Suntik Botox, Apakah Aman Dilakukan?

Suntik Botox, Apakah Aman Dilakukan?

Kesehatan 277

Sudah banyak orang tahu bahwa suntik botox dilakukan untuk menghilangkan keriput di wajah. Prosedurnya bertujuan untuk memperbaiki penampilan wajah, terutama pada wanita yang sudah menyadari munculnya tanda-tanda penuaan. Lalu, apakah suntik botox itu aman? Apa bahan yang disuntikkan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
T-shirt
IDR 150.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa itu Botox?

Suntik botox merupakan salah satu prosedur untuk mempercantik wajah dengan cara melumpuhkan otot untuk sementara waktu, dalam artian otot mengendur sehingga keriput berkurang. Botox berasal dari bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini terdapat di lingkungan secara alami pada tanah, danau, hutan, saluran usus mamalia, dan ikan. Karena sifatnya yang sementara, suntik botox dianjurkan untuk diulang setiap 3 hingga 6 bulan.

Jika mendengar nama bakterinya, orang lebih sering mengaitkannya dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan atau botulisme. Namun, suntik botox tergolong aman karena menggunakan dosis yang sangat kecil dan dilakukan oleh tenaga profesional yang berlisensi. Selain untuk memperbaiki penampilan, botox juga difungsikan untuk mengobati beberapa kondisi medis.

Penggunaan Suntik Botox

Suntik botox secara kosmetik biasanya dilakukan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dengan cara menghaluskan kerutan di beberapa area wajah seperti alis, dahi, hidung, sudut mulut, mata, bibir, dagu, garis rahang, dan leher. Botox juga bisa digunakan untuk mengatasi nyeri seperti pada bagian punggung, leher, rahang, saraf, panggul, sendi, osteoartritis, neuropati, dan myofascial kronis.

Sementara dalam penggunaan medis, suntik botox bisa dilakukan untuk mengobati mencegah migrain, mata juling (strabismus), keringat ketiak yang parah (hiperhidrosis), kelenturan anggota gerak atas, mengurangi gejala kandung kemih yang terlalu aktif, kejang kelopak mata (blepharospasm), dan disonia serviks. 

Botox bisa digunakan tidak hanya untuk alasan kosmetik tetapi juga kondisi medis

Efek Samping

Jarum yang digunakan sangatlah kecil, sehingga seseorang hanya merasakan sedikit sakit bahkan tidak sama sekali, selama perawatan berlangsung. Sensasi suntikannya seperti sedang dicubit atau disengat kecil. Biasanya, jika klien takut akan rasa sakit tersebut, tenaga profesional akan mengoleskan gel mati rasa secara lokal.

Mayoritas orang yang telah menjalankan prosedur injeksi botox jarang mendapatkan efek samping, namun itu semua tergantung dari respon tubuh masing-masing individu. Maka dari itu, pastikan prosedur dilakukan oleh tenaga profesional. Toksin botulinum yang disuntikkan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yaitu:

  • Mata kering

  • Sakit perut

  • Mati rasa

  • Nyeri ringan, bengkak, atau memar di area suntikan

  • Sakit kepala

  • Kelopak mata terkulai sementara

  • Kelumpuhan otot disekitar area suntikan

  • Gangguan saraf otot memburuk

  • Penglihatan ganda

  • Ulserasi kornea jika dimaksudkan untuk blepharitis

  • Aritmia hingga infark miokard

Prosedur

Toksin botulinum akan diencerkan dalam lauran garam dan kemudian disuntikkan ke jaringan neuromuskular. Toksin tersebut butuh waktu sekitar 1-3 hari untuk bekerja, dan bisa mencapai 5 hari untuk melihat hasil suntikan botox. Keriput yang menghilang akan bertahan selama 3 hingga 12 bulan, tergantung dari perawatan yang dilakukan.

Ibu hamil atau ibu menyusui tidak disarankan untuk melakukan suntik botox meskipun prosedur tersebut tergolong aman. Hal ini karena toksin yang terkandung didalamnya bisa membahayakan ibu hamil dan bayi jika digunakan dalam dosis yang besar atau ketika seseorang ternyata alergi terhadap bahan kimia tersebut. 

Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan melakukan suntik botox

Pertimbangan Sebelum Suntik Botox

Pertama, pastikan tenaga profesional sudah berlisensi. Kedua, tentukan tujuan injeksi botox itu untuk apa, misalnya kosmetik atau medis. Ketiga, pilihlah klinik atau penyedia layanan kesehatan yang terpercaya. Berdasarkan The American Society for Aesthetic Plastic Surgery, rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk suntik botox adalah $409 atau setara dengan Rp6.004.958.

Itulah penjelasan mengenai suntik botox, yaitu prosedur kosmetik yang bertujuan untuk menghilangkan kerutan di wajah. Prosedur ini aman dilakukan, tetapi tidak disarankan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang alergi dengan toksin botulinum. Pertimbangkanlah dengan matang sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox. Baca artikel menarik lainnya hanya di website atau aplikasi Newfemme!