Seasonal Depression: Musim Berubah, Mood Juga Ikut Berubah

Seasonal Depression: Musim Berubah, Mood Juga Ikut Berubah

Kesehatan 440

Seasonal affective depression (SAD) atau disebut juga dengan seasonal depression merupakan salah satu jenis depresi yang dipicu oleh perubahan musim. Di negara 4 musim, biasanya kondisi ini sering kali dimulai saat awal musim gugur atau awal musim dingin dan hilang selama musim semi serta musim panas. 

Shop with Me

Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Ada pula jenis seasonal depression versi ringan yang disebut dengan winter blues, di mana seseorang merasa sedikit sedih saat cuaca dingin. Hal ini karena cuaca tersebut akan membuat seseorang terjebak di rumah, tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya, dan lebih sering diselimuti dengan hari-hari yang gelap.

Gejala Seasonal Depression

Seasonal depression lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria, di mana kondisinya sering kali memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk perasaan dan pikiran. Seasonal depression umumnya diklasifikasikan sebagai bentuk gangguan depresi mayor dengan pola musiman. Beberapa gejala yang dapat muncul yaitu:

  • Tidur berlebihan (gejala spesifik SAD musim dingin)

  • Makan berlebihan, terutama karbohidrat, sehingga berat badan naik (gejala spesifik SAD musim dingin) 

  • Penarikan diri dari sosial (gejala spesifik SAD musim dingin)

  • Sedih, cemas, atau merasa kosong (hampir sepanjang hari dan terjadi hampir setiap harinya setidaknya selama minimal 2 minggu)

  • Kelelahan ekstrem dan kekurangan energi

  • Perasaan putus asa

  • Perasaan mudah tersinggung, frustasi, atau gelisah

  • Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya

  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disenangi (termasuk kegiatan sosial)

  • Kelelahan, atau kehabisan energi

  • Sulit berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan

  • Perubahan pola tidur atau nafsu makan

  • Perubahan berat badan yang tidak disengaja

Gejala spesifik seasonal depression di musim dingin adalah tidur berlebihan, makan banyak, serta menarik diri

Penyebab

Seasonal depression memang lebih rentan terjadi pada orang memang sudah memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau bipolar. Namun, belum diketahui apa yang menyebabkan seasonal depression. Meskipun begitu, terdapat beberapa teori berdasarkan hasil penelitian yang mampu menjelaskannya, yaitu:

1. Serotonin

Orang dengan seasonal depression mengalami penurunan kadar serotonin, yang mana hormon ini bertugas untuk mengatur suasana hati. Lebih lanjut, molekul-molekul yang membantu menjaga kadar serotonin normal ini dipengaruhi oleh sinar matahari. Ketika waktu siang hari lebih pendek, atau tubuh tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, molekul molekul tersebut tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, terjadilah penurunan kadar serotonin. Kondisi ini berdampak pada perubahan suasana hati, umumnya di  musim dingin atau musim penghujan.

2. Vitamin D

Terpenuhi atau tidaknya vitamin D bagi tubuh juga memengaruhi kondisi seasonal depression. Hal ini karena vitamin D diyakini dapat meningkatkan aktivitas serotonin. Vitamin D utama yang kita dapatkan adalah melalui aktivasinya lewat sinar matahari. Selama berkurangnya paparan sinar matahari di musim dingin atau musim hujan, maka ada kecenderungan seseorang mengalami penurunan kadar vitamin D.

3. Melatonin

Orang dengan seasonal depression menghasilkan terlalu banyak melatonin, yang mampu meningkatkan rasa kantuk dan menyebabkan tidur berlebihan. Melatonin ini membantu untuk menjaga ritme harian tubuh terkait siklus malam-siang. Ketika ritme ini terganggu, maka seseorang akan sulit menyesuaikan diri dengan perubahan musim, sehingga menyebabkan terganggunya suasana hati, pola tidur, dan perilaku.

Seasonal depression dikaitkan dengan penurunan serotonin, peningkatan melatonin, dan kekurangan vitamin D

Diagnosis

Jika merasa sedang mengalami gejala seasonal depression, maka periksalah ke fasilitas pelayanan terdekat. Hindari untuk mendiagnosis diri sendiri karena bisa saja pemicunya adalah faktor lain di luar dari perubahan musim. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan diagnosis seasonal depression, yaitu:

  • Mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas

  • Episode depresi berlangsung selama musim tertentu (musim dingin atau musim panas) selama minimal 2 tahun berturut-turut

  • Episode depresi lebih sering terjadi pada musim tertentu dibandingkan musim lainnya

Pengobatan

Terdapat 4 kategori utama yang bisa digunakan untuk perawatan seasonal depression, yaitu light therapy, psikoterapi, obat antidepresan, dan vitamin D. Berikut penjelasannya:

  • Light therapy: menggunakan lampu khusus agar seseorang mendapatkan ganti atas kurangnya paparan sinar matahari selama hari-hari yang gelap

  • Psikoterapi (cognitive behavioral therapy): fokus untuk mengganti pikiran negatif terhadap suatu musim menjadi pikiran yang lebih positif serta mengajarkan orang untuk dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan demi mengimbangi hilangnya minat

  • Obat antidepresan: mengubah cara otak memproduksi atau menggunakan bahan kimia tertentu yang memengaruhi suasana hati atau stres, sehingga mampu meningkatkan mood

  • Vitamin D: suplementasi vitamin D kemungkinan besar akan bekerja efektif untuk meringankan gejala

Jadi, seasonal depression merupakan salah satu jenis depresi yang dipicu oleh perubahan musim, utamanya terjadi pada musim dingin (negara 4 musim) atau musim hujan (negara 2 musim). Sudah jelas belum nih Ladies? Yuk kasih komentar!

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!