Keratosis Pilaris, Tampilannya Seperti Kulit Ayam

Keratosis Pilaris, Tampilannya Seperti Kulit Ayam

Kesehatan 916

Pernah melihat kondisi kulit yang terlihat seperti kulit ayam? Seperti ada benjolan-benjolan kecil dan warnanya berbeda dengan kulit? Kondisi tersebut disebut dengan keratosis pilaris atau chicken skin. Sudah tahu belum nih Ladies? Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini, mulai dari pengertian hingga cara pengobatannya.

Shop with Me

Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian

Keratosis pilaris atau chicken skin adalah kondisi kulit yang terlihat seperti benjolan kecil-kecil. Disebut juga dengan chicken skin karena terlihat memang seperti kulit ayam. Keratosis pilaris sering terjadi di lengan atas, tetapi juga bisa di area lain seperti:

  • Wajah (pipi, leher, bawah mata)

  • Paha

  • Punggung

  • Dada

  • Bokong

  • Lengan bawah

Munculnya benjolan tersebut terjadi karena kelebihan keratin, yaitu protein yang membantu tubuh membentuk rambut, kuku, atau lapisan terluar kulit. Kondisinya sangat umum terjadi, sekitar 50-80% remaja dan 40% orang dewasa akan mengalaminya di beberapa titik dalam hidup mereka dan lebih mungkin lagi jika:

  • Memiliki kulit yang cerah

  • Punya eksim

  • Asma

  • Hipotiroidisme

  • Cushing Syndrome

  • Down Syndrome

  • Diabetes

  • Kegemukan

Keratosis pilaris terlihat seperti kulit ayam

Gejala

Keratosis pilaris tidak akan terasa sakit, tetapi mungkin akan membuat seseorang tidak percaya diri dengan penampilannya. Selain bisa dimiripkan dengan kulit ayam, keratosis pilaris juga dibilang mirip dengan bagian luar buah stroberi, karena adanya bintik-bintik kecil.

Gejala yang mungkin terjadi ketika mengalami kondisi kulit ini adalah:

  • Kulit terasa gatal atau kering

  • Benjolan mengalami iritasi, menyebabkan warnanya sangat kontras dengan kulit, dan lebih terlihat

  • Benjolan menyebabkan kulit terasa kasar

  • Benjolan memburuk saat udara lebih kering pada cuaca yang dingin

Penyebab

Benjolan keratosis pilaris muncul karena keratin menyumbat pori-pori, di mana seharusnya pori tersebut menjadi tempat bukaan di kulit bagi folikel rambut untuk keluar. Akibatnya, terbentuklah benjolan kecil. Ketika benjolan itu dicungkil, mungkin akan terlihat adanya rambut kecil yang muncul.

Penyebab pasti mengapa keratin bisa menumpukan masih belum diketahui, pun kenapa kondisi kulit tersebut bisa dialami oleh beberapa orang dan tidak dengan orang lainnya. Namun, dokter menduga hal itu mungkin dipengaruhi oleh penyakit genetik atau dermatitis atopik. Keratosis pilaris tidak menular dan tidak juga berbahaya. 

Diagnosis

Diagnosis keratosis pilaris biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada kulit secara sederhana di area benjolan muncul, seperti apa bentuknya, dan berapa umur penderitanya. Meskipun begitu, ketika dokter masih belum yakin akan kondisinya, maka bisa dilakukan pemeriksaan lanjut seperti tes alergi atau biopsi. Sebenarnya, kondisi kulit ini bisa dibedakan dari beberapa hal, yaitu:

  • Jika sakit, berarti bukan keratosis pilaris

  • Terasa gatal atau kering di benjolan atau kulit sekitarnya

  • Ketika disentuh terasa kasar seperti amplas

  • Berubah warna, bisa sesuai warna kulit, merah, putih, cokelat, cokelat tua, atau hitam

Pengobatan

Mayoritas kasus tidak perlu diperiksakan ke dokter spesialis, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa. Dikarenakan kondisinya tidak berbahaya, maka tidak diperlukan pengobatan, tetapi hindari untuk mencungkil, menggaruk, atau meletuskan benjolan. Keratosis pilaris akan hilang dengan sendirinya atau menjadi lebih samar di sekitar usia 30 tahun.

Di sisi lain, perawatan yang mungkin dilakukan adalah:

  • Penggunaan lotion yang dijual bebas untuk melembabkan kulit yang kering, oleskan beberapa kali sehari, terutama setelah mandi

  • Krim obat sesuai dengan resep dokter

  • Melakukan eksfoliasi

  • Perawatan laser

  • Minum air putih yang cukup (minimal 8 gelas per hari)

  • Mandi lebih singkat, gunakan air hangat, sabun eksfoliasi, dan pelembab kulit

  • Cuka apel, soda kue, atau minyak kelapa, dengan catatan sebelumnya sudah dikonsultasikan dengan dokter

Jaga kelembaban kulit dengan menggunakan lotion, terutama setelah mandi

Itulah penjelasan terkait keratosis pilaris, yaitu kondisi kulit yang menyebabkan munculnya benjolan-benjolan kecil. Hal itu terjadi karena keratin menyumbat pori-pori. Tenang, keratosis tidak berbahaya, tetapi memang tidak bisa dicegah. Maka dari itu pastikan kulit terlembabkan dan lakukan perawatan dengan lembut. Yuk baca artikel Newfemme lainnya!