Strategi Mencapai dan Mempertahankan Work Life Balance

Strategi Mencapai dan Mempertahankan Work Life Balance

Gaya Hidup 352

1. Pisahkan antara Kehidupan Pribadi dan Profesional

Ada yang bilang kalau remote working lebih bagus untuk meningkatkan keseimbangan dalam hidup, tetapi hal ini terkadang justru membuat batasan antara kehidupan pribadi dan profesional menjadi kabur. Misalnya, kamu jadi bekerja di luar jam normal, menuntaskan pekerjaan di waktu santai, atau begadang. Akibatnya, kamu jadi merasa bahwa hidupmu hanya sebatas soal pekerjaan. Strategi untuk mengatasinya adalah:

Shop with Me

Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Serum The Ultimate Brightening Glowing NSY / Anti Acne / Anti Aging / Dark Spot Serum Terbaik Masa Kini Mencerahkan Wajah, Menghilangkan Flek, Mengkenyalkan Kulit, Menyamarkan Noda Bekas Jerawat, Memutihkan Wajah, Anti iritasi dan Dapat Digunakan 14 Thn
IDR 59.900
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

a. Membuat Jadwal

konsisten dengan jam kerja dan sebisa mungkin menghabiskan waktu di luar itu untuk kehidupan selain pekerjaan

b. Informasikan ke orang lain tentang jadwal off

Pastikan orang lain atau rekan kerja tahu kapan waktu kamu off dari pekerjaan atau kapan kamu tidak bisa diganggu karena harus bekerja

c. Rencanakan aktivitas di luar jam kerja

Lakukan planning untuk melakukan sesuatu disaat kamu tidak bekerja, misalnya bertemu dengan teman, berjalan-jalan, atau marathon drakor.

Kehidupan pribadi dan profesional tidak boleh saling bertentangan

2. Istirahat

Waktu untuk rehat sangat penting, termasuk berhenti sejenak di hari kerja atau jam istirahat, weekend, atau tanggal merah. Selain itu, kamu juga jangan melewatkan kesempatan untuk mengambil cuti alias jatah hari libur yang disengaja. Pada waktu itu, pastikan kamu tidak bergelut dengan pekerjaan, melainkan menghabiskan waktu untuk pengembangan diri atau kegiatan menyenangkan.

3. Berani Berkata Tidak dan Lebih Vokal

Kamu hanya perlu fokus dengan apa yang harus kamu lakukan. Selanjutnya, diikuti dengan hal-hal yang ingin kamu lakukan. Jika kamu butuh bantuan, maka tanyakan apakah orang lain dapat membantumu. Namun jika orang lain yang justru mengganggu, maka beranilah berkata sejujurnya bahwa hal itu mengganggumu.

4. Jangan Bekerja Saat Kamu Tidak Sedang Bekerja

Sederhana memang, tetapi sulit untuk dicapai daripada yang diperkirakan. Namun batasan waktunya dan kegiatannya harus jelas. Ketika hari kerja selesai, maka tugasmu juga ikut selesai. Kamu tidak perlu memeriksa email kantor atau hanya melihat notifikasi grup. Jika hal tersebut dilakukan, justru hanya akan meningkatkan stres dan tekanan padahal seharusnya kamu rileks. Waktu luang yang tersedia harus dimanfaatkan untuk kehidupan di luar pekerjaan.

5. Sadari Tanda Burnout

Burnout lebih dari sekedar rasa lelah dan tidak termotivasi seperti yang biasanya manusia rasakan, tetapi adalah masa-masa di mana kamu merasa sangat kelelahan dan hampa, sehingga sulit menjalani rutinitas sehari-hari, termasuk pekerjaan. Kelelahan yang muncul akibat burnout dapat menyebabkan gejala fisik dan mental, seperti:

  • Fisik: sakit kepala, tekanan darah tinggi, sakit perut, dan gampang sakit

  • Mental: kehilangan minat, sulit berkonsentrasi, apatis, mood tertekan, dan gangguan tidur

Harus dapat mengenali tanda-tanda burnout

6. Pertimbangkan untuk Mencari Posisi atau Tempat Kerja Baru

Terkadang, burnout hanya bisa diselesaikan dengan berganti pekerjaan. Mungkin saja posisi itu tidak cocok untukmu atau lingkungan tempat kerja yang toxic. Sebelumnya, alangkah baiknya jika kamu berdiskusi dengan atasan untuk membicarakannya, misalnya berkaitan dengan perubahan apapun menyangkut pekerjaan. 

Namun, ketika atasan tetap menolaknya atau tidak ditemukannya jalan tengah yang dapat mengubah ritme kerjamu saat ini, yang dapat kamu pertimbangkan selanjutnya adalah pindah ke perusahaan baru. Hal ini bukan semata karena kamu sudah putus asa, tetapi keseimbangan kerja yang buruk dapat merugikan kesejahteraan pribadi. 

7. Kelola Stres dengan Baik

Work life balance selanjutnya dapat dicapai dengan kemampuan mengelola stres, terutama ketika kamu sudah mulai merasakan suatu ketidakseimbangan. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain yaitu mendelegasikan tugas, hilangkan perfeksionisme, serta menenangkan pikiran dan tubuh dengan cara meditasi, mindfulness, atau latihan pernapasan dalam.

Memang tidak semua keinginan dapat tercapai dengan mudah, pun melakukannya tidak semudah ucapannya. Namun yang pasti, kerja kerasmu dalam pekerjaan juga harus diimbangi dengan menyenangkan diri sendiri. Perfeksionisme boleh, tetapi jangan sampai itu menghambat kebahagiaanmu ya, Ladies. Cheers for the future!

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!