Booster Gratis di Bulan Januari 2022, Vaksin Apa yang Paling Efektif?

Booster Gratis di Bulan Januari 2022, Vaksin Apa yang Paling Efektif?

Kesehatan 453

Kemunculan varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika berhasil menarik perhatian dunia di tahun 2021. Varian baru ini disebut lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta. Sejak 8 Desember 2021, Indonesia pun resmi mengumumkan kasus Omicron pertama. Melihat kenaikan kasus yang begitu cepat, sejumlah negara termasuk Indonesia pun menggelar suntikan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19.

Shop with Me

Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Booster vaksin adalah suntikan vaksin yang diberikan kepada mereka yang sudah mendapatkan vaksin penuh atau dua dosis vaksin Covid-19. Di Indonesia sendiri vaksin yang telah digunakan adalah vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Sinopharm.

 

Penyuntikan vaksinasi dosis ketiga atau booster rencananya akan dilakukan pada 12 Januari 2022. Pemerintah Indonesia akan melancarkan vaksinasi ini bagi penduduk berusia 18 tahun ke atas terlebih dahulu. Saat ini ada 244 kota/kabupaten yang memenuhi syarat untuk melaksanakan program suntik vaksin booster ini.

 

Berbicara mengenai vaksin booster yang paling efektif melawan varian omicron, sejumlah penelitian telah dilaksanakan. Adapun studi menunjukkan bahwa penerima vaksin Sinovac tidak cukup menerima satu dosis booster untuk menghadapi varian Omicron.

 

Vaksin apa yang efektif sebagai booster?

Sumber: Reuters

Pemberian booster dapat dilakukan dengan kombinasi sejenis (homologus) maupun berbeda jenis (heterologus) dari vaksin sebelumnya. Kombinasi ini dapat mencakup vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca. Di Indonesia sendiri, praktik penyuntikan booster baru dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang mulanya mendapat dua dosis vaksin Sinovac, lalu ditambah satu dosis vaksin Moderna.

 

Studi yang dilakukan oleh dosen Fakultas Kedokteran UI dr Robert Sinto dan timnya terhadap 304 tenaga kesehatan di Jakarta menunjukkan bahwa titer antibodi mereka meningkat rata-rata 9,3 kali lipat setelah menerima satu dosis booster Moderna.

 

Menurut data di lapangan, perpaduan booster moderna pada tenaga kesehatan di Indonesia sudah menunjukkan efektivitas yang baik. Pasalnya saat ini kasus infeksi pada tenaga kesehatan pun sudah sangat kecil. Namun perlu digarisbawahi bahwa studi yang ada saat ini merupakan hasil dari penanganan varian Delta, bukan varian Omicron.

 

Berapa dosis vaksin booster yang efektif?

Studi menunjukkan bahwa respons antibodi yang dihasilkan dari vaksin Sinovac tidak sebaik vaksin Pfizer. Padahal, Sinovac merupakan jenis vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia.

 

Kedua vaksin tersebut memang dikembangkan dengan cara yang berbeda. Sinovac dikembangkan dengan metode inaktivasi virus, sementara Pfizer dikembangkan menggunakan metode mRNA yang mampu memicu produksi protein virus di tubuh. World Health Organization pun merekomendasikan penerima vaksin dengan metode inaktivasi virus, seperti Sinovac dan Sinopharm, untuk segera mendapat booster.

 

Mengingat cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua yang belum tercapai sepenuhnya di Indonesia, pemberian booster ini menjadi pro dan kontra. Penyuntikan booster dengan satu dosis saja dianggap sudah cukup untuk kelompok-kelompok rentan di Indonesia. Bahkan CDC merekomendasikan untuk jenis vaksin tertentu seperti Moderna, penyuntikan booster diizinkan dengan menggunakan setengah dosis.

 

Apa syarat mendapat vaksin booster?

Program vaksin booster bersifat opsional. Artinya masyarakat yang menginginkan vaksin booster dapat menggunakannya. Program ini akan diluncurkan dengan dua sistem, yaitu berbayar dan gratis. Kementeran Kesehatan RI telah mengumumkan syarat penerima vaksin booster gratis dalam program pemerintah, yaitu:

  1. Lansia
  2. Peserta BPJS Kesehatan Kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI)
  3. Kelompok rentan lainnya (peserta dengan komorbid dan gangguan imun/autoimun)

 

Sementara syarat umum penerima vaksin booster meliputi:

  1. Penduduk usia 18 tahun ke atas
  2. Telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua minimal 6 bulan
  3. Tinggal di kabupaten atau kota yang telah mencatatkan capaian vaksinasi dosis pertama 70% dan dosis kedua 60%

 

Di tengah kemunculan varian baru Omicron, vaksin booster menjadi harapan masyarakat dalam meningkatkan respon kekebalan yang lebih baik dan lebih kuat. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa antibodi yang didapatkan dari vaksinasi dapat berkurang seiring berjalannya waktu, sehingga booster menjadi diperlukan.