Kenali Gejala Stroke Pada Wanita

Kenali Gejala Stroke Pada Wanita

Kesehatan 308

Meskipun pria lebih cenderung mengalami stroke, akan tetapi stroke wanita memiliki peluang yang lebih besar untuk meninggal karena stroke. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), 1 dari 5 wanita di Amerika Serikat akan mengalami stroke dan hampir 60% diantaranya akan meninggal akibat serangan stroke.

Shop with Me

Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Theraskin Oil Control Facial Wash240mL
IDR 81.840
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Terdapat beberapa faktor yang membuat stroke lebih berbahaya bagi perempuan, diantaranya adalah perempuan cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Selain itu, kehamilan juga berperan dalam meningkatkan risiko stroke yang ada.

Meskipun nampak mengkhawatirkan, akan tetapi 4 dari 5 kasus stroke sebenarnya dapat dihindari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui faktor risiko stroke dan segera mengambil tindakan untuk menjaga kesehatan diri. Mengetahui dan memahami stroke pada wanita merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan.

Gejala Stroke

Stoke terjadi ketika aliran darah ke area otak tersumbat atau terdapat pembuluh darah yang pecah di otak. Stroke kerap ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara, memahami ucapan, memperlihatkan ekspresi, ataupun kebingungan. Beberapa gejala umum stroke lainnya adalah sebagai berikut:

  • Mengalami gangguan penglihatan secara tiba-tiba.

  • Mengalami mati rasa secara mendadak pada wajah atau anggota tubuh lainnya.

  • Terjadinya sakit kepala yang parah tanpa alasan yang jelas.

  • Kesulitan untuk mempertahankan keseimbangan dan berjalan.

Mati rasa pada sebagian atau seluruh bagian wajah merupakan salah satu gejala stroke

Gejala Stroke Pada Wanita

Terdapat beberapa gejala stroke yang kerap dilaporkan dialami oleh wanita tapi jarang ditemukan pada pria. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mual dan muntah-muntah.

  • Kejang-kejang.

  • Cegukan.

  • Kesulitan bernapas.

  • Pingsan atau kehilangan kesadaran.

  • Lemas.

Gejala-gejala di atas mungkin sulit untuk segera dihubungkan dengan stroke karena sifatnya yang unik pada wanita. Hal ini dapat menunda penanganan yang juga mempengaruhi keberhasilan pemulihan yang dialami. Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera hubungi petugas medis jika merasa mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan.

Yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala Stroke

National Stroke Association merekomendasikan strategi sederhana untuk mengidentifikasi gejala stroke. Jika kamu atau orang disekitarmu merasa mengalami gejala stroke, segera lakukan tindakan FAST (face, arms, speech, and time) untuk mengonfirmasi gejala yang muncul.

1. Face (Wajah)

Periksa kondisi orang wajah orang yang mengalami gejala stroke dengan menyuruhnya untuk tersenyum dan perhatikan apakah ada salah satu sisi wajahnya terkulai lemas.

2. Arms (Lengan)

Mintalah orang yang mengalami gejala stroke untuk mengangkat kedua lengan dan perhatikan apakah ada satu lengan yang lemas dan tidak mampu terangkat secara penuh.

3. Speech (Bicara)

Mintalah orang yang mengalami gejala stroke untuk berbicara mengulangi kalimat sederhana dan perhatikan apakah ucapannya tidak jelas atau aneh?

4. Time (Waktu)

Jika telah terdapat gejala yang teramati, segera hubungi petugas medis untuk dilakukan penangan lanjutan. Semakin lama ditangani, maka semakin besar kemungkinan stroke dapat menyebabkan kerusakan ataupun kecacatan otak.

Waktu penangan sangatlah penting dalam peluang kesembuhan pasien stroke

Penting bagi kita untuk selalu memperhatikan dan waspada terhadap kondisi kesehatan untuk mencegah stroke di masa mendatang. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mempertahankan berat badan sehat, serta berolahraga secara rutin merupakan beberapa gaya hidup yang bisa diterapkan.

Wanita juga harus mengambil tindakan pencegahan tambahan karena faktor risiko unik yang dihadapi, yaitu memantau tekanan darah selama dan setelah kehamilan, pemeriksaan atrial fibrillation (AFib) jika berusia diatas 75 tahun, serta memantau tekanan darah sebelum melalui program kontrasepsi.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!