Bentuk, Tekstur, dan Warna BAB: Apa Artinya?

Bentuk, Tekstur, dan Warna BAB: Apa Artinya?

Kesehatan 307

Feses dapat memiliki ukuran, bentuk, bau, dan jumlah yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut haruslah konsisten dari hari ke hari jika ingin dikatakan normal. Namun, ada beberapa ciri yang dapat kita identifikasi untuk memastikan bahwa kotoran ini digolongkan ke dalam kategori sehat dan tidak sehat. Berikut beberapa diantaranya:

Shop with Me

Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  • Berwarna cokelat sedang hingga tua: akibat dari bilirubin (senyawa pigmen dari pemecahan sel darah merah dalam tubuh)

  • Berbau menyengat: feses mengandung bakteri yang mengeluarkan gas berbau tidak sedap

  • Bertekstur lembut hingga keras: dikeluarkan dalam satu bagian atau beberapa bagian yang lebih kecil

  • Bebas dari rasa sakit: buang air besar yang sehat seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya membutuhkan sedikit saja mengejan

  • Frekuensi buang air besar: sekali sehari atau paling tidak tiga kali dalam seminggu

  • Waktu: 10 hingga 15 menit untuk dikeluarkan

Arti Bentuk dan Tekstur Feses (Bristol Chart)

Untuk mengetahui normal atau tidaknya feses seseorang, maka umumnya mengacu pada Bristol Chart. Bagan tersebut adalah indikator menyeluruh tentang bagaimana dan mengapa berbagai jenis feses terbentuk atau terasa secara spesifik. Berikut merupakan pedoman yang bisa diikuti berdasarkan Bristol Chart: 

  • Tipe 1 (Kelereng): benjolan-benjolan kecil yang keras dan terpisah, mirip seperti kacang dan sulit dikeluarkan. Tekstur ini seringkali menandakan seseorang mengalami sembelit (konstipasi)

  • Tipe 2 (ulat): berbentuk batang kayu tetapi menggumpal. Tekstur ini menunjukkan tanda sembelit (konstipasi)

  • Tipe 3 (hotdog): berbentuk kayu dengan beberapa retakan. Tekstur ini menunjukkan feses yang normal, terutama jika agak lunak dan mudah dikeluarkan

  • Tipe 4 (ular): halus dan bentuknya seperti ular. Tekstur ini juga menunjukkan feses yang tergolong normal

  • Tipe 5 (amoeba): bentuknya kecil, tetapi lembut dan mudah keluar, serta tepian pada gumpalannya jelas. Tekstur ini menunjukkan bahwa seseorang kurang konsumsi serat

  • Tipe 6 (lembut): halus dan lembek dengan tepian kasar. Tekstur ini bisa menjadi pertanda diare ringan

  • Tipe 7 (jackson pollock): benar-benar encer tanpa adanya bagian yang padat. Tekstur ini menunjukkan bahwa seseorang mengalami diare yang lebih parah

 

Terdapat 7 tipe feses berdasarkan Bristol Chart

Arti Warna Feses

Secara umum, warna feses yang cokelat tergolong ke dalam kategori normal. Namun, masih dapat diterima jika warnanya cokelat kehijauan. Jika mengalami perubahan warna feses lebih dari 2 minggu, warnanya merah atau hitam, maka harus dikonsultasikan ke dokter. Berikut ini adalah variasi warna pada feses dan artinya:

  • Hitam: adanya pendarahan pada saluran cerna bagian atas, terlalu banyak mengonsumsi makanan berwarna hitam, atau konsumsi suplemen zat besi, licorice, dan obat bismuth

  • Putih, abu-abu, atau pucat: memiliki masalah dengan hati atau kandung empedu

  • Hijau: terlalu banyak empedu dan kekurangan bilirubin, terlalu banyak mengonsumsi makanan berwarna hijau (misalnya bayam atau kangkung), atau feses keluar terlalu cepat

  • Merah: adanya pendarahan pada saluran cerna bagian bawah, wasir, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan berwarna merah (misalnya jus tomat, buah bit, buah cranberry, atau gelatin merah)

  • Oranye: tersumbatnya saluran empedu atau akibat dari konsumsi obat-obatan tertentu (misalnya antasida dan antibiotik rifampisin) atau terlalu banyak mengonsumsi makanan berwarna oranye yang kaya akan pigmen beta-karoten

  • Kuning: mengandung terlalu banyak lemak karena masalah penyerapan atau kesulitan memproduksi empedu

Penyebab BAB Tidak Normal

Ukuran, konsistensi, dan warna feses yang dipantau dengan rutin dapat menjadi informasi bagi kita tentang apa yang terjadi dalam tubuh. Hal ini menandakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi mungkin merupakan akibat dari suatu alasan tertentu. Apa saja itu? Berikut beberapa diantaranya:

  • Stres: memperburuk sistem pencernaan karena dapat memengaruhi seberapa cepat makanan berpindah ke seluruh tubuh, bisa terjadi diare atau justru konstipasi

  • Dehidrasi: tidak hanya terjadi ketika seseorang tidak cukup konsumsi air, tetapi juga bisa dipicu oleh konsumsi kafein dan alkohol. Feses membutuhkan air untuk lebih mudah bergerak di dalam saluran cerna, sehingga jika tubuh dehidrasi, maka dapat menyebabkan sembelit

  • Kurang konsumsi serat: serat berfungsi untuk mengikat feses dan membantunya bergerak dengan lancar

  • Intoleransi makanan dan alergi: kondisi ini mampu menyebabkan masalah pada saluran cerna, misalnya diare, sembelit, atau permasalahan lain saat BAB

  • Kondisi medis: depresi, kanker, kurang aktifnya kelenjar tiroid, inflammatory bowel disease, irritable bowel disease, dan penyakit Parkinson

Kurang konsumsi serat adalah salah satu alasan BAB tidak lancar

Feses yang normal ditandai dengan warnanya yang cokelat atau cokelat kehijauan, berbau, mudah dikeluarkan, serta teksturnya lembut atau keras. Frekuensi BAB normal yaitu satu kali sehari atau minimal tiga kali dalam seminggu dengan lama waktunya 10-15 menit. Bagaimana nih? Poop-nya Ladies normal atau tidak?

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!