Clingy Akibat Anxious Attachment Styles, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Clingy Akibat Anxious Attachment Styles, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kesehatan 403

Clingy sering didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang untuk tetap dekat, baik itu dengan pasangan atau orang tua, untuk mendapatkan dukungan emosional, fisik, mental, atau spiritual. Awalnya mungkin terasa menyenangkan bagi kedua belah pihak, tetapi sikap tersebut bisa saja berubah menjadi sesuatu yang tidak disukai dan tidak menarik bagi salah satu pihak. Makanya, clingy terkadang terkesan negatif.

Shop with Me

Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Isoduce original untuk Nyeri Haid Keputihan
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Contoh Nyata Clingy dalam Kehidupan

Orang clingy umumnya punya ketakutan bahwa kebutuhan atau keinginannya tidak akan terpenuhi, sehingga dirinya menjadi semakin bergantung dengan pasangan. Namun, justru hal tersebut dapat berubah menjadi bumerang bagi diri sendiri. Beberapa contoh bentuk clingy dalam kehidupan nyata yang mungkin tidak disadari dan bisa saja mengganggu kenyamanan pasangan antara lain yaitu:

  • Menelepon atau mengirim pesan kepada pasangan beberapa kali dalam sehari

  • Menjadi panik ketika pasangan tidak mengangkat, membalas, atau merespons

  • Tidak tahan untuk tidak melihat apa saja aktivitas pasangan di media sosial

  • Merasa terancam atau cemburu dengan teman atau rekan kerja lawan jenisnya

  • Selalu ingin diajak atau ikut ke setiap acara yang akan dihadiri oleh pasangan

  • Tidak sadar bahwa waktu untuk teman sendiri menjadi berkurang

  • Berulang kali memastikan perasaan pasangan

Banyak contoh perilaku clingy di dunia nyata yang bahkan tidak disadari

Kenapa Orang Menjadi Clingy?

Clingy selalu dikaitkan dengan keinginan untuk berinteraksi terus-menerus akibat kuatnya rasa cinta, tetapi hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih karena mungkin disebabkan oleh anxious attachment styles. Keterikatan jenis ini berasal dari pola asuh semasa kecil yang tidak konsisten, keinginan anak bisa saja terpenuhi atau justru tidak sesuai, sehingga dirinya tidak tahu apa yang bisa diharapkan di masa depan.

Orang dengan anxious attachment memiliki ciri-ciri tidak ingin sendiri, takut ditolak, takut ditinggalkan, hingga berpikir bahwa dirinya tidak layak untuk dicintai. Akibatnya, mereka cenderung membutuhkan kepastian secara terus-menerus, yang tidak jarang menyebabkan pasangan merasa terlalu dikontrol.

Clingy bisa disebabkan karena memiliki anxious attachment styles

Cara untuk Berhenti

Mengurangi intensitas untuk tidak terus melekat mungkin terasa sulit bagi kamu yang clingy. Namun ada beberapa perubahan sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindarinya, dengan tujuan agar pasangan tidak merasakan ketidaknyamanan. Berikut langkah-langkahnya:

1. Identifikasi Apakah Benar-Benar Ada Masalah

Pertama, coba identifikasi dari mana perilaku tersebut berasal. Hal ini biasanya berarti mengakui bahwa dulunya mungkin kamu punya masalah terkait dengan pengabaian yang dilakukan oleh orang tua, keluarga, atau teman. Selanjutnya, amati kebiasaan sehari-harimu. Apakah contoh nyata clingy yang sudah disebutkan di atas memang terjadi. 

Jika sifat clingy kamu memang disebabkan oleh anxious attachment styles, maka pelajarilah lebih dalam tentang itu, termasuk bagaimana gaya keterikatan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari. Alasan kamu menjadi seorang clingy harus dapat kamu terima dan jangan menyangkalnya.

2. Diskusikan dengan Pasangan

Setelah menerima bahwa kamu adalah orang yang clingy, maka diskusikan dengan pasangan tentang perasaannya terhadap tindakan-tindakan yang kamu lakukan. Kemudian, tentukan mana yang tergolong ke dalam komunikasi sehat dan mana yang terlalu mengekang. Diskusi akan menghasilkan jalan tengah yang baik untukmu dan untuk pasanganmu.

3. Belajar untuk Menenangkan Diri Sendiri

Menyadari bahwa terdapat beberapa hal yang justru menjadi bumerang dalam hubungan bisa saja terasa menyakitkan. Namun, yakinlah bahwa itu semata-mata demi mempertahankan hubungan yang sehat dan telah diselamatkan dengan perubahan yang tepat. Tidak masalah jika kamu membutuhkan kepastian dari orang lain, tetapi belajarkan untuk memberikan kepastian kepada diri sendiri juga

4. Ciptakan Waktu Terlepas dari Pasangan

Jatuh cinta memang terasa membahagiakan, tetapi jangan termakan oleh perasaan tersebut dan memusatkan segalanya pada pasangan. Bangunlah kepercayaan diri untuk merasa utuh di luar hubungan, misalnya bertemu teman atau mengikuti kegiatan sosial. Penuhi hidupmu dengan cinta dan rasa puas, sehingga tidak bergantung pada satu hubungan saja.

5. Kelola Kecemasan

Umumnya, orang menjadi clingy karena takut ditinggalkan atau digantikan, sehingga akan sangat membantu jika kamu mendapatkan bantuan dari tenaga profesional untuk menghadapi kecemasan tersebut, misalnya dengan terapi. Melalui cara tersebut, tidak hanya kesehatan mental pribadi yang membaik, tetapi juga hubungan yang semakin diperkuat.

Kesimpulannya, clingy bisa disebabkan oleh pengalaman masa lalu seseorang yang mengalami penolakan atau pengabaian oleh orang tua, keluarga, teman, atau kerabat. Hal ini menyebabkan seseorang secara terus-menerus membutuhkan kepastian dari pasangannya, yang tak jarang membuat hubungan menjadi tidak sehat. Clingy mungkin terkesan menarik, tetapi tidak selalu seperti itu.

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya !