Mengapa Perempuan Lebih Rentan Mengalami Quarter Life Crisis?

Mengapa Perempuan Lebih Rentan Mengalami Quarter Life Crisis?

Gaya Hidup 559

Kamu mungkin pernah dengar tentang "quarter life crisis" yang sering menimpa orang-orang ketika mereka menginjak usia 20-an atau awal 30-an. Tapi, tahukah kamu bahwa perempuan lebih rentan mengalami quarter life crisis? Ayo kita kupas tuntas kenapa hal ini bisa terjadi.

Shop with Me

Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis adalah masa ketika seseorang mencapai usia sekitar 20-an hingga awal 30-an, dan tiba-tiba merasa bingung, cemas, bahkan stres berat tentang masa depan. Mereka bisa meragukan pilihan karier, hubungan, dan tujuan hidup mereka. Meskipun sering dianggap sebagai krisis, ini sebenarnya adalah proses alami saat kita mulai menginjak kehidupan "dewasa".

Kenapa Perempuan Lebih Rentan Mengalami Ini?

Tampaknya ada beberapa faktor yang membuat perempuan kadang-kadang lebih rentan mengalami quarter life crisis, yaitu sebagai berikut:

  • Tekanan Sosial: Perempuan sering kali menghadapi tekanan sosial yang berat dalam hal pekerjaan, pernikahan, dan memiliki anak. Ada harapan dari lingkungannya untuk perempuan bisa meraih sukses di semua area ini secara bersamaan.

  • Perubahan Hormonal: Fluktuasi hormon dalam siklus menstruasi bulanan dapat memengaruhi suasana hati dan perasaan perempuan. Ini bisa membuat perempuan lebih rentan terhadap kecemasan dan stres.

  • Kesetaraan Gender: Perjuangan untuk kesetaraan gender juga dapat menciptakan tekanan ekstra. Banyak perempuan merasa harus membuktikan dirinya untuk bisa lebih sukses di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi.

  • Peran Ganda: Perempuan sering harus menjalani peran ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga. Ini bisa sangat menekan dan memunculkan pertanyaan tentang identitas dan tujuan.

Cara Menghadapinya:

  • Jangan terlalu keras pada diri sendiri, ingatlah bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk mencapai semua hal. Setiap orang punya jalannya sendiri.

  • Jangan ragu untuk berbicara dengan teman-teman atau profesional jika merasa cemas atau bingung. Berbicara tentang perasaan apa yang sedang kamu alami bisa sangat membantu.

  • Jadilah fleksibel terhadap perubahan dalam hidupmu. Terkadang, rencana yang tidak terduga bisa membawa kebahagiaan yang lebih besar.

  • Pastikan kamu merawat kesehatan fisik dan mentalmu. Olahraga, makan sehat, dan tidur yang cukup bisa membantu mengatasi stres.

Baca juga :

Pengaruh Influencer terhadap Fenomena Gentrifikasi: Antara Pujian dan Kontroversi

Quarter life crisis bisa menjadi masa yang sulit, tetapi juga bisa menjadi peluang untuk pertumbuhan dan penemuan diri sendiri. Jadi, santai saja, teman-teman! Hidup itu perjalanan yang panjang, dan setiap tahap memiliki pelajaran dan kebahagiaannya sendiri.