Tipe, Gejala, dan Faktor Risiko Stroke

Tipe, Gejala, dan Faktor Risiko Stroke

Kesehatan 391

Stroke dapat terjadi ketika ada gangguan terhadap pasokan darah dan oksigen pada jaringan otak. Gangguan dapat disebabkan oleh adanya pembuluh darah yang pecah ataupun terdapat penghalang pada pembuluh darah. Menurut Centers for Control Disease and Prevention (CDC), stroke menjadi penyebab utama kematian di Amerika serikat dengan lebih dari 795.000 kasus tiap tahunnya. Mengenali gejala stroke dan mencari pertolongan dengan segera dapat memberikan hasil yang lebih baik. Untuk itu, artikel ini akan membahas tentang beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang stroke. 

Shop with Me

DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Isoduce original untuk Nyeri Haid Keputihan
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Jenis Stroke

Secara umum, stroke dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

1. Stroke iskemik

Stroke tipe ini terjadi ketika terdapat sesuatu yang menghalangi aliran darah menuju otak. Penghalang ini dapat berupa gumpalan darah ataupun plak. Gumpalan atau bekuan darah ini dapat terbentuk di jantung atau pembuluh arteri besar (stroke emboli) serta di pembuluh arteri (stroke trombotik). 

2. Stroke hemoragik

Stroke tipe ini ditandai dengan adanya pembuluh darah yang pecah atau bocor sehingga darah merembes masuk pada bagian otak. Stroke tipe ini bisa dikelompokkan lagi menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subarachnoid. 

Gejala Stroke

Berkurangnya pasokan darah menuju otak dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. Gejala stroke tampak dari bagian tubuh yang dikendalikan oleh bagian otak yang rusak. Mengetahui gejala stroke merupakan hal yang penting agar dapat segera ditangani. Berikut merupakan beberapa gejala yang bisa muncul akibat stroke:

  • Kelumpuhan anggota tubuh.

  • Mati rasa atau lemas pada lengan, wajah, dan kaki, terutama pada salah satu sisi tubuh.

  • Gangguan berbicara dan kesulitan untuk memahami orang lain.

  • Merasa bingung, disorientasi, dan kurang responsif.

  • Perubahan perilaku mendadak, terutama makin agresif.

  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, blur, atau berbayang.

  • Sakit kepala tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Rokok telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler dan penyakit jantung yang serius, termasuk salah satunya stroke

Faktor Risiko Stroke

Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risikomu terkena stroke. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, faktor risiko dari stroke adalah sebagai berikut:

1. Pola makan

Pola makan yang tidak memperhatikan gizi seimbang dapat meningkatkan risiko stroke. Terutama pola makan dengan konsumsi gula, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol yang tinggi.

2. Kurang bergerak

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko stroke. CDC merekomendasikan orang dewasa untuk setidaknya melakukan 2,5 jam aktivitas aerobik tiap minggunya. Olahraga rutin menawarkan banyak manfaat bagi tubuh.

3. Konsumsi alkohol

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga dapat meningkatkan risiko stroke. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kadar trigliserida, penyebab atherosclerosis. Tumpukan plak tersebut nantinya dapat mempersempit pembuluh darah.

4. Merokok

Merokok dapat memicu terjadinya kerusakan pembuluh darah dan jantung. Selain itu, nikotin yang terkandung dalam rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.

5. Kondisi bawaan

Terdapat beberapa faktor risiko dari stroke yang tidak dapat kita kendalikan, diantaranya adalah riwayat kesehatan keluarga, jenis kelamin, usia, dan etnik. 

Pemeriksaan kesehatan secara rutin merupakan salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari stroke

Perubahan gaya hidup tidak dapat mencegah stroke secara pasti. Akan tetapi, perubahan yang dilakukan dapat memberikan perbedaan yang signifikan untuk menurunkan risiko stroke. Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan adalah berhenti merokok, batasi konsumsi alkohol, jaga berat badan ideal, serta rajin memeriksakan kesehatan. Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!