Bagai Telepati, Kamu Bisa Baca Pikiran Orang Dengan Alat Ini!

Bagai Telepati, Kamu Bisa Baca Pikiran Orang Dengan Alat Ini!

Teknologi 170

Apa jadinya jika suatu hari ada teknologi yang memungkinkan kita membaca isi kepala orang lain? Mungkin kita nggak perlu khawatir lagi kalo pasangan tiba-tiba jadi cuek, nggak perlu takut lagi kalo dosen ngasih kuis dadakan, atau bahkan mungkin perang bisa dicegah karena para pemimpin dunia udah saling paham.

Shop with Me

Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Canggih banget, kan?

Nggak cuma itu. Saking canggihnya, teknologi ini juga memungkinkan kita menggerakkan benda-benda di sekitar tanpa menyentuh! Wih, udah kayak di film-film, ya?

Kabar baiknya, bukan cuma di film-film aja, sebentar lagi kita bakal ngeliat kehadiran teknologi ini di dunia nyata setelah dilaporkan sukses diuji coba ke manusia untuk pertama kalinya. 

Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini?

Ladies pernah denger Neuralink? Neuralink adalah nama sebuah perusahaan nanoteknologi yang didirikan Elon Musk bersama beberapa ilmuwan pada 2016. Tapi, Neuralink bukan sembarang perusahaan. Dalam suatu wawancara, Musk bilang bahwa perusahaan ini didirikan untuk mengatasi “krisis eksistensial manusia terhadap AI yang super cerdas”. 

Salah satu strategi untuk mengatasi krisis eksistensial tersebut, lanjut Musk, adalah dengan menggabungkan kekuatan manusia dengan AI itu sendiri, bukan dengan menghindarinya. Sejak itulah Neuralink nggak pernah lepas dari rumor-rumor kontroversial.

Sejak 2017, misalnya, berita tentang Neuralink yang ingin mengimplan chip di otak manusia baru sebatas rumor aja. Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2019, barulah rumor ini terkonfirmasi setelah Musk dan Neuralink mempresentasikan teknologi “revolusioner” mereka di depan publik.

Teknologi tersebut berbentuk chip yang akan diimplan ke dalam otak manusia. Chip versi awal ini diberi kode N1, dengan kemampuan pengiriman data sekitar 200 MB/detik, berdiameter 23 milimeter, terdiri dari 1000-an elektroda, dan didayai oleh baterai kecil yang dapat diisi ulang secara wireless.

Gimana cara kerjanya? Kalo dilihat sekilas, cara kerja chip ini sebenernya cukup sederhana: setelah diimplan, chip akan merekam dan menerjemahkan sinyal-sinyal neuron, lalu mengirimkannya ke komputer untuk dianalisis lebih lanjut.

Well, nggak heran kalo Musk menamakannya dengan “telepathy”, teknologi mutakhir yang bisa merekam dan menerjemahkan pikiran manusia.

Namun, karena implantasi ini harus presisi, prosesnya nggak dilakukan menggunakan tangan manusia, melainkan robot bedah yang dibuat dengan spesifikasi khusus.

Musk bilang chip ini sangat potensial untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan otak, alzheimer, parkinson, autisme, skizofrenia, dementia, dan lain-lain. Dan bukan cuma itu, apabila implantasi chip ini sukses dan mulai diproduksi massal, pola komunikasi manusia berpotensi berubah drastis dalam beberapa waktu ke depan.

Ambisi Musk perlahan-lahan mulai terwujud. Awal 2024, ia membuat kejutan dengan menyatakan implantasi chip ke otak manusia untuk pertama kalinya telah berhasil dilakukan. Orang pertama yang sukarela untuk diimplan chip itu dilaporkan mampu menggerakkan mouse hanya dengan pikirannya. 

Oke, itu kan kabar baiknya, kabar buruknya?

Pro-Kontra

Jauh-jauh hari sebelum mempresentasikan temuannya, Neuralink sempat diinvestigasi oleh Departemen Agrikultur AS atas dugaan kekejaman terhadap hewan. Departemen Transportasi AS juga meluncurkan investigasi atas dugaan kelalaian Neuralink saat mengeluarkan chip dari otak hewan, mengakibatkan rentannya mereka diinfeksi patogen-patogen mematikan.

Reuters memperkirakan sekitar 1500 hewan telah dibunuh untuk menjadi “kelinci percobaan” dalam rentang 2018-2022, menguatkan dugaan pelanggaran etika medis oleh perusahaan yang berbasis di California ini.

Tapi, Neuralink membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa eksperimen implantasi chip ke otak hewan, misalnya monyet, yang mereka lakukan sudah sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku di AS.

“Seekor monyet bisa mengendalikan komputer melalui otaknya,” kata Musk dalam presentasi tadi, menguatkan bantahan atas tuduhan-tuduhan terhadap Neuralink.

Permasalahan etika memang nggak pernah lepas dari perkembangan AI, termasuk implantasi chip ini. Persoalan utamanya, sampai saat ini kita masih belum bersepakat tentang sejauh mana AI dapat mengontrol dan mengintervensi kehidupan hingga tubuh manusia.

Seru juga, ya, kalo manusia bisa berkomunikasi kayak telepati. Tapi rasanya kita mesti bersabar lebih lama sampai ada regulasi yang mengatur hal ini secara ketat biar nggak gampang disalahgunakan oleh pihak-pihak yang nggak bertanggung jawab.

Jangan khawatir, Ladies bisa temukan pengalaman seru dengan privasi dan keamanan yang terjamin di Newfemme. Download sekarang dan buktikan sendiri!