle, deepfake porn dilakukan tanpa sepengetahuan atau seizin korban sehingga korban tidak mengetahui dirinya telah menjadi objek kejahatan.
Fenomena yang Kian Mengkhawatirkan
Noelle tentu nggak sendirian. The Guardian melaporkan bahwa deepfake porn telah menyasar sekitar 4 ribu artis atau orang terkenal di seluruh dunia, salah satunya adalah Taylor Swift. Angka tersebut bisa dipastikan jauh lebih tinggi jika memasukkan korban dari kalangan masyarakat biasa.
Deeptrace, perusahaan keamanan siber yang berbasis di Amsterdam, melaporkan sebanyak 96?ri seluruh konten deepfake di Internet adalah deepfake porn, dan hampir semua korban adalah perempuan.
Saking mengkhawatirkannya fenomena deepfake porn, perusahaan keamanan siber terkemuka ESET mendapati bahwa 57% perempuan berusia di bawah 18 tahun mengaku khawatir menjadi korban deepfake porn, sementara 1 dari 10 perempuan dilaporkan telah menjadi korban, kenal dengan korban, atau keduanya.
Data dari Indonesia sendiri nggak kalah mengkhawatirkannya. Pada 2022, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Jakarta, lembaga hukum non-profit yang menangani kasus kekerasan terhadap perempuan, mencatat sebanyak 49 kasus dari 440 pelaporan kasus Kekerasan Gender Berbasis Online (KBGO) merupakan kasus non-consensual intimate imagery (NCII).
Ngeri banget ya, Ladies?
Terus, apa tipsnya biar kita terhindar dari deepfake porn ini?
3 Tips Mencegah Deepfake Porn
1. Pelajari Bahayanya
Langkah awal yang bisa Ladies lakukan untuk mencegah deepfake porn adalah mempelajari bahayanya. Ketika Ladies sudah mengetahui bahayanya, maka secara otomatis Ladies dapat melakukan langkah-langkah pencegahan secara proaktif.
Di samping itu, dengan mempelajari bahaya deepfake porn, Ladies juga bisa mengedukasi orang-orang terdekat untuk mencegah korban lebih banyak.
2. Aktifkan Fitur Privasi
Meskipun fitur privasi nggak selamanya menjamin keamanan data Ladies, minimal dengan mengaktifkan fitur ini Ladies bisa mengontrol siapa saja yang dapat mengakses foto, video, atau konten-konten yang bersifat pribadi.
3. Bersikap Kritis
Hampir sama seperti menangani hoax dan misinformasi, sebisa mungkin Ladies harus bersikap kritis dengan tidak langsung membagikan apapun yang diterima secara online.
Selalu terapkan langkah verifikasi sebelum membagikan konten-konten online untuk menghindari hal-hal yang berpotensi merugikan. Memeriksa dan memastikan sumber konten adalah langkah penting untuk mengurangi risiko deepfake porn.
Semoga dengan menerapkan 3 tips ini, nggak ada lagi Noelle-Noelle atau korban-korban lain di masa depan, ya, Ladies!
Mau tau tips-tips lainnya untuk menjamin keamanan pribadi Ladies di dunia maya? Temukan semuanya hanya di Newfemme!