Apa Bahaya dari Mengkonsumsi Kalori Terlalu Rendah?

Apa Bahaya dari Mengkonsumsi Kalori Terlalu Rendah?

Kesehatan 879

Ladies, apakah kamu saat ini sedang menjalani suatu program diet? Jika iya, maka ini adalah artikel yang tepat untukmu agar tidak melakukan kesalahan dalam usaha menurunkan berat badan. Konsep yang paling umum dijumpai dalam program diet adalah defisit kalori, alias mengonsumi total kalori lebih sedikit daripada kalori yang dibutuhkan tubuh dalam sehari.

Shop with Me

Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Namun, tak sedikit orang yang menerapkan konsep tersebut secara berlebihan dengan mengonsumsi kalori yang sangat sedikit atau berolahraga secara gila-gilaan. Mengonsumsi terlalu sedikit kalori tidak akan berdampak baik bagi tubuh dalam jangka panjang, bahkan dapat menghambat proses penurunan berat badan.

Berapa kalori minimal yang harus dikonsumsi dalam sehari?

Defisit kalori memang dibutuhkan untuk proses penurunan berat badan. Akan tetapi kamu tidak seharusnya mengonsumi total kalori di bawah nilai BMR-mu. Basal Metabolic Rate (BMR) adalah jumlah kalori yang diperlukan seseorang untuk melakukan aktivitas dasar tubuh. Nilai BMR seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, serta aktivitas fisik harian. Kamu bisa mengetahui nilai BMR-mu dengan menggunakan kalkulator BMR yang mudah dijumpai di internet. 

Dampak mengonsumi kalori terlalu sedikit

Berikut merupakan dampak kesehatan yang dapat dirasakan ketika mengonsumsi kalori terlalu sedikit:

  1. Rasa lelah dan lemas.

Kamu akan merasa lelah dan lesu selama melakukan aktivitas harian terutama saat melakukan olahraga. Hal ini lantaran kalori merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh, makin aktif seseorang maka makin besar kalori yang dia butuhkan.

  1. Menurunkan laju metabolisme tubuh.

Ketika jumlah asupan kalori yang diterima berkurang, maka tubuh akan melakukan adaptasi dengan menurunkan laju metabolisme. Hal tersebut dilakukan sebagai usaha tubuh untuk menghindari kondisi kelaparan.

  1. Kehilangan massa otot.

Tanpa asupan protein yang cukup, seseorang dapat mengalami kehilangan massa otot dan mempengaruhi laju metabolisme tubuh. Secara sederhana, makin besar jumlah massa otot dalam tubuh, maka makin cepat laju metabolismenya. 

  1. Mengacaukan siklus bulanan wanita.

Tidak hadirnya siklus menstruasi selama tiga bulan berturut-turut, disebut juga amenorrhea, bisa menjadi tanda tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolis dasarnya.

  1. Keseimbangan hormon tubuh terganggu.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa melakukan diet ketat dapat meningkatkan level hormon kortisol seseorang. Hormon kortisol disebut juga hormon penyebab stres dan kerap dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Kenaikan kadar hormon kortisol juga dapat mengurangi kadar hormon tiroid yang bisa menurunkan laju metabolisme tubuh.

  1. Hipoglikemia.

Kurang asupan makanan juga dapat menyebabkan hipoglikemia atau kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal. Contoh gejala hipoglikemia adalah perasaan lelah, gemetar atau tremor, pusing, dan kelaparan.

  1. Lebih mudah terkena berbagai macam penyakit.

Sistem imun kita membutuhkan makro nutrisi yang didapatkan dari karbohidrat, protein, dan lemak untuk memperbaiki kerusakan yang dialami akibat aktivitas seharian. Tubuh akan lebih mudah terserang penyakit jika sistem imun mengalami gangguan.

Penurunan berat badan merupakan suatu proses yang tidak dapat dicapai secara instan. Makan dalam jumlah sedikit mungkin dapat menurunkan berat badan secara signifikan tapi efeknya tidak akan bertahan lama. Bahkan dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh jika dilakukan dalam jangka panjang. Konsultasikan rencana program dietmu dengan tenaga kesehatan seperti dokter atau ahli gizi agar target berat badan dapat tercapai dengan cara yang tepat.

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Blumberg, P. O. (2021). 12 Signs You're Not Eating Enough and It's Hurting Your Health. Eat This, Not That. [online]. https://www.eatthis.com/signs-not-eating-enough/

Vann, M.R., & Marcelline, L. (2010). Calories: How to Know if You Go Too Low. Everyday Health. [online]. https://www.everydayhealth.com/weight/can-more-calories-equal-more-weight-loss.aspx