CrowdStrike: Biang Kerok Perangkat Windows Error Sedunia!

CrowdStrike: Biang Kerok Perangkat Windows Error Sedunia!

Teknologi 427

Pada hari Jumat (19/7), media sosial ramai dengan postingan gambar laptop pribadi, komputer di perkantoran, sistem perbankan, hingga sistem operasional bandara yang menampilkan blue screen of death (BSOD) disertai tulisan error

Akibatnya, bukan hanya operasional bisnis di sektor-sektor swasta, beberapa layanan publik di berbagai negara juga terpaksa berhenti beroperasi. Apa penyebabnya?

Biang Kerok Itu Bernama CrowdStrike

Malapetaka yang menghentikan operasional bisnis dan layanan publik secara serentak itu berdampak ke tak kurang dari 8,5 juta pengguna Windows di seluruh dunia, dilansir dari laman Microsoft.

Meski persentasenya hanya satu persen dari perangkat Windows di seluruh dunia, dampak ekonomi dan sosial yang dihasilkan tidak main-main. 

Maskapai Delta Air Lines di AS, misalnya, terpaksa membatalkan 5 ribu penerbangan mereka sejak Jumat, dan membutuhkan pemulihan berhari-hari untuk kembali beroperasi normal. Di Inggris, jadwal kereta api juga mengalami gangguan dan operator terpaksa menunda banyak perjalanan.

Pihak Microsoft menyatakan bahwa kejadian ini bermula setelah CrowdStrike merilis pembaruan software-nya pada Kamis, 18 Juli 2024.

CrowdStrike adalah perusahaan keamanan siber berbasis di Texas, AS, yang berdiri pada 2011. Sejak mula, CrowdStrike berhasil mengumpulkan dana ratusan juta USD dari Silicon Valley, menjadikannya salah satu perusahaan keamanan siber raksasa dengan lebih dari 29 ribu pelanggan di seluruh dunia.

Sebagai perusahaan keamanan siber, layanan utama CrowdStrike adalah mengidentifikasi dan menghalau hacker maupun malware yang menyusup ke jaringan pelanggan mereka.

Sayangnya, kejadian yang berdampak masif ini bukan datang dari faktor eksternal, seperti hacker maupun malware, melainkan justru dari internal mereka sendiri.

George Kurtz, CEO CrowdStrike, dalam salah satu postingannya di X menyatakan bahwa error itu disebabkan oleh “kesalahan dalam baris kode” dan bukan “kebocoran atau serangan siber.” 

Ia juga meminta maaf atas gangguan yang berdampak ke pengguna Windows di seluruh dunia ini. “Kami meminta maaf sebesar-besarnya pada pelanggan, wisatawan, dan siapapun yang terdampak atas gangguan ini, termasuk perusahaan kami,” tulisnya.

Dalam laman resminya, CrowdStrike mengakui bahwa gangguan tersebut terjadi setelah mereka merilis pembaruan konfigurasi sensor di Falcon, salah satu software utama mereka. Falcon sendiri merupakan software yang dirancang untuk melindungi file yang tersimpan di cloud server

Dilansir dari laman The Guardian, ketika CrowdStrike melakukan pembaruan konfigurasi sensor di software Falcon, yang berhubungan dengan bagian-bagian di sistem komputer dan software seperti Microsoft Windows, kesalahan baris kode di pembaruan tersebut menyebabkan terjadinya malfungsi di perangkat Windiows.

CrowdStrike Di Pusaran Konflik Politik

Buntut dari kejadian ini, DPR AS berencana memanggil George Kurtz untuk menjelaskan duduk perkara dan mempertanggungjawabkan jabatannya sebagai pucuk pimpinan CrowdStrike. 

Dikutip dari laman AI Business, Mark Green dan Andrew Garbarino, anggota Kongres AS, menulis memorandum yang menyatakan, “Publik Amerika berhak mengetahui dengan rinci mengapa dan bagaimana insiden ini bisa terjadi dan apa langkah-langkah mitigasi yang sudah diambil CrowdStrike.”

CrowdStrike ternyata cukup familiar dengan politik dan pemerintahan AS. Pada Pemilu 2016 lalu, perusahaan itulah yang pertama kali membunyikan tanda bahaya mengenai intervensi Rusia atas Pemilu AS. 

CrowdStrike kemudian terlibat dalam investigasi peretasan yang diduga dilakukan pihak Rusia atas komputer-komputer di gedung Komite Nasional Partai Demokrat (Democratic National Committee).

CrowdStrike juga menjadi sempat terseret arus teori konspirasi setelah Donald Trump menyebut-nyebut perusahaan itu dalam pembicaraannya via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sebuah transkrip yang bocor ke publik.

Wah, dari gangguan perangkat Windows sedunia, nggak disangka-sangka ternyata CrowdStrike ada kaitannya juga sama politik AS! Patut kita nanti, nih, kelanjutan dari kejadian ini.

Mau tau artikel menarik lainnya? Jangan sampai ketinggalan dan jadi yang up-to-date dengan baca info teknologi terkini hanya di Newfemme!