Pertolongan Kejang Epilepsi: Tidak Boleh Sembarangan!

Pertolongan Kejang Epilepsi: Tidak Boleh Sembarangan!

Kesehatan 353

Sebenarnya, kejang tidak hanya terjadi pada epilepsi, tetapi jika pernah mengalaminya minimal sekali saja, segeralah untuk memeriksakan diri. Diagnosis epilepsi dapat ditegakkan setelah melewati proses pemeriksaan fisik, pengkajian riwayat kesehatan, dan pemeriksaan darah untuk mengesampingkan kondisi medis lain yang juga dapat menyebabkan kejang. 

Shop with Me

1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sprei kasur Bahan Polymicro
IDR 23.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Selain itu, petugas juga akan menanyakan apa saja gejala yang dialami selama periode kejang, termasuk sentakan otot, kekakuan otot, buang air kecil atau buang air besar, perubahan pernapasan, tatapan kosong, kulit memucat, kehilangan kesadaran, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami apa yang orang lain ucapkan.

Tes paling umum untuk mendiagnosis epilepsi adalah electroencephalogram (EEG). Tujuannya adalah untuk memeriksa dan mengukur aktivitas listrik di otak. Jika ditemukan adanya pola tidak normal, maka itulah mungkin penyebab munculnya kejang. Selain itu, tes tambahan lainnya yang dapat dilakukan adalah MRI atau CT scan.

Electroencephalogram merupakan tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis epilepsi

Baca juga :

5 Buah ini Baik untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Sering Dikonsumsi di Bulan Ramadan

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk epilepsi. Namun, gejala atau kekambuhan kejang dapat dikendalikan dengan beberapa strategi, yaitu dengan obat anti kejang (mengurangi frekuensi kejang dan komplikasi), diet khusus, dan operasi (bagi penderita epilepsi yang resisten terhadap obat). Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

1. Obat Anti Kejang

Pilihannya bersifat individual, tergantung jenis kejang, respons terhadap obat, kondisi medis lain yang menyertai, potensi interaksi dengan obat lain yang dikonsumsi, efek samping, usia, kesehatan, dan biaya, bahkan kehamilan.

2. Terapi Diet

Diet ketogenik dan diet atkins yang dimodifikasi (tinggi lemak, protein sedang, rendah karbohidrat). Terapi diet khusus umumnya diberikan pada penderita epilepsi anak-anak ketika pengobatannya tidak efektif dan belum memungkinkan untuk menjalani operasi.

3. Operasi

Jika obat anti kejang tidak efektif mengendalikan gejala, kejang parah, dan melemahkan, maka operasi adalah strategi yang tergolong aman dilakukan asalkan memenuhi kriteria. Tindakannya bermacam-macam, seperti pengangkatan jaringan abnormal, pemutusan kumpulan serat yang menghubungkan area otak, penghancuran jaringan otak abnormal, atau menanamkan sebuah perangkat untuk mengendalikan saraf.

Pertolongan Pertama Kejang

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika dihadapkan dengan kejadian kejang adalah sebagai berikut:

1. Pertolongan Pertama Pada Semua Jenis Kejang

Ada banyak jenis kejang yang biasanya terjadi selama beberapa menit. Jika melihat kondisi seperti ini, maka pertolongan pertama yang dapat membantu orang tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tetap bersama orang tersebut hingga kejangnya berakhir dan dia benar-benar sadar. Jika sudah terbangun, maka bantu orang tersebut untuk duduk di tempat yang aman. Ketika sudah sadar penuh dan terlihat mampu berkomunikasi, beritahu dirinya apa yang baru saja terjadi (dengan  narasi sesederhana mungkin).

  • Hibur dirinya dan berbicaralah dengan tenang.

  • Periksa apakah orang tersebut menggunakan gelang medis atau informasi penting lainnya.

  • Tawarkan untuk memanggil taksi atau kenalannya untuk memastikan orang tersebut sampai di rumah dengan selamat.

Temani orang tersebut hingga kejangnya selesai dan kesadarannya kembali

2. Pertolongan Pertama Pada Kejang Umum Tonik-Klonik

Jika ditanya seperti apa orang yang sedang kejang itu? Banyak orang memikirkan jenis kejang yang disebut dengan tonik-klonik, di mana penderitanya bisa menangis, terjatuh, tersentak, gemetar, atau tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Cara kita membantunya adalah dengan:

  • Turunkan orang tersebut ke lantai atau permukaan datar

  • Arahkan tubuhnya ke satu sisi untuk membantunya tetap bernapas dengan benar

  • Perhatikan area di sekitar orang tersebut dan pastikan tidak ada benda tajam atau benda tumpul

  • Letakkan sesuatu yang lembut dan rata, seperti jaket yang dilipat, di bawah kepalanya

  • Lepaskan kacamata jika ia memakainya serta kendurkan ikatan atau apapun yang ada di tubuhnya

  • Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, maka hubungi nomor darurat

Larangan yang Harus Diingat

Ketika melihat orang kejang, pastinya muncul keinginan untuk membantunya. Namun, ada beberapa larangan yang perlu diperhatikan demi menjaga keselamatan seseorang selama atau setelah kejang berlangsung.

  • Jangan menahan atau mencoba menghentikan gerakannya

  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulutnya karena dapat melukai gigi atau rahang

  • Jangan mencoba memberikan napas dari mulut ke mulut karena umumnya orang tersebut akan kembali bernapas dengan sendirinya

  • Jangan tawarkan orang tersebut air atau makanan sampai ia benar-benar sadar

Seseorang yang mengalami kejang tidak boleh ditahan atau dihentikan gerakannya. Pastikan jalan napasnya tetap terbuka dengan cara memiringkannya ke salah satu sisi, letakkan sesuatu yang lembut dan rata untuk menopang kepalanya, dan kendurkan ikatan di tubuhnya.. Pastikan juga untuk menemani orang tersebut hingga kejang selesai dan sadar sepenuhnya. 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya !

Baca juga :

5 Buah ini Baik untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Sering Dikonsumsi di Bulan Ramadan

Komentar

User NewFemme

Nia Lurastika

24 Feb, 2024 19:36

Berguna banget ni artikel