Microsleep merupakan periode tidur yang berlangsung selama beberapa detik. Mereka yang mengalami kejadian ini mungkin tidak menyadarinya, padahal dapat berlangsung dalam kegiatan penting, misalnya saat mengerjakan tanggung jawab pekerjaan, proses belajar mengajar di sekolah, atau menonton TV. Lebih membahayakan lagi, microsleep dapat terjadi saat mengendarai kendaraan roda dua atau roda empat dan mengoperasikan mesin tertentu.
Shop with Me
IDR 135.000
IDR 397.000
Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
Kebanyakan orang tidak menyadari mereka mengalami microsleep, karena hal ini terjadi ketika mata mulai terpejam. Tanda-tanda microsleep mencakup tatapan kosong, menguap berlebihan, kepala lemah dan terjatuh, sentakan tubuh tiba-tiba, hilangnya ingatan terhadap informasi dalam 1 hingga 2 menit terakhir, banyak berkedip agar tetap terjaga, hingga tidak dapat menanggapi sebuah informasi.
Penyebab
Microsleep umumnya terjadi pada waktu-waktu umum seseorang tidur, yaitu dini hari dan larut malam. Namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini dialami pada waktu-waktu lain, terutama saat seseorang kurang tidur. Microsleep dapat terjadi karena seseorang memiliki beberapa kondisi yang berkaitan dengan terganggunya tidur, seperti berikut ini:
-
Gangguan tidur (insomnia)
-
Narkolepsi (rasa kantuk berlebihan di siang hari)
-
Obstructive sleep apnea (tidak berlangsungnya pernapasan dengan baik).
-
Kerja shift malam
-
Kualitas tidur buruk
-
Periodic limb movement disorder
-
Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi tidur
Microsleep dapat terjadi karena permasalahan yang menyebabkan terganggunya tidur
Pencegahan
Dikarenakan microsleep disebabkan oleh kurangnya waktu tidur, maka langkah utama untuk mengatasi dan mencegahnya adalah dengan mendapatkan tidur yang cukup di malam hari, rekomendasinya 6 hingga 8 jam. Tak hanya itu, gaya hidup juga ikut berperan dalam mencegah microsleep, beberapa perubahan yang perlu disesuaikan adalah sebagai berikut:
-
Menghindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum waktu tidur dan ketika tubuh sudah lelah
-
Menciptakan lingkungan yang sunyi (matikan suara-suara mengganggu), mematikan lampu, dan suhu nyaman
-
Menghindari aktivitas berat sebelum tidur
Tetap Aman Selama Mudik
Perjalanan mudik umumnya membutuhkan waktu berjam-jam, sehingga mengharuskan pengemudi berada dalam kondisi yang baik dan tidak mengantuk. Microsleep berpotensi membahayakan diri dan keluarga, sehingga pastikan untuk mengemudi dalam keadaan waspada. Lebih baik lagi, ada orang lain yang bisa mengambil alih kemudi. Melalui cara ini, pengemudi dapat beristirahat secara bergantian dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk membantu diri agar tetap fokus, ada beberapa orang yang mendapatkan manfaat dari menghidupkan musik atau memutar podcast. Demi menjaga keselamatan bersama, selain rasa kantuk, berikut adalah daftar tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan mengharuskan pengemudi untuk menepi:
-
Keluar dari jalur
-
Menguap terus-menerus
-
Kelopak mata terasa berat
-
Terlewatnya pintu keluar tol atau persimpangan
Tidur yang cukup dan berkualitas sebelum mengemudi jarak jauh, menepilah saat fokus hilang, atau pastikan ada orang lain yang dapat menggantikan
Temui Dokter
Jika mengalami episode microsleep berulang kali atau memiliki riwayat kondisi medis yang mampu meningkatkan risiko kejadiannya, maka temuilah dokter. Misalnya saat merasakan kantuk berat di siang hari, sering terbangun di malam hari, hanya dapat tidur dalam waktu singkat, sulit fokus, atau sering bingung saat berbicara atau beraktivitas.
Microsleep dapat membahayakan keselamatan, maka dari itu penting bagi kita semua untuk mengidentifikasi tanda-tandanya, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas sebelum mengemudi jarak jauh dan menepilah jika muncul tanda-tanda seperti di atas.
Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!