Awal Mula Scarf Sebagai Fashion Item

Awal Mula Scarf Sebagai Fashion Item

Fashion 1096

Walau katanya fashion tidak bisa dikaitkan dengan satu gender, nyatanya memang beberapa fashion item itu identik dengan wanita atau pria. Salah satunya adalah scarf yang identik dengan fashion item wanita. Namn siapa sangka, ternyata fashion item yang satu ini awal mulanya justru dibuat untuk menjadi pakaian laki-laki, lho!

Shop with Me

Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

sumber: unsplash.com/nick-bratanek

Scarf memiliki sejarah panjang, setidaknya bisa kita telusuri hingga zaman Romawi Kuno. Kala itu fungsi utama scarf adalah kain yang digunakan untuk menyeka atau mengelap keringat. Dikenal dengan sebutan sadarium (istilah Latin untuk kain keringat).

Kemudian, bangsa Romawi Kuno mengembangkan scarf menjadi mode busana aksesoris kaum pria. Cara mengenakannya biasanya dililitkan di leher atau diikatkan ke ikat pinggang.

Menurut catatan sejarah, scarf pertama kali dibuat dari kain biasa, bukan wol. Berfungsi sebagai tanda pangkat tentara Kaisar Cina Cheng (Shih Huang Ti). Penggunaan scarf kemudian meluas dan hal tersebut terjadi sekitar abad ke-17 oleh tentara bayaran Kroasia. Pada masa itupun bahan scarf belum wol, masih kain biasa dari bahan kapas atau sutra (silk).

Saat penggunaan scarf mulai meluas, Prancis mulai mempopulerkan scarf sebagai atribut busana yang pada saat itu hanya dikenakan oleh kaum pria. Warna scarf menjadi penanda aliran politik yang mengenakannya. Mereka menyebutscarf dengan istilah cravat, dari kata kravata, bahasa Kroasia. Dari cravatitulah berkembang menjadi wooley scarf (scarf dari bahan wol) dengan warna dan disain yang beragam seperti yang kita kenal sekarang. Sekarang, pemakaian Scarf sudah sangat modis dan fleksibel. Siapapun dapat menggunakannya (unisex). Setiap orang memiliki kebebasan berkreasi dalam pemakaian Scraf, entah di leher, pinggang, diikatkan di tangan, dililitkan pada tas, dan masih banyak variasi penggunaannya. Dengan keunggulannya yang fleksibel digunakan, Scarf diakui menjadi fashion item yang tidak akan mati, terlebih pemakaiannya sekarang yang tidak terbatas pada cuaca dan musim.