Perubahan Aktivitas Fisik, Berat Badan, dan Tingkat Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

Perubahan Aktivitas Fisik, Berat Badan, dan Tingkat Kesehatan Mental Selama Pandemi COVID-19

Kesehatan 1399

Pandemi mengakibatkan banyak perubahan dalam hidup kita, diantaranya aktivitas fisik, berat badan, dan tingkat kesehatan mental. Salah satu faktor terbesarnya adalah diterapkannya pembatasan sosial berskala besar yang membuat berbagai aktivitas harus dilakukan dari rumah. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!

Shop with Me

Botol Minum keren kustom
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
SPIRO Mixed Fiber Detox Tubuh
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Perubahan Aktivitas Fisik

Perubahan aktivitas fisik bervariasi pada setiap individu. Namun, secara umum, terjadi penurunan aktivitas fisik dan peningkatan gaya hidup sedenter sejak pandemi. Pada survey yang dilakukan Ammar, dkk dan dipublikasikan pada Jurnal Nutriens, dijelaskan bahwa terjadi peningkatan rata-rata waktu duduk dari 5 jam per hari menjadi 8 jam per hari selama pandemi. Studi lain di Spanyol menunjukkan peningkatan waktu duduk harian sebesar 24% serta penurunan waktu berjalan kaki harian sebesar 58%.

Meskipun begitu, terdapat juga studi yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan olahraga pada wanita dan mahasiswa/i selama pandemi COVID-19. Sedangkan, pada laki-laki dan remaja, dilaporkan tejadi penurunan aktivitas fisik diikuti dengan peningkatan aktivitas sedenter selama lockdown dan pembatasan sosial berskala besar dilakukan. Sejalan dengan hal tersebut, terjadi pula peningkatan waktu tatap layar (screen time).

Perubahan Berat Badan

Perubahan berat badan yang dialami oleh orang-orang selama pandemi dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu perubahan kebiasaan atau pola makan dan perubahan aktivitas fisik. Satu dari dua orang dilaporkan mengalami peningkatan berat badan selama pandemi COVID-19. Peningkatan berat badan ini diduga karena beberapa faktor spesifik, seperti waktu tidur yang kurang, kebiasaan ngemil setelah makan malam, makan dalam jumlah besar karena stress, dan penurunan aktivitas fisik.

Namun, hal ini tidak berarti tidak ada orang yang tidak mengami perubahan berat badan atau bahkan penurunan berat badan. Menurut studi yang dilakukan Zarah, dkk dan telah diterbitkan di Jurnal Nutriens pada tahun 2020, dilaporkan bahwa 2 dari 5 orang di Amerika tidak mengalami perubahan berat badan selama pandemi. Di sisi lain, 1 dari 5 orang mengalami penurunan berat badan. Pada orang-orang tersebut, dilaporkan bahwa tidak ada perubahan berarti dalam kebiasaan makan sehari-hari.

Perubahan Tingkat Kesehatan Mental

Tingkat stress cenderung meningkat ketika pandemi COVID-19, sehingga tingkat kesehatan mental secara umum mengalami penurunan. Selain stress, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan mood juga meningkat. Lebih lanjut, tanda-tanda depresi dan gangguan cemas lebih banyak terlihat pada perempuan, terutama pada ibu dan dewasa muda. Pada beberapa orang, hal ini berkaitan juga dengan perubahan kebiasaan makan dan tingkat aktivitas fisik. Peningkatan konsumsi makanan kurang sehat dan penurunan tingkat aktivitas fisik dilaporkan berhubungan dengan penurunan tingkat kesehatan mental.

Hal ini karena kebiasaan makan yang sehat membantu dalam mengurangi tanda-tanda inflamasi, dimana tingkat inflamasi yang tinggi berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan mental. Dengan pola diet yang baik, resiko depresi juga dapat diturunkan. Namun, studi mengenai mekanisme lebih lanjut mengenai diet dan kesehatan mental belum tersedia. Sedangkan, tingkat aktivitas fisik sedang dan tinggi berhubungan dengan tingkat depresi dan gangguan cemas yang lebih rendah. Hubungan ini dipengaruhi oleh mekanisme neurobiologi, psikososial, dan faktor kebiasaan. Oleh karena itu, kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang baik dihubungkan dengan peningkatan tingkat kesehatan mental di masa pandemi COVID-19.

Untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental kita, menjaga pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur sangat penting. Ikuti terus artikel terkait diet dan kesehatan dari Newfemme untuk membantumu menjaga kesehatan selama pandemic.

 

Sumber:

Ammar, A., Brach, M., Trabelsi, K., dkk. (2020). Effects of COVID-19 Home Confinement on Eating Behaviour and Physical Activity: Results of the ECLB-COVID19 International Online Survey. Nutrients12(6), 1583.

Castañeda-Babarro, A., Arbillaga-Etxarri, A., Gutiérrez-Santamaría, B., dkk. (2020). Physical Activity Change during COVID-19 Confinement. International journal of environmental research and public health17(18), 6878.

Chi, X., Liang, K., Chen, S. T., dkk. (2021). Mental health problems among Chinese adolescents during the COVID-19: The importance of nutrition and physical activity. International journal of clinical and health psychology : IJCHP21(3), 100218.

Faulkner, J., O'Brien, W. J., McGrane, B., dkk. (2021). Physical activity, mental health and well-being of adults during initial COVID-19 containment strategies: A multi-country cross-sectional analysis. Journal of science and medicine in sport24(4), 320–326.