Apakah Makanan “Sehat”-mu Benar-benar Bergizi? (Bagian II)

Apakah Makanan “Sehat”-mu Benar-benar Bergizi? (Bagian II)

Kesehatan 434

Berikut adalah bagian dua dari makanan-makanan dengan klaim sehat yang mungkin tidak benar-benar menyehatkanmu. Simak artikel lengkapnya ya, Ladies!

Shop with Me

Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  1. Beberapa produk rendah lemak dan bebas lemak

Makanan rendah lemak tidak berarti makanan yang lebih sehat. Hal ini karena produsen makanan sering kali mengganti lemak dengan gula dalam produk rendah lemak dan bebas lemak untuk menebus hilangnya rasa lemak.

Terlebih lagi, produk bebas lemak mungkin kurang mengenyangkan karena lemak adalah zat gizi makro yang mengakibatkan perasaan kenyang dan membuat makanan lebih enak untuk dimakan. Kamu perlu ingat bahwa lemak juga bagian penting dari diet dan makan makanan bergizi tinggi lemak terkadang diperlukan.

  1. Sereal sarapan

Banyak orang beranggapan bahwa sereal sarapan adalah cara cerdas untuk memulai hari mereka. Faktanya, banyak sereal sarapan dibuat dengan biji-bijian olahan, yang mana rendah zat gizi seperti protein dan serat, selain juga bisa memiliki gula tambahan dalam jumlah banyak. Diet tinggi gula berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi dan kadar trigliserida.

  1. Beberapa minyak nabati

Tubuh membutuhkan lemak omega-6 dan lemak omega-3 - seperti asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA) untuk berfungsi dengan baik. Sayangnya, kebanyakan orang mengonsumsi terlalu banyak lemak omega-6 dan tidak cukup omega-3. Ketidakseimbangan dalam rasio omega-6 hingga omega-3 ini dikaitkan dengan peradangan sistemik, yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit.

Oleh karena itu, kita perlu membatasi asupan makanan tinggi lemak omega-6, seperti minyak kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, dan produk yang dibuat dengan minyak ini, termasuk banyak makanan olahan dan kemasan. Selain itu, kita perlu meningkatkan asupan omega-3 dengan mengkonsumsi minyak biji rami, kenari, serta ikan berlemak, seperti salmon

  1. Smoothie kemasan

Smoothie buatan sendiri bisa menjadi pilihan bergizi dan cara mudah untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran. Namun, smoothie kemasan dapat mengandung banyak kalori dan gula. Banyak smoothie kemasan yang dibuat dengan yogurt beku, serbat, dan aditif sarat gula lainnya. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca label bahan sebelum membeli.

  1. Soda diet

Meskipun soda diet tidak mengandung gula dan umumnya nol kalori, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi soda diet secara teratur lebih mungkin untuk mengembangkan masalah kesehatan tertentu daripada orang yang tidak meminumnya.

Hal ini terkait dengan risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi, yaitu sekelompok gejala yang mencakup peningkatan lemak perut, gula darah, tekanan darah, dan kadar lemak darah. Selain itu, soda diet juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan ini dengan mengubah respons otak terhadap makanan, meningkatkan keinginan untuk makanan yang sangat enak seperti permen padat kalori.

  1. Produk daging nabati

Mengikuti pola makan nabati dan makan lebih sedikit daging dapat bermanfaat bagi kesehatan serta lingkungan. Namun, beberapa produk pengganti daging vegan dan nabati dikemas dengan bahan-bahan yang sangat diproses, seperti ditambahkan garam, gula, dan banyak lagi.

Oleh karena itu, daripada produk daging vegan yang dibeli di toko, coba gunakan bahan makanan utuh untuk membuatnya sendiri di rumah. Misalnya, kamu bisa membuat burger nabati dari bahan-bahan seperti kacang hitam, jamur, nasi, dan kacang mete.

  1. Yoghurt beku

Meskipun yogurt beku (yang juga dikenal sebagai fro-yo) mungkin lezat, yogurt beku tidak selalu lebih sehat daripada es krim biasa. Yoghurt beku umumnya lebih rendah lemak daripada es krim, tetapi bisa sangat tinggi gula tambahan. Selain itu, toko yang menjual yogurt beku pada umumnya menawarkan berbagai topping berkalori tinggi dan manis, yang dapat menambahkan sejumlah besar gula tambahan dan meningkatkan jumlah kalori pada frozen yogurt. Pertimbangkan untuk mengkonsumsi dalam porsi kecil untuk menjaga kalori dan asupan gula tambahan agar tetap terkendali.

Meskipun perusahaan makanan memasarkan banyak makanan dan minuman sebagai "sehat", beberapa mungkin bukan pilihan yang bergizi. Banyak dari makanan ini dikemas dengan tambahan gula dan bahan lain yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Plus, banyak makanan yang dipasarkan sebagai pilihan "lebih sehat" jauh lebih mahal daripada produk lain.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk selalu membaca label untuk menyelidiki fakta nutrisi dan bahan produk makanan, termasuk yang dipasarkan sebagai "sehat" ya, Ladies!

 

Sumber:

Tinsley, G. & Kubala, J. (2021). 14 ‘Health Foods’ That May Not Be as Nutritious as You Thought. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/nutrition/junk-health-foods