Epilepsi: Gejala dan Pemicunya

Epilepsi: Gejala dan Pemicunya

Kesehatan 335

Epilepsi (gangguan kejang) merupakan penyakit jangka panjang yang menyebabkan penderitanya mengalami kejang berulang dan tidak beralasan. Siapa saja bisa terkena epilepsi, penyakit ini tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan ras, tetapi kasusnya paling sering ditemukan pada anak kecil dan orang dewasa yang sudah lebih tua.

Shop with Me

Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Mekanisme dalam Otak

Sel-sel di otak tugasnya adalah mengirim pesan dan menerima pesan dari seluruh area tubuh. Pesan-pesan ini disampaikan melalui aliran listrik yang secara terus-menerus berpindah dari satu sel ke sel lainnya. Pada kondisi epilepsi, sinyal listrik tersebut mengalami gangguan, sehingga yang terjadi adalah semburan energi listrik (seperti badai yang tak terkendali) antar sel-sel dalam otak

Akibatnya, seseorang mengalami kejang yang mencakup perubahan kesadaran, kontrol otot berubah (bergerak-gerak atau tersentak), sensasi, emosi, dan perilaku. Tingkatan kejang ada yang ringan (durasinya hanya selama beberapa detik dan seseorang mungkin masih dalam keadaan sadar) dan lebih kuat (durasinya dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit secara tidak terkendali, bahkan hingga menyebabkan kehilangan kesadaran).

Epilepsi terjadi akibat adanya gangguan sinyal listrik dalam otak

Gejala

Kejang (seizurers) dikategorikan berdasarkan pada permulaannya di otak, tingkat kesadaran selama kejang, serta ada atau tidaknya gerakan otot. Secara umum, terdapat 2 jenis kejang utama, yaitu kejang umum (memengaruhi seluruh otak) dan kejang fokal (memengaruhi salah satu bagian otak). Berikut penjelasannya:

1. Kejang Umum

Kejang yang terjadi secara umum memengaruhi jaringan sel yang lebih luas di kedua sisi otak secara bersamaan. Kejang umum terdiri dari 6 subtipe, yaitu:

  • Absence seizures: tatapan kosong, kehilangan kesadaran sebentar, atau gerakan berulang seperti menampar bibir atau berkedip

  • Atonic seizure: kekakuan mendadak pada otot di kaki, lengan, atau batang tubuh

  • Tonic seizures: kehilangan kontrol otot sehingga membuat tubuh terjatuh secara tiba-tiba

  • Clonic seizure: gerakan pada otot wajah, leher, dan lengan yang berulang dan tersentak-sentak

  • Myoclonic seizures: kedutan spontan pada lengan atau kaki dan bisa terjadi secara bersamaan

  • Tonic-clonic seizures: kekakuan tubuh, gemetar, kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus, menggigit lidah, penurunan kesadaran, dan tidak ingat pernah mengalaminya

2. Kejang Fokal

Kejang fokal atau dahulunya disebut dengan kejang parsial tidak menyebabkan kehilangan kesadaran. Mulanya diawali pada satu area pada sisi otak. Kejang fokal terdiri dari 2 subtipe, yaitu:

  • Kejang sadar: tetap sadar selama kejang, perubahan panca indera (rasa, bau, suara), perubahan emosi, gerakan otot tidak terkendali (kaki atau lengan), serta pengalaman seperti melihat cahaya berkedip, merasa pusing, atau sensasi kesemutan.

  • Kejang gangguan kesadaran: kehilangan kesadaran selama kejang, tatapan kosong seperti melamun, serta gerakan berulang (kedipan mata, bibir, mengunyah, menggosok tangan, atau gerakan jari).

Pemicu Kejang

Mencari tahu apa penyebab kejang muncul tidak selalu mudah. Satu kejadian tidak selalu disebabkan oleh satu pemicu, melainkan lebih sering terjadi karena kombinasi beberapa faktor. Ada penderita epilepsi yang mampu mengidentifikasinya, tetapi ada pula yang tidak. Beberapa pemicu yang paling umum diketahui adalah sebagai berikut:

  • Permasalahan tidur (kurang tidur, kelelahan, gangguan tidur)

  • Stres

  • Sedang sakit atau demam

  • Lampu terang atau lampu berkedip

  • Konsumsi kafein, alkohol, atau obat-obatan

  • Melewatkan waktu makan, makan berlebihan, atau konsumsi bahan makanan tertentu

  • Rendahnya kadar gula darah

  • Cedera kepala

Permasalahan pada tidur dapat memicu kejang muncul

Dikarena tidak semua tahu apa pemicu kejangnya muncul, maka strategi terbaik untuk menemukannya adalah dengan membuat jurnal kejang. Catatlah tanggal dan waktunya, aktivitas apa yang sedang dilakukan, peristiwa apa yang terjadi di sekitar, pemandangan, bau, atau suara yang tidak biasa, pemicu stres muncul, makan makanan tertentu, serta kualitas tidur.

Epilepsi dapat dialami oleh siapa saja, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan sinyal listrik dalam otak yang tak terkendali, sehingga menyebabkan seseorang mengalami kejang, baik secara umum maupun fokal. Cara terbaik untuk mengidentifikasi pemicunya adalah dengan membuat jurnal kejang.

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!