Boleh Tidak Ya, Konsumsi Makanan Yang Berjamur?

Boleh Tidak Ya, Konsumsi Makanan Yang Berjamur?

Kesehatan 25

Sudah saatnya bagi kita untuk mawas diri dengan keberadaan jamur pada makanan. Berikut adalah tips sederhana terkait menjaga keamanannya.

  • Periksa makanan dengan baik sebelum membelinya, baik itu makanan segar maupun dalam kemasan.

  • Tutup makanan segera setelah disajikan untuk mencegah paparan spora jamur di udara. Gunakan plastic wrap, misalnya untuk menutup makanan yang ingin dijaga kehangatan atau kelembabannya.

  • Pindahkan sisa makanan kaleng ke wadah penyimpanan baru dan simpan ke dalam kulkas setelah membuka tutup besinya.

  • Makanan yang mudah rusak tidak boleh dibiarkan berada pada suhu ruang lebih dari 2 jam.

  • Konsumsi sisa makanan dalam waktu 3 hingga 4 hari demi mencegah kesempatan jamur untuk tumbuh di sana.

  • Belilah makanan dalam jumlah secukupnya dan konsumsi dengan cepat. Hindari untuk menyimpan makanan dalam waktu lama untuk mencegah pertumbuhan jamur.

  • Buang makanan yang sudah dipenuhi dengan jamur. Bungkuslah sebelum dibuang ke tempat sampah.

  • Rutinlah untuk membersihkan kulkas dan freezer untuk menjaganya dari pertumbuhan jamur.

  • Periksa buah-buahan dan sayur-sayuran dalam kulkas secara berkala karena jamur menyebar dengan cepat pada kelompok makanan ini.

Perhatikan tanda-tanda jamur saat membeli, menyimpan, mengolah, dan menyajikan makanan

Kriteria Makanan yang Masih Boleh Dikonsumsi

Ketika kita menelan jamur, mungkin tubuh tidak bereaksi. Namun pada beberapa kasus di mana jamurnya sangat beracun, maka dampaknya akan terjadi seketika. Jika muncul jamur pada permukaan makanan, maka berarti akarnya ada di dalam. Berikut adalah beberapa kriteria makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dimakan.

1. Sayur dan Buah Padat

Sayur dan buah bertekstur keras, padat, dan tidak mudah hancur saat dipegang atau dimasak masih boleh digunakan dengan syarat telah dipotong setidaknya 2,5 cm dari tempat jamur muncul, baik ke bawah maupun ke samping. Contohnya seperti wortel, kentang, kubis, brokoli, paprika, kembang kol, lobak, apel, pir.

Pastikan pisau tidak mengenai bagian jamur agar tidak mencemari bagian produk lain. Kenapa sayur dan buah seperti ini masih boleh dikonsumsi? Hal ini karena bintik-bintik jamur kecil pada sayur dan buah berkadar air rendah masih dapat terpotong, pun jamur akan sulit menembus makanan padat.

Buanglah bagian sayur dan buah yang terkontaminasi jamur setidaknya dalam jangkauan 2,5 cm

2. Sayur dan Buah Lunak

Sayur dan buah bertekstur lembut dan mudah hancur tidak boleh dikonsumsi ketika sudah tercemari oleh jamur, sehingga harus dibuang. Contohnya seperti timun, tomat, terong, bayam, pisang, strawberry, mangga, dan alpukat. Sayur dan buah yang lembut ini memiliki kadar air yang tinggi, yang membuat bagian bawahnya cepat terkontaminasi.

3. Kelompok Makanan yang Harus Segera Dibuang

Sebagian besar makanan yang sudah berjamur harus segera dibuang. Mulai dari  roti dan baked goods, selai kacang, selai buah, kacang-kacangan, polong-polongan, yogurt, cream cheese, sour cream, nasi dan pasta, serta sisa makanan berupa daging dan unggas.

Jadi, sebagian besar makanan yang sudah berjamur tidak boleh lagi dimakan karena dapat menyebabkan tubuh sakit dan harus segera dibuang untuk mencegah penyebarannya. Penting bagi kita untuk mawas akan keberadaannya, mulai dari proses pembelian, penyimpanan, hingga ketika akan di makan. Jadi, jangan ditoleransi lagi ya!