Waspadai Komplikasi Akibat Diare

Waspadai Komplikasi Akibat Diare

Kesehatan 40

Diare adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Diare biasanya disebabkan oleh Bakteri Escherichia coli (E.coli). Meskipun seringkali dianggap sebagai gangguan ringan, diare bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis. Diare ditandai dengan gejala keluarnya tinja yang bertekstur lembek, berlendir sampai berair secara terus menerus. 

Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut atau kronis (persisten). Diare akut adalah jenis yang berlangsung dalam waktu singkat. Ini adalah masalah kesehatan yang umum. Kondisi ini juga biasanya berlangsung sekitar satu atau dua hari, tapi bisa juga lebih lama. Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari merupakan pertanda dari masalah yang lebih serius. Jenis kronis yang berlangsung minimal empat minggu bisa menjadi gejala penyakit kronis. Gejala pada jenis kronis bisa berlangsung terus-menerus atau datang dan pergi.

Pada umumnya, diare bisa hilang dengan sendirinya dengan perawatan sederhana di rumah. Tetapi, bukan tidak mungkin diare bisa menyebabkan komplikasi, apalagi jika dibiarkan tanpa penanganan atau tidak ditangani dengan cara yang tepat. 

Bahaya Komplikasi Diare

Jika kamu mengalami diare yang parah dan tak kunjung diobati, berikut berbagai komplikasi yang bisa muncul.

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dibandingkan dengan yang masuk. Diare adalah penyebab umum dehidrasi karena kehilangan cairan melalui tinja yang encer dan sering. Pada tingkat yang parah, dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah, tekanan darah rendah, detak jantung cepat, kebingungan, dan kelelahan. Pada bayi, anak-anak, dan orang tua, dehidrasi dapat menjadi sangat serius dan mengancam nyawa.

2. Gangguan Elektrolit

Selain kehilangan cairan, diare juga dapat menyebabkan kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Ketidakseimbangan elektrolit ini dapat mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan jantung, kejang, dan bahkan kematian.

3. Kerusakan Usus dan Gangguan Penyerapan

Diare yang berkepanjangan atau parah dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan usus dan mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan. Ini dapat mengakibatkan kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan masalah kesehatan jangka panjang seperti penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan, dan masalah pencernaan.

4. Risiko Infeksi Tambahan

Diare dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi tambahan, dan mempersulit penanganan penyakit yang sudah ada. Misalnya, diare yang disebabkan oleh bakteri tertentu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya, yang memerlukan perawatan tambahan dan dapat memperpanjang masa pemulihan.

5. Ketidakmampuan untuk Mengatasi Penyakit Dasar

Individu dengan kondisi kesehatan yang kurang baik, seperti mereka yang menderita HIV/AIDS atau penyakit autoimun, rentan terhadap dampak serius dari diare. Diare dapat menyebabkan kemunduran kondisi kesehatan secara keseluruhan dan mengganggu penanganan penyakit dasar, membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit dan memperpanjang waktu pemulihan.

6. Kematian

Pada kasus yang parah, terutama di negara-negara berkembang di mana akses terhadap perawatan medis mungkin terbatas, komplikasi diare dapat berujung pada kematian, terutama pada anak-anak dan orang tua yang rentan terhadap dehidrasi dan komplikasi lainnya.

Mengingat seriusnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh komplikasi diare, penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala-gejala yang mengkhawatirkan dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan diri dan konsumsi air bersih juga sangat penting untuk mengurangi risiko terkena diare dan komplikasinya. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bahaya komplikasi diare, kita dapat bersama-sama mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan kita dan orang-orang yang kita cintai.

Penanganan atau Pengobatan Diare yang Parah

Biasanya, diare mudah diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas. Probiotik juga kerap dianjurkan untuk menambah bakteri baik dalam saluran pencernaan. Namun, obat bebas tidak selalu menjadi solusi. Jika diare disebabkan oleh infeksi atau parasit, kamu perlu menemui dokter untuk mendapatkan resep antibiotik.

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk pada kemasan saat kamu mengonsumsi obat diare yang dijual bebas. Aturan untuk mengelola diare pada orang dewasa berbeda dari pada anak-anak. Selalu tanyakan pada dokter anak sebelum memberikan obat apa pun pada dirinya. Selain mengonsumsi obat, perawatan lain yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Minum banyak air dan cairan yang mengandung elektrolit seperti jus, kaldu, minuman olahraga dan air putih.
  • Mengubah pola makan dengan menghindari makanan berminyak, berlemak atau digoreng. Makanan yang direkomendasikan saat diare adalah pisang, nasi putih, saus apel dan roti panggang.
  • Mengurangi kafein. Makanan dan minuman yang mengandung kafein dapat memberikan efek pencahar ringan, yang dapat memperburuk diare. Makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain kopi, soda diet, teh kental, teh hijau, dan cokelat.
  • Menghindari makanan dan minuman yang memicu gas. Contohnya seperti kacang, kubis, kubis Brussel, bir dan minuman berkarbonasi.
  • Hindari laktosa. Terkadang, diare juga bisa membuat seseorang tidak toleran terhadap laktosa. Ini biasanya bersifat sementara dan kamu perlu menghindari makanan yang mengandung laktosa (produk susu) sampai diare hilang.

Jika masalah diare tak kunjung membaik atau justru terjadi semakin parah, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!