Ciri-ciri Perusahaan Toxic: Mengidentifikasi Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Perusahaan Toxic: Mengidentifikasi Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Gaya Hidup 1186

Lingkungan kerja yang sehat dan positif adalah kunci kesuksesan, produktivitas, dan kesejahteraan karyawan dalam sebuah perusahaan. Namun, tidak semua perusahaan menawarkan lingkungan kerja yang positif. Beberapa perusahaan bisa menjadi "toxic" dan dapat berdampak buruk pada karyawan dan perusahaan secara menyeluruh. Dalam artikel ini, kita akan mengidentifikasi seperti apa ciri-ciri dari perusahaan yang toxic.

Shop with Me

Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Ciri-ciri Perusahaan Toxic

1. Kurangnya Komunikasi dan Transparansi

Salah satu ciri utama perusahaan toxic adalah kurangnya komunikasi dan transparansi antara manajemen dan karyawan. Karyawan merasa tidak diinformasikan tentang perkembangan perusahaan, kebijakan, atau perubahan yang akan terjadi. Ini menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di antara karyawan.

2. Budaya Kerja yang Kompetitif secara Berlebihan

Sementara kompetisi di tempat kerja dapat menjadi hal yang sehat, perusahaan toxic sering kali mendorong persaingan yang berlebihan di antara karyawan. Ini bisa menciptakan atmosfer yang tidak sehat, di mana karyawan merasa perlu untuk menjatuhkan satu sama lain demi mendapatkan promosi atau jabatan yang diinginkan.

3. Pengawasan yang Berlebihan

Perusahaan toxic sering memiliki pengawasan yang berlebihan terhadap karyawan. Ini mencakup pemantauan elektronik yang ketat, kontrol waktu yang ekstrem, dan kurangnya kepercayaan terhadap karyawan. Sehingga membuat karyawan merasa tidak dihormati dan seperti diawasi setiap saat.

4. Kurangnya Dukungan Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan seringkali menjadi prioritas yang diabaikan dalam perusahaan toxic. Ini termasuk kurangnya program kesehatan mental, stres yang tinggi, dan beban kerja yang berlebihan. Karyawan merasa tidak dihargai atau dilindungi oleh perusahaan.

5. Manajemen yang Tidak Responsif

Manajemen yang tidak merespons atau acuh terhadap masalah yang diajukan oleh karyawan adalah tanda khas perusahaan toxic. Keluhan atau masalah seringkali diabaikan atau bahkan dianggap sebagai keluhan yang mengganggu atau hal yang sepele.

6. Perlakuan Diskriminatif dan Bullying

Bullying atau perlakuan diskriminatif terhadap karyawan adalah salah satu ciri paling serius dari perusahaan toxic. Ini termasuk pelecehan verbal, diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, atau orientasi seksual, dan penghinaan secara terbuka. Karyawan menjadi korban yang merasa tidak aman dan tidak dihargai.

7. Ketidakjelasan Peran dan Tanggung Jawab

Karyawan mungkin merasa bingung tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam perusahaan yang toxic. Manajemen tidak memberikan arahan yang jelas atau sering berubah-ubah dalam kebijakan dan ekspektasi.

8. Tingkat Turnover yang Tinggi

Perusahaan toxic seringkali memiliki tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Karena karyawan merasa tidak puas sehingga mencari kesempatan di tempat kerja lain untuk dapat bekerja di lingkungan yang lebih sehat.

Baca juga :

Memahami Mental Illness untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Mengidentifikasi ciri-ciri perusahaan toxic sangat penting untuk melindungi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan organisasi. Jika kamu telah mengenali tanda-tanda perusahaan yang toxic, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari sumber daya internal atau eksternal, seperti HR atau konsultan keorganisasian, untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Keselamatan dan kesejahteraan karyawan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.