Pernah lihat foto viral tentang jeans atau jins yang bisa berdiri sendiri karena kaku saking lamanya belum dicuci? Banyak dari mereka yang mengaku adalah penggemar sejati bahan denim ini yang bilang kalau semakin lama jinsmu gak dicuci, bakal semakin bagus? Pasti pernah lah, ya…
Shop with Me
Apalagi, Chip Bergh selaku CEO denim merek terkenal yaitu Levi’s pada sebuah acara di tahun 2014 mengatakan bahawa dia belum mencuci celana jinsnya selama lebih dari 10 tahun.
Memang pro-kontra tentang merawat denim ini menjadi hal yang bikin lumayan bingung, ya. Katanya kalau terlalu sering mencuci bahan denim ini akan merusak serat kain dan juga melunturkan warna asli denim. Tapi kalau jarang dicuci bertentangan banget nih, sama pola hidup yang sehat.
Tapi ternyata banyak trik yang dilakukan orang-orang, terutama mereka yang merupakan pecinta bahan jins dan denim ini untuk berusaha ‘mematahkan’ sanggahan dari bakteri yang akan menempel pada kain. Cara di antaranya adalah dengan memasukannya ke dalam freezer atau dibiarkan terkena angina dan terik matahari tanpa mencucinya. Cara keduanya dinilai tidak efektif membunuh kuman dan bakteri. Lalu bagaimana cara merawat denim yang benar?
Dilansir dari laman USA Today, Robert McMillan selaku pendiri Dearborn Denim menyatakan bahwa bahan jins aman dikenakan selama apapun tanpa dicuci selama belum tercium bau tak sedap ataupun membuat gatal saat dipakai. Karena dengan tidak mencuci jins terlalu sering akan memperpanjang umur jins tersebut. Kemudian jika sudah bau dan terasa gatal saat dipakai atau jika kalian memutuskan untuk mencucinya, pakailah air dingin dan tidak mencampur dengan pakaian lain. Jika ingin mencucinya menggunakan mesin cuci, gunakan putaran yang paling ringan untuk mencegah serat denim rusak kemudian jemurlah di tempat terbuka dan pastikan jinsmu benar-benar sudah kering. Hindari penggunaan mesin pengering karena akan berpotensi merusak serat denim.