Sinus merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Rongga kecil ini terletak di bagian belakang tulang dahi (frontal), bagian dalam struktur tulang pipi (maxillary), kedua sisi batang hidung (ethmoidal), dan belakang mata (sphenoidalis). Sinus menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara yang dihirup dari bakteri atau partikel lain.
Sinusitis merupakan kondisi ketika sinus dan saluran pernapasan tersebut mengalami peradangan. Peradangan umumnya terjadi akibat infeksi virus atau alergi sehingga banyak lendir yang diproduksi oleh sinus dan menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan. Peradangan juga dapat dipicu oleh masalah struktural dari tulang yang berada di sekitar sinus.
Sinusitis merupakan kondisi yang umum ditemukan, bahkan di Amerika Serikat setidaknya terdapat 31 juta orang yang mengalami kondisi tersebut tiap tahunnya.
Gejala Sinusitis
Sinusitis memiliki gejala yang mirip pada flu pada umumnya, seperti berikut:
-
Berkurangnya kemampuan indera penciuman.
-
Demam.
-
Hidung mampet atau berlendir.
-
Sakit kepala akibat tekanan sinus.
-
Badan lemas dan lesu.
-
Batuk-batuk.
Gejala sinusitis pada anak-anak adalah sebagai berikut:
-
Gejala flu yang tak kunjung membaik setelah 10 - 14 hari.
-
Gejala alergi yang tidak merespon terhadap pemberian obat.
-
Batuk yang tak kunjung sembuh.
-
Lendir tebal berwarna hijau atau kuning yang keluar dari hidung.
Faktor Risiko Sinusitis
Sinusitis kerap terjadi akibat sinus yang tersumbat oleh lendir dan kondisi tersebut dapat dialami oleh semua orang. Namun, terdapat beberapa kondisi kesehatan dan faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sinusitis pada kelompok orang tertentu, yaitu:
-
Masalah struktur pada hidung, seperti deviated septum atau tulang hidung yang tidak seimbang.
-
Sistem imun tubuh yang lemah.
-
Memiliki riwayat alergi.
-
Flu dan infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
-
Merokok.
-
Infeksi gigi.
-
Perjalanan jalur udara karena risiko bakteri yang padat di dalam pesawat.
Cara Pencegahan Sinusitis
Sinusitis biasanya muncul setelah kondisi demam, flu, atau reaksi alergi. Maka dari itu, menerapkan gaya hidup sehat dan mengurangi paparan bakteri maupun alergen dapat membantu kita mencegah timbulnya kondisi sinusitis. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah sinusitis adalah sebagai berikut:
-
Mengonsumsi makan bergizi seimbang, termasuk buah dan sayuran.
-
Membatasi paparan terhadap asap rokok, polutan, dan senyawa kmia yang dapat menyebabkan alergi atau iritasi.
-
Mengonsumsi antihistamine untuk mengobati alergi dan demam.
-
Menghindari interaksi dengan orang yang memiliki infeksi saluran pernapasan aktif, seperti demam atau flu.
-
Mencuci tangan secara rutin.
Kebanyakan kasus sinusitis disebabkan oleh infeksi virus dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, jika terus diabaikan, sinusitis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti abses di rongga hidung, meningitis, hingga orbital cellulitis.
Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!
Sumber:
Higuera, V. (2022). What You Need to Know About Sinusitis. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/sinusitis