Myasthenia Gravis Penyakit yang Menyebabkan Melemahnya Otot Tubuh

Myasthenia Gravis Penyakit yang Menyebabkan Melemahnya Otot Tubuh

Kesehatan 337

Myasthenia gravis (MG) merupakan penyakit autoimun yang memengaruhi komunikasi antara saraf dan otot. Orang dengan kondisi ini kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot sehingga terjadi kelemahan otot. Myasthenia gravis adalah penyakit seumur hidup yang tidak ada obatnya, tetapi perlu dilakukan perawatan untuk membantu dan mencapai kondisi yang stabil. Terdapat 2 kondisi yang mungkin terjadi, yaitu:

Shop with Me

Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

1. MG Ocular

Melemahnya otot-otot yang menggerakkan mata dan kelopak mata. Hal ini menyebabkan seseorang tidak bisa membuka mata atau kelopaknya terkulai. Biasanya, ini merupakan tanda-tanda awal dari MG.

2. MG Generalized

Melemahnya otot-otot pada area yang lebih banyak, seperti wajah, leher, lengan, kaki, dan tenggorokan. Hal ini kerap menyebabkan penderitanya sulit bicara atau menelan, tidak mampu mengangkat tangan ke atas kepala, kesulitan untuk berdiri dari posisi duduk, tidak kuat berjalan jauh atau menaiki tangga.

Gejala Myasthenia Gravis

Tanda-tanda awal myasthenia gravis sering datang tiba-tiba, seperti melemahnya otot saat tubuh sedang aktif dan menjadi kuat kembali saat istirahat. Intensitas kelemahan otot yang terjadi bervariasi dari hari ke hari, tetapi banyak orang merasa paling kuat di awal hari dan paling lemah di penghujung hari. Gejala MG diantaranya yaitu:

  • Penglihatan ganda (melihat dua gambar dari satu objek)

  • Kelopak mata terkulai (terlihat seperti menggantung)

  • Kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan

  • Kesulitan menggerakkan leher ke atas atau mengangkat kepala

  • Otot kaki melemah sehingga kesulitan berjalan

  • Sesak napas atau masalah pernasapan serius (jarang terjadi)

Myasthenia gravis bisa menyebabkan kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan

Penyebab

Myasthenia gravis tidak diketahui penyebabnya secara pasti, sama dengan kebanyakan kasus autoimun lain yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri. Sederhananya, ada antibodi yang merusak reseptor asetilkolin (dibutuhkan agar komunikasi antara saraf dan otot). Namun, kerusakan tersebut mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan baik, sehingga otot tubuh merespon lambat atau tidak berfungsi sama sekali.

Penyebab mungkin lainnya adalah pada orang dengan myasthenia gravis, mereka memiliki kelenjar timus yang terlalu aktif dan berukuran besar, padahal seharusnya ukuran tersebut mengecil seiring bertambahnya usia. Kelenjar timus berperan untuk mengendalikan fungsi kekebalan tubuh, tetapi pada orang dengan MG, fungsinya mungkin tak terkendalikan. Hal ini menyebabkan rusaknya sel kekebalan tubuh.

Penyakit autoimun ini banyak menyerang wanita usia 20-40 dan pria 50-80 tahun, meskipun sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja, tetapi jarang pada anak-anak. Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kondisi ini adalah riwayat penyakit autoimun lain (lupus, rheumatoid arthritis), infeksi, konsumsi obat malaria, aritmia jantung, dan kanker, tindakan operasi, dan penyakit tiroid.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, menanyakan terkait gejala yang dialami secara rinci, serta pemeriksaan neurologis (refleks, mencari area kelemahan otot, memeriksa tonus otot, mematikan mata bergerak dengan benar, uji sensasi di berbagai area tubuh, uji fungsi motorik). Selain itu, ada pula tes lain seperti:

  • Tes stimulasi saraf berulang

  • Tes darah untuk memeriksa antibodi

  • CT scan atau MRI

  • Electromyogram (EMG)

Pengobatan

Meskipun tidak dapat disembuhkan, orang dengan myasthenia gravis akan menjalankan pengobatan untuk mengelola gejala dan mengontrol aktivitas sistem kekebalan tubuh. Obat yang dapat diberikan berupa kortikosteroid, imunosupresan, dan mestinon. Selain itu, ada pengobatan lainnya yang bisa dilakukan, seperti:

  • Pengangkatan kelenjar timus (timektomi)

  • Pertukaran plasma (plasmapheresis) untuk menghilangkan antibodi berbahaya dalam darah

  • Menerima antibodi monoklonal (protein yang direkayasa secara biologis) yang dimasukkan melalui infus

  • Menerima infus Immunoglobulin IV (IVIG) dari antibodi donor

Ada beberapa tips yang bisa diterapkan ketika mengalami MG, seperti menghindari keluar rumah di siang hari atau saat cuaca panas, menggunakan kompres dingin jika merasa kepanasan, berolahraga teratur untuk memperkuat otot, terapkan diet bergizi seimbang, kerjakan tugas yang berat di pagi hari, serta cukupkan istirahat.

Hindari cuaca panas, rutin aktivitas fisik, diet gizi seimbang, dan cukupkan istirahat untuk atasi MG

Jadi, myasthenia gravis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan terjadinya kelemahan otot. Hal ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami double vision, kelopak mata menggantung, hingga kesulitan bicara, mengunyah, mengangkat kepala, atau berjalan. Pengobatan perlu dilakukan untuk meringankan gejala dan mengontrol sistem kekebalan tubuh. Yuk baca artikel Newfemme lainnya!