Seorang wanita bisa hamil tanpa hubungan seks? Jawabannya adalah Ya. Memang terdengar mustahil, tetapi itu benar adanya. Untuk terjadinya kehamilan, sel sperma harus dapat bertemu dengan sel telur. Ketika sel telur berhasil dibuahi, maka ia akan berjalan kemudian menempel di lapisan rahim untuk tumbuh menjadi janin.
Shop with Me
Umumnya, sel sperma dapat bertemu dengan sel telur ketika terjadi penetrasi, yaitu dengan cara memasukkan penis ke dalam vagina. Tetapi, pada splash pregnancy itu akan berbeda. Kehamilan ini terjadi ketika pria melakukan ejakulasi yang berdekatan langsung dengan vagina.
Meskipun di keluarkan di luar, sel sperma bisa saja masuk ke dalam vagina tanpa melalui penis, misalnya lewat jari, mulut, atau mainan seks. Maka dari itu, risiko kehamilan tanpa adanya proses “memasukkan penis ke dalam vagina” mungkin saja terjadi. Itulah yang menyebabkan pasangan harus berhati-hati ketika mereka ingin berhubungan intim tanpa ada niat untuk hamil.
Splash pregnancy terjadi ketika sel sperma membuahi sel telur tanpa penetrasi
Gejala
Tentunya, gejala awal yang bisa menjadi pertanda bahwa sudah terjadi kehamilan adalah terlambatnya siklus menstruasi. Maka dari itu untuk memastikannya, lakukanlah cek kehamilan dengan menggunakan test pack di rumah. Jika masih belum yakin terhadap hasilnya, maka kunjungilah fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Tanda-tanda lain yang juga menunjukkan seorang wanita sedang hamil adalah:
-
Payudara membengkak
-
Payudara terasa nyeri
-
Sering buang air kecil
-
Mual dan/atau muntah
-
Kelelahan
-
Pusing
-
Sembelit
-
Mulut terasa seperti mengonsumsi logam
Bagaimana Jika ingin Berhubungan Intim Tetapi Tidak Ingin Hamil?
Ada banyak cara untuk mencegah splash pregnancy, yang sudah pasti banyak orang ketahui adalah dengan menggunakan kondom. Cara ini merupakan langkah termudah dan termurah untuk dilakukan bagi pasangan yang tidak ingin hamil tetapi tetap ingin berhubungan seks. Kondom cukup efektif untuk mencegah kehamilan dan baik untuk melindungi dari infeksi menular seksual.
Pilihan lain untuk mencegah kehamilan adalah dengan menggunakan kondom wanita dan spons kontrasepsi. Metode ini akan lebih efektif jika digunakan bersamaan dengan pelumas spermisida karena berfungsi untuk membunuh atau mematikan sperma. Selain itu, ada pula pilihan kontrasepsi darurat yang bisa dilakukan tanpa resep, seperti:
-
Pil KB
-
Diafragma
-
Patch
-
Vaginal ring
-
Intrauterine device (IUD)
-
Implant
-
Birth control shot
Gunakan kondom untuk cegah splash pregnancy
Selain dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk menghindari splash pregnancy dalam rangka mempersiapkan diri ketika tidak ingin hamil adalah dengan melarang pasangan untuk berejakulasi baik di dalam atau di sekitar vagina. Kemudian, jika cairan ejakulasi di keluarkan di bagian tubuh lainnya seperti dada atau wajah, maka bersihkan dengan menggunakan kain agar cairannya tidak menetes atau jatuh ke bagian vulva.
Wanita yang hamil akibat splash pregnancy mungkin tidak memiliki perencanaan yang matang untuk kehamilannya. Maka dari itu, jagalah kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan bergizi seimbang, konsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter, istirahat yang cukup, jaga hidrasi tubuh, dan rutin memeriksakan kandungan.
Jadi, splash pregnancy terjadi ketika sel sperma mampu membuahi sel telur tanpa terjadinya penetrasi. Memang terlihat mustahil, tetapi selama wanita memilih rahim dan indung telur dan pria memproduksi sel sperma, kehamilan bisa saja terjadi. Ada banyak artikel kesehatan wanita lainnya di Newfemme. Yuk download aplikasi atau kunjungi websitenya ya!