Vitamin D, Mana yang Lebih Optimal dari Matahari atau Makanan?

Vitamin D, Mana yang Lebih Optimal dari Matahari atau Makanan?

Kesehatan 462

Shop with Me

Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tubuh memerlukan vitamin D untuk membantu menguatkan tulang dan gigi serta menjaga daya tahan tubuh. Berdasarkan hasil sebuah penelitian yang termuat dalam Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutic, diperkirakan sekitar 50% orang di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin D.

Vitamin Matahari

Vitamin D diistilahkan dengan “vitamin matahari” karena hampir 80% vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari. Meskipun bisa didapatkan dari makanan yang ditambahkan dengan vitamin D.

Vitamin D terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin D2 yang didapatkan dari makanan dan vitamin D3 atau yang biasa disebut dengan vitamin matahari. 

Kualitas vitamin D3 (kalsiferol) dilaporkan jauh lebih unggul daripada vitamin D2 karena vitamin D3 lebih mudah dicerna oleh tubuh dan dapat bertahan lebih lama dalam peredaran darah serta dinilai 87% lebih kuat dalam meningkatkan dan mempertahankan konsentrasi vitamin D dalam darah.

Sedangkan kadar vitamin D2 (ergokalsiferol) turun drastis setelah 14 hari, sebaliknya kadar kalsiferol justru memuncak pada hari ke-14 dan tetap stabil sampai 28 hari setelah asupan pertama.

Kesimpulannya, vitamin D3 lebih efektif membantu tubuh dalam menyerap mineral kalsium lebih cepat. Kalsiferol bekerja baik dalam menjaga kepadatan tulang pada orang dewasa usia lanjut sehingga mengurangi risiko patah tulang.

Bahkan, vitamin D3 juga dilaporkan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, arthritis, depresi, kanker pankreas, kanker payudara, hingga kanker kulit.

Tubuh ketika terkena paparan sinar matahari secara otomatis akan memproduksi vitamin D dengan mengubah kolesterol pada kulit menjadi zat yang disebut calcitriol, kemudian disalurkan ke hati dan ginjal untuk menghasilkan vitamin D3 yang dibutuhkan tubuh.

Sumber vitamin D dari makanan

Meski vitamin D yang didapatkan dari makanan tidak seunggul dari sinar matahari, asupan vitamin D2 dari makanan tetaplah penting terutama bila aktivitas harian lebih banyak dilakukan di dalam ruangan.

Berikut jenis makanan yang memiliki kandungan vitamin D:

Kuning telur

Telur merupakan asupan yang mengandung sejumlah nutrisi bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Bukan hanya sebagai sumber protein berkualitas tinggi, telur juga bisa menjadi sumber vitamin D, terutama bagian kuningnya.

Satu butir kuning telur mengandung 37 SI vitamin D yang setara dengan 5% dari kebutuhan harian. Namun, kadar vitaminnya bisa saja 3 – 4 kali lebih tinggi bila ayam penghasil telur lebih sering berkeliaran di bawah sinar matahari.

Jamur

Jamur menjadi satu-satunya jenis sayuran penghasil vitamin D, karena jamur memiliki pro-vitamin bernama ergosterol. Zat ini yang akan membantu jamur untuk mensintetiskan vitamin D2 ketika terkena paparan sinar matahari.

Kandungan ergosterol tidak ditemukan pada jamur yang dikembangbiakan di dalam ruangan.

Ikan berlemak

Ikan berlemak menjadi makanan yang tinggi akan kandungan vitamin D seperti ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden. Ikan salmon rata-rata mengandung sebanyak 988 SI vitamin D dalam penyajian 100 gramnya. Sedangkan 100 gram ikan sarden mengandung sekitar 177 SI sehingga konsumsinya bisa memenuhi 22% dari kebutuhan vitamin D harian.

Minyak ikan

Vitamin D yang cukup tinggi juga terdapat dalam minyak ikan kod, selain tinggi akan kandungan vitamin A dan omega-3. Dalam sajian satu sendok teh, diperkirakan kandungan vitamin D-nya mencapai 448 SI.

Hati sapi

Dalam penyajian 3,5 ons hati sapi mengandung sekitar 50 SI vitamin D. Hati sapi menjadi sumber vitamin D yang baik, bahkan jenis yang terkandung yakni vitamin D3.

Namun, perlu diingat kembali bahwa tidak boleh mengkonsumsinya secara berlebihan karena hati sapi juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi.

Bukan masalah mendapatkan vitamin D dari matahari langsung atau melalui makanan, yang pasti tubuh kita harus tercukupi kebutuhan vitamin D nya Ladies.

Menyeimbangkan antara pola makan sehat dan aktivitas fisik di luar ruangan sudah cukup mendukung tubuh dalam kondisi sehat, namun bila perlu konsumsi suplemen vitamin D ya Ladies.

Komentar

User NewFemme

Marni retnosari

12 Nov, 2022 09:58

Keren