Sindrom Cinderella Kompleks, Saya Tidak Sanggup untuk Hidup Sendiri

Sindrom Cinderella Kompleks, Saya Tidak Sanggup untuk Hidup Sendiri

Kesehatan 784

Sindrom Cinderella Kompleks mengacu pada kondisi psikologis di mana seorang wanita tidak memiliki kemandirian dan cenderung mengharapkan orang lain untuk datang dan merawatnya. Pada akhirnya, mereka menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh penulis Colette Dowling pada tahun 1980-an dalam buku dengan judul yang sama.

Shop with Me

Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Dowling berteori bahwa sejak lahir, wanita dibesarkan untuk bergantung kepada orang lain khususnya pria, untuk memperoleh keamanan baik secara fisik maupun emosional. Hal ini sama seperti karakter Cinderella yang sejak dahulu hanya menuruti kemauan ibu tiri tetapi akhirnya bisa diselamatkan dan dilindungi oleh seorang pangeran. 

Istilah ini sebenarnya dapat berlaku untuk siapa saja, baik itu wanita maupun pria, yang ingin diselamatkan oleh orang lain karena tidak mampu hidup dengan mengandalkan kemandirian dan kekuatannya sendiri. Orang dengan sindrom cinderella kompleks membutuhkan orang lain untuk menafkahinya, baik secara emosional, mental, fisik, hingga finansial. 

Tanda-Tanda Sindrom Cinderella Kompleks

Terkadang, wanita yang terlihat mandiri pun sebenarnya bisa mengalami sindrom cinderella kompleks. Intinya adalah adanya kecenderungan untuk terlihat lemah karena merasa perlu diselamatkan, mirip seperti karakter-karakter yang ada di dalam sebuah dongeng. Beberapa warning signs yang bisa menunjukkan bahwa seseorang mengalami kondisi psikologis ini yaitu:

  • Kecemasan untuk hidup sendiri

  • Kesulitan untuk membuat keputusan dalam hidup

  • Kesulitan menghidupi diri sendiri

  • Lebih menyukai peran sebagai ibu rumah tangga

  • Lebih menyukai pasangan yang terlihat kuat dan pemberani

  • Jarang atau tidak mau keluar dari zona nyaman (misalnya bepergian sendiri, tidak bertemu teman)

  • Terkadang secara terbuka mengungkapkan memiliki keinginan untuk selalu diperhatikan

  • Panik ketika terlintas dipikiran bahwa pasangan akan pergi atau meninggal

  • Tidak pernah merasa segala sesuatunya itu cukup

Orang dengan sindrom cinderella kompleks butuh orang lain untuk merawat hidupnya

Pada beberapa kejadian, seorang wanita sebenarnya mampu untuk hidup sendiri. Mereka kuat, cerdas, dan pemberani, tetapi akan berubah 180 derajat ketika menjalin hubungan. Akhirnya, mereka jadi tidak fokus pada karir, berhenti membuat keputusan untuk diri sendiri, dan menghabiskan waktu lebih banyak demi pasangan.

Bisakah dihentikan?

Masih banyak orang yang dibesarkan dalam keluarga, yang tanpa disadari atau tidak, mendorong anaknya untuk bergantung dan bukan hidup mandiri. Misalnya seorang anak perempuan yang sedari kecil diharuskan bersikap baik dan manis, selalu mendapatkan sugesti bahwa ketika sudah besar nanti ia akan menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga, atau justru diminta mencari suami yang kaya raya. 

Semua paparan tersebut, menyebabkan seseorang terpaku pada apa yang mereka dapatkan sejak kecil. Anak tidak pernah diajari untuk berpikir sendiri, tetapi justru keputusan dibuat oleh orang lain. Pada akhirnya, mereka tidak punya pemikiran bahwa dirinya adalah orang yang kuat dan mampu hidup mandiri. 

Pada kasus yang seperti ini, mungkin menjadi sulit bagi seseorang untuk mengakhiri sindrom cinderella kompleks. Hal ini karena segala sesuatunya sudah tertanam dalam benak mereka sejak kecil. Maka dari itu, memang diperlukan waktu untuk bisa berubah. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk berhenti adalah sebagai berikut:

  • Mengenali nilai-nilai diri atau keyakinan terhadap diri sendiri

  • Jujur tentang kebutuhan diri dan temukan cara yang sehat untuk memenuhinya

  • Mengidentifikasi dan menyembuhkan pengalaman masa lalu yang melukai harga diri

  • Mengenali apa hal yang benar-benar diinginkan dengan cara yang jujur

Perlu diingat, tidak semua wanita dengan tanda-tanda di atas mengalami sindrom cinderella kompleks. Banyak juga wanita dalam peran tradisional menikmati kehidupannya dengan pasangan, di mana keduanya saling bergantung, dan ikut andil dalam pembuatan keputusan. Namun ketika muncul rasa takut dan tidak dapat bertanggung jawab atas hidup sendiri, segeralah untuk menemui profesional kesehatan mental.

Butuh waktu untuk lepas dari sindrom cinderella kompleks

Jadi, sindrom cinderella kompleks ditandai ketika seorang wanita mengharapkan kedatangan orang lain untuk membuat dirinya merasa aman, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Mereka akan cenderung menggantungkan hidupnya kepada pasangan dan terkesan lemah. Mirip sekali dengan karakter Cinderella. Bagaimana menurut Ladies terkait ini? Yuk berikan komentar!