Biduran yang Terasa Gatal, Apa Penyebabnya?

Biduran yang Terasa Gatal, Apa Penyebabnya?

Kesehatan 358

Biduran, kaligata, atau urtikaria adalah benjolan merah atau bercak-bercak pada kulit yang terjadi ketika tubuh mengalami reaksi alergi akibat bersentuhan dengan allergen. Biasanya, ini terjadi pada orang-orang yang sensitif. Ukuran kaligata bervariasi, mulai dari sebesar ujung jari atau sebesar piring makan. Biduran biasanya membaik dalam 24 jam, tetapi mungkin bekasnya terlihat selama beberapa hari atau lebih.

Shop with Me

Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Gejala

Biduran akan terlihat berwarna merah, lebih terang pada kulit yang terang, lebih gelap pada kulit yang gelap, atau bahkan sama dengan warna kulit. Bentol-bentolnya sering kali terasa menyengat dan gatal, sehingga jika digaruk terus-menerus bisa menyebabkan luka. Ukurannya bisa kecil atau besar, terlihat seperti cincin, atau bentuknya acak. Terdapat 2 jenis biduran dengan gejala yang berbeda pula, yaitu:

1. Biduran akut

Biduran akut muncul benjolan atau bekas kemerahan, tengahnya menjadi pucat jika ditekan, kulit terasa gatal, dab bisa membengkak.

2. Biduran kronis

Biduran kronis mirip seperti biduran akut, tetapi disertai dengan pergeseran ukuran serta bentuk, muncul-sembuh-muncul dalam beberapa hari pada rentang waktu yang lama (berbulan atau bertahun), dan terjadi bersamaan dengan udara panas, olahraga, atau stres.

Penyebab

Biduran yang sifatnya akut sering disebabkan oleh alergi atau ketika ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh seperti makanan, minuman, atau obat-obatan, atau tersentuh sesuatu seperti serbuk sari, bulu binatang, dan gigitan serangga. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh infeksi, stres, atau pakaian ketat. Di sisi lain, gatal-gatal yang dirasakan terjadi karena sel kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia bernama histamin.

Lain halnya dengan biduran kronis, penyebabnya tidak disebabkan oleh alergi, melainkan infeksi bakteri atau virus, suhu, bahkan kondisi medis seperti lupus. Bedanya dengan akut, biduran kronis akan terjadi dalam jangka waktu lama. Dikarenakan penyebabnya bermacam-macam, maka terkadang petugas kesehatan cukup sulit untuk menentukan mengala kaligata itu bisa terjadi. 

Biduran tidak berbahaya, tetapi memang seringkali menyebabkan ketidaknyamanan karena rasa gatal yang muncul. Kondisi ini juga tidak menular dari satu orang ke orang lain. Namun ketika penyebabnya adalah tanaman, maka itu mungkin bisa menyebabkan orang lain mengalami reaksi yang sama karena kulitnya sama-sama sensitif.

Biduran akut bisa disebabkan oleh serbuk sari tanaman

Diagnosis

Biduran biasanya akan didiagnosa melalui pemeriksaan fisik di kulit. Selain itu, bisa juga dilakukan tes alergi untuk membantu mengidentifikasi apakah ada pemicu tertentu yang menyebabkan kulit bereaksi, tetapi ini hanya berlaku untuk kaligata akut. Ketika memang penyebabnya adalah alergi zat tertentu, maka sebisa mungkin alergen-nya dihindari.

Pengobatan

Umumnya, kaligata akan hilang dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan. Namun jika diperiksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan, mungkin akan diberikan obat alergi (antihistamin) untuk biduran akut dan suntik alergi untuk biduran kronis. Jika hanya ingin meredakannya di rumah, maka coba lakukan hal berikut ini:

  • Mandi, berendam, atau kompres air dingin

  • Gunakan pakaian longgar 

  • Pakai salep antihistamin yang dijual bebas di apotek

  • Steroid oral

  • Epinefrin (jika kondisinya sudah masuk ke tahap anafilaksis, yang mengancam jiwa)

Jangan kompres air panas jika terkena biduran karena akan memperparah kondisinya

Jadi, biduran adalah benjolan atau bentol pada kulit dan memerah. Kondisi kulit ini bisa terjadi karena reaksi alergi akibat sesuatu yang tertelan atau tersentuh. Biduran sering kali tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa pengobatan, tetapi jika terjadi lebih sering, coba diperiksakan ke dokter ya. Siapa nih Ladies yang punya pengalaman mengalami biduran? Yuk boleh sharing bagaimana cara Ladies mengatasinya.