Bipolar Disorder, Gangguan Kesehatan Mental Yang Memengaruhi Mood

Bipolar Disorder, Gangguan Kesehatan Mental Yang Memengaruhi Mood

Kesehatan 417

Bipolar disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati (mood), energi, tingkat aktivitas, dan konsentrasi seseorang. Kondisi ini membuat seseorang mengalami hal yang tidak berjalan seperti biasanya hingga menyebabkan kegiatan sehari-hari terasa sulit.

Shop with Me

DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Perubahan suasana hati pada bipolar disorder dimulai dari episode manic (periode perilaku yang sangat “naik”, gembira, mudah tersinggung, dan bersemangat) hingga periode depressive (periode perilaku yang sangat “turun”, sedih, acuh tak acuh, dan putus asa). Berikut ini 3 jenis gangguan bipolar tersebut:

1. Gangguan bipolar I

Merupakan episode berlangsungnya periode manic selama minimal 7 hari (sepanjang hari) atau dengan gejala mania yang sangat parah sehingga butuh diberikan perawatan medis sesegera mungkin. Episode depresi juga biasanya terjadi selama setidaknya 2 minggu.  Ada pula episode campuran di mana seseorang mengalami gejala mania dan depresi disaat yang bersamaan. Mengalami 4 atau lebih episode manic atau depressive dalam satu tahun dikenal dengan “rapid cycling”.

2. Gangguan bipolar II

Merupakan episode depresi dan episode hipomanik (periode hypomanic tidak separah manic pada gangguan bipolar I).

3. Gangguan siklotimik

Merupakan gejala hipomania dan depresi berulang yang tidak berlangsung cukup lama sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai episode hypomanic atau depresi. 

Terkadang, ada seseorang yang mengalami bipolar disorder tetapi tidak sesuai gejalanya dengan ketiga kategori di atas, sehingga umumnya disebut sebagai gangguan bipolar atau gangguan terkait hal lainnya yang ditentukan dan tidak ditentukan. Bipolar disorder sering didiagnosis pada usia remaja akhir atau dewasa awal. Pada kasus yang lebih jarang, muncul pada anak-anak.

Gejala

Seseorang yang mengalami bipolar disorder mengalami periode perubahan suasana hati yang intens, di mana mood, pola tidur, dan tingkat aktivitasnya berubah drastis, tidak seperti biasanya. Gejala yang dirasakan umumnya terjadi sepanjang hari dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Gejala gangguan bipolar dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu saat episode manic dan depressive.

1. Episode Manic

  • Suasana hati sangat “naik”, bergembira, namun sangat sensitif sehingga mudah tersinggung. 

  • Merasa sangat gelisah, tegang, dan lebih aktif dari biasanya. 

  • Merasa bahwa kebutuhan tidur berkurang. 

  • Berbicara tentang banyak hal dalam satu waktu (cepat mengalami pelarian ide).

  • Pikiran sangat banyak dan cepat berganti-ganti.

  • Merasa mampu untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu tanpa merasa kelelahan.

  • Memiliki keinginan yang lebih untuk makan, minum, seks, dan aktivitas menyenangkan lainnya.

  • Merasa luar biasa penting, berbakat, dan kuah.

2. Episode Depressive

  • Suasana hati sangat turun, merasa sangat sedih atau cemas. 

  • Merasa sangat gelisah dan melambat. 

  • Tidur terlalu sedikit atau banyak. 

  • Berbicara sangat lambat, merasa tidak punya sesuatu untuk dikatakan, atau terlalu banyak lupa.

  • Kesulitan untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan.

  • Memiliki minat yang kurang pada hampir semua aktivitas.

  • Merasa putus asa, tidak berharga, bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Diluar gejala masing-masing episode tersebut, tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami episode campuran (ada manic dan depressive) adalah merasa sangat sedih dan putus asa namun dalam waktu yang sama juga merasa sangat bersemangat. 

Sementara itu, dalam episode hypomanic, seseorang biasanya merasa baik dan mampu beraktivitas seperti biasa. Kuncinya adalah ia merasa baik-baik saja, tetapi keluarga atau teman mengenali adanya perubahan mood atau aktivitas yang berbeda dari biasanya. Ketika hal tersebut terlambat untuk disadari, kondisinya dapat berkembang menjadi episode manic atau depressive.

Ada dua episode dalam gangguan bipolar yaitu episode manic dan episode depressive

Faktor Risiko

Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya bipolar disorder masih dicari tahu. Namun faktor risikonya mungkin saja karena struktur, di mana otak seorang bipolar tidak sama dengan otak mereka yang sehat. Selain itu, faktor risiko lainnya adalah keturunan. Ada banyak gen yang terlibat, mereka yang punya orang tua atau saudara kandung dengan gangguan bipolar berisiko lebih tinggi mengalami hal yang sama.

Struktur, fungsi otak, dan keturunan merupakan faktor risiko gangguan bipolar

Perawatan

Gangguan bipolar membutuhkan perawatan seumur hidup karena episode mania dan depresi akan sering muncul seiring berjalannya waktu. Untuk mengelola bipolar disorder, ada obat-obatan yang harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter, seperti obat penstabil suasana hati dan antidepresan.

Selanjutnya adalah psikoterapi (terapi bicara) agar mereka bisa mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, dan perilakunya. Bentuk psikoterapi yang biasanya dilakukan adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Interpersonal and Social Rhythm Therapy (IPSRT). Terapi lainnya yaitu Electroconvulsive Therapy (ECT), Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS), dan Light Therapy.

Tertarik dengan artikel seputar wanita lainnya? Langsung saja kunjungi website Newfemme atau download aplikasinya!