Cognitive Behavioral Therapy, Terapi untuk Kelola Kesehatan Mental

Cognitive Behavioral Therapy, Terapi untuk Kelola Kesehatan Mental

Kesehatan 507

Cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan jenis psikoterapi yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan. Terapi perilaku kognitif merupakan opsi yang paling umum digunakan untuk mengelola kondisi kesehatan mental dan masalah emosional. Cognitive behavioral therapy didasarkan pada beberapa prinsip inti, yaitu:

Shop with Me

Sendok
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  • Masalah psikologis sebagiannya didasarkan pada pola pikir yang salah.

  • Masalah psikologis sebagiannya didasarkan pada pola perilaku yang tidak membantu.

  • Masalah psikologis sebagiannya didasarkan oleh kesalahan keyakinan.

  • Melalui CBT, seseorang akan dibantu untuk mempelajari cara apa yang paling baik untuk mengatasi permasalahannya, sehingga pada akhirnya dapat meringankan gejala dan meningkatkan derajat kesehatan mental dan emosional.

Inti dari CBT adalah mengajarkan seseorang untuk mencermati pikiran dan emosinya, di mana pola pikir tertentu pasti akan memengaruhi tindakan kedepannya. Melalui cognitive behavioral therapy, seseorang diajarkan dan dibantu untuk mengadopsi pola dan kebiasaan berpikir yang lebih sehat. Terapi ini dilakukan dengan format tanya jawab.

Terapis akan membantu seseorang menemukan perspektif yang berbeda, sehingga seseorang akan belajar bagaimana cara merespon stres, rasa sakit, dan situasi sulit dengan lebih baik. Terkadang untuk mengelola kesehatan mental, CBT dapat dikombinasikan dengan pengobatan atau terapi lainnya sesuai dengan masalah yang perlu ditangani.

CBT bertujuan untuk mengubah pola pikir menjadi lebih sehat

Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Diatasi dengan CBT

Siapapun dapat menjalankan cognitive behavioral therapy, termasuk anak-anak. Misalnya, seseorang menghabiskan waktu untuk memikirkan tentang kecelakaan pesawat, sehingga memilih untuk menghindari perjalanan udara. Melalui CBT, seseorang diajarkan untuk mampu mengendalikan bagaimana mereka menginterpretasikan dan menangani hal tersebut. Contoh-contoh kondisi kesehatan mental yang dapat diobati adalah:

  • Depresi

  • Gangguan kecemasan

  • Obsessive-compulsive disorder (OCD)

  • Post-traumatic stress disorder (PTSD)

  • Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)

  • Fobia

  • Personality disorder

  • Eating disorder

  • Substance use disorder

Untuk gangguan bipolar atau skizofrenia, biasanya perlu dilakukan kombinasi antara CBT dengan obat-obatan. Selain itu, cognitive behavioral therapy juga bisa digunakan untuk mengelola insomnia, fibromyalgia, sindrom kelelahan kronis, nigrain, dan irritable bowel syndrome. Terkadang juga sampai dipergunakan untuk mengatasi permasalahan perceraian atau di tempat kerja, duka, dan stres.

Cara Kerja Cognitive Behavioral Therapy

Seorang terapis tidak akan menilai seseorang berdasarkan kondisi kesehatan mentalnya. Mereka tidak akan menghakimi dan pastinya akan berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung serta aman agar seseorang mau terbuka untuk mencurahkan masalah yang dihadapi. Terapi ini perlu dilakukan berulang kali (5-20 sesi) agar hasilnya lebih maksimal. Tahapan CBT adalah sebagai berikut:

1. Memahami Masalah

Ketika terapi pertama kali dimulai, seseorang akan diajak untuk membahas tantangan yang dihadapi, menceritakan gejala yang dialami, dan kekhawatiran apa pun. Pada tahap ini, seseorang harus memberitahukan bahwa ia sudah didiagnosis mengalami kondisi kesehatan mental tertentu. Melalui diskusi yang berjalan, terapis akan membantu untuk menetapkan tujuan terapinya.

2. Mengajukan Beberapa Pertanyaan

Terapis akan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya terkait pengalaman masa lalu, ketakutan, fobia, perilaku bermasalah, atau pikiran dan perasaan yang mengganggu. Melalui jawaban yang diberikan kemudian setelah menelaahnya masing-masing, seseorang akan dibantu untuk mengetahui bagaimana cara mereka menanggapi tantangan dalam hidup. 

3. Membantu Mengenali Pikiran dan Perilaku yang Bermasalah

Setelah diajukan banyak pertanyaan, maka terapis biasanya akan mengajak seseorang untuk memperhatikan dan mengenali bagaimana cara mereka merespon situasi sulit. Emosi, keyakinan, atau perilaku tidak sehat akan teridentifikasi pada tahap ini.

4. Membantu Menyesuaikan Pikiran dan Perilaku

Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang bermasalah, maka selanjutnya adalah menemukan cara untuk mengubah emosi, pikiran, dan perilaku negatif tersebut. Pada tahap ini, seseorang akan menemukan perspektif baru, lalu selanjutnya belajar untuk menerapkan pola dan perilaku positif hingga berhasil menerapkannya di kemudian hari.

CBT akan melibatkan banyak tanya jawab

Terkadang, meskipun sudah menyadari bahwa pola pikirnya bermasalah, seseorang belum tentu bisa dengan mudah mengubahnya. Maka dari itu agar terapinya efektif, seseorang harus siap dan bersedia meluangkan waktunya untuk menganalisis emosi dan pikirannya. Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah tidak ada hasil yang instan karena perubahannya akan terjadi secara bertahap.

Jadi, cognitive behavioral therapy akan mengajarkan seseorang untuk belajar mengubah pola dan kebiasaan berpikirnya ke arah yang lebih sehat. Terapi ini perlu waktu dan kesiapan yang baik agar bisa menunjukkan hasil yang maksimal. Bagaimana Ladies? Jika masih punya pertanyaan, yuk sampaikan di kolom komentar ya!