Sariawan, Lebih Sering Terjadi Pada Usia Muda

Sariawan, Lebih Sering Terjadi Pada Usia Muda

Kesehatan 317

Stomatitis adalah peradangan yang terjadi pada mulut, yaitu pada bagian selaput lendir yang merupakan penutup kulit tipis di permukaan mulut bagian dalam. Lendir yang ada tersebut berfungsi untuk melindungi dan membantu sistem pencernaan dari mulut ke anus. Lalu, apakah stomatitis sama dengan sariawan? Jawabannya adalah ya, tetapi jenisnya adalah recurrent aphthous stomatitis (RAS) atau canker sore.

Shop with Me

1 Lusin Bedong T1 90 x 72 cm / Selimut Bayi Katun Flanel isi 12 pc
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
T-shirt
IDR 150.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sandal tali desper 3cm GSL
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

1. Canker Sore

Sariawan atau aphthous stomatitis atau canker sore adalah kondisi yang paling umum terjadi. Tampilannya akan seperti luka atau lubang kecil berwarna putih pucat atau kekuningan dengan sekeliling tepi luar berwarna kemerahan. Sariawan bisa berjumlah satu atau berkelompok yang berlokasi pada bagian dalam pipi atau bibir, lidah, dan gusi.

Beberapa penyebabnya antara lain:

  • Cedera kecil karena gigitan tidak disengaja, perawatan gigi, permukaan gigi tajam, kawat gigi, gigi palsu, atau retainer.

  • Keringnya jaringan karena bernapas melalui mulut saat hidung tersumbat.

  • Celiac disease

  • Reaksi sensitivitas terhadap makanan tertentu

  • Reaksi alergi terhadap bakteri tertentu

  • Inflammatory bowel disease

  • Autoimun

  • HIV/AIDS

  • Kekurangan vitamin B-12, asam folat, zat besi, atau zink

  • Stres

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

  • Infeksi candida albicans

Biasanya, sariawan hanya bersifat akut, kira-kira bisa sembuh dalam 4-14 hari. Namun pada kasus yang lebih parah, sariawan bisa berlangsung mulai dari 10 hari hingga 6 minggu. Uniknya, sariawan lebih sering dialami oleh kelompok usia muda, yaitu remaja hingga usia 20 tahunan. Kondisi ini tidak menular tetapi bisa diturunkan dalam keluarga.

2. Cold Sore

Luka dingin atau cold sore adalah luka kecil, terasa nyeri, dan biasanya berisi cairan yang berlokasi di sekitar bibir dekat tepi mulut. Ini adalah jenis stomatitis yang jarang terjadi dan disebabkan karena virus herpes (HSV), maka dari itu dikenal juga dengan nama herpes stomatitis. Kondisi ini sering terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun.

Sebelum luka muncul, seseorang biasanya akan merasakan sensasi seperti terbakar atau kesemutan serta nyeri saat ditekan di lokasi tertentu. Ketika lukanya mengering, ia akan mengeras dan menjadi keropeng berwarna kuning. Cold sore berlangsung selama 5-7 hari, bisa kambuh, dan sangat menular.

Gejala

Aphthous stomatitis atau sariawan gejalanya meliputi lapisan putih atau kuning dengan dasar merah di dalam mulut, lecet, bengkak, dan terasa menyengat serta nyeri. Sementara itu, herpes stomatitis akan menunjukkan gejala lepuh sehingga sulit makan, minum, dan menelan. Seseorang bisa mengalami demam sebelum lukanya muncul. Selain itu, dapat juga diiringi dengan nyeri dan gusi yang membengkak. 

Luka yang sudah pecah akan meninggalkan bekas di lokasinya dan dapat mengakibatkan infeksi sekunder yang berlangsung selama 7-10 hari. Dikarenakan herpes stomatitis sering terjadi pada anak-anak, maka tanda lainnya adalah membuat mereka lekas marah, mudah tersinggung, serta tidak mau makan atau minum. 

Sariawan berbentuk luka kecil berwarna putih atau kekuningan dengan kemerahan ditepinya

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis stomatitis, maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik, swab untuk deteksi bakteri atau virus, menyerok jaringan luka, biopsi, tes darah, serta uji tempel untuk pemeriksaan alergi. Jika diperlukan, dokter juga akan menanyakan terkait riwayat kesehatan, riwayat seksual, dan merokok. 

Pemeriksaan secara menyeluruh perlu dilakukan karena ada kondisi lain yang juga bisa menyebabkan stomatitis. Maka dari itu, pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan agar dokter mendapatkan kesimpulan akan pengobatan apa yang seharusnya diberikan agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat.

Pengobatan

Perawatan untuk stomatitis ditentukan berdasarkan jenisnya. Stomatitis aphthous biasanya tidak memerlukan pengobatan, tetapi jika lukanya lebih besar, maka bisa diberikan krim topikal seperti benzocaine atau obat yang akan membuat lokasi sariawan menjadi mati rasa. Ada pula obat yang juga bisa diberikan yaitu cimetidine, colchicine, atau obat steroid oral, namun ini jarang terjadi.

Untuk herpes stomatitis, pasien bisa diresepkan obat antivirus asiklovir untuk memperpendek durasi infeksi. Pada nyeri yang terasa hebat, bisa digunakan lidokain topikal untuk membuat lokasinya menjadi mati rasa. Pada anak, akan ada risiko dehidrasi, sehingga ajak mereka untuk minum air yang cukup dan dapatkan saran dari ahli gizi ketika kondisi tersebut memengaruhi kemampuan makannya.

Stomatitis bisa dihindari dengan cara menggunakan obat kumur antiseptik dan non-alkohol, pakailah sikat gigi yang lembut, lakukan perawatan gigi rutin, mengobati mulut kering kronis, dan pastikan tubuh memiliki hidrasi yang baik dan penuhi gizi seimbang.

Gunakan sikat gigi yang lembut, bersihkan dengan obat kumur antiseptik, dan jaga hidrasi tubuh untuk hindari sariawan

Dikarenakan stomatitis ini bisa jadi bukanlah sariawan biasa, maka penting untuk mengetahui jenisnya. Sariawan biasa tidak menular sementara herpes stomatitis menular. Ada banyak artikel informatif lainnya di Newfemme, yuk kunjungi website atau download aplikasnya!