Pedicure Ikan: Yes or No?

Pedicure Ikan: Yes or No?

Kesehatan 299

Pedicure ikan (ichthyotherapy), atau gampanya kita sebut dengan terapi ikan, merupakan jenis perawatan kaki yang bertujuan untuk memberikan sentuhan lembut pada kulit. Mulanya, terapi ini berasal dari Mata Air Ikan Kangal di Turki. Jenis ikan yang digunakan dalam perawatan tersebut adalah ikan Garra rufa (ikan dokter). 

Shop with Me

Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
One set crinkle
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Ikan tersebut merupakan spesies kan berukuran kecil yang berasal dari wilayah Anatolia dan Asia Barat. Selama terapi ini berlangsung, seseorang akan memasukkan kakinya ke dalam kolam atau baskom berisi air, tempat ikan-ikan kecil sedang berenang. Ikan tersebut kemudian akan memakan kulit-kulit mati di tumit, telapak, dan jari kaki.

Setelah beberapa waktu, kaki kemudian diangkat dari kolam dan dikeringkan menggunakan handuk. Selanjutnya, seorang petugas akan lebih mudah mengangkat sisa-sisa kulit mati dan melakukan prosedur pedicure lainnya, seperti memotong atau mengikir kuku kaki. Jadi, bukan hanya sebatas merendam kaki agar digigit ikan-ikan kecil saja ya.

Ikan-ikan kecil akan memakan sel kulit mati di kaki selama berlangsungnya terapi

Potensi Manfaat

Serupa seperti pedicure tradisional lainnya, terapi ikan bertujuan untuk menghilangkan kulit mati, bahkan kapalan. Hal ini akan membuat kulit terasa lebih lembut dan tentunya memperbaiki penampilannya. Selain sebagai bentuk perawatan diri, terapi menggunakan ikan Garra rufa ini diketahui mampu membantu mengatasi kondisi kulit, seperti psoriasis

Namun penelitiannya masih tergolong sangat sedikit, sehingga peran dari ikan tersebut masih diperdebatkan. Hal ini karena mungkin saja ikan bukanlah satu-satunya faktor keberhasilan penyembuhan, melainkan adanya peran paparan mineral di mata air atau sinar UV matahari. Jadi, belum tentu ikan tersebut langsung dapat menyembuhkan kondisi kulit seseorang.

Risiko

Disamping kontroversi manfaatnya tersebut, tentu saja ada kekhawatiran-kekhawatiran tertentu sehubungan dengan keamanan terapi ikan ini, misalnya potensi risiko penyakit menular dan tidak menular. Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa diantaranya, yaitu:

Ada potensi risiko infeksi bakteri dan jamur akibat karena terapi ikan

1. Infeksi

  • Infeksi kulit karena air, ikan, bahkan peralatan yang sama sering digunakan untuk berbagai orang (belum tentu orang tersebut dalam keadaan sehat penuh)

  • Penularan patogen dari ikan ke manusia, dari air ke manusia (melalui air terkontaminasi), atau dari orang ke orang (melalui ikan atau peralatan yang digunakan), seperti Staphylococcus aureus, Aeromonas sobria, Aeromonas veronii, Aeromonas hidrofil, Vibrio kolera, Shewanella putrefaciens, Mycobacterium baikii, dan Mycobacterium marinum

  • Filter air yang digunakan pada kolam tidak dapat menghilangkan mikroorganisme, terutama yang ada di kulit ikan atau kolam ikan

  • Ikan mungkin mengalami sakit seperti terkena infeksi karena terlalu stres atau terlalu banyak ikan dalam satu kolam

2. Non-Infeksi

  • Onychomadesis (jamur pada kuku)

  • Pendarahan ringan dari luka terbuka, baik akibat ikan Garra rufa atau justru ikan jenis lain yang lebih murah dan agresif (abal-abal)

Terapi ikan mulanya berasal dari Mata Air di Turki, di mana ikan Garra rufa (ikan dokter) kecil akan memakan sel-sel kulit mati di kaki. Prosedur ini masih cukup diragukan terkait manfaatnya untuk menyembuhkan beberapa kondisi kulit. Selain itu, keamanannya juga belum tentu terjamin karena adanya risiko infeksi. Disamping keunikannya, Ladies tetap tertarik untuk mencobanya atau tidak nih?

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya !