Pentingnya Tekstur Makanan saat MPASI

Pentingnya Tekstur Makanan saat MPASI

Parenting 710

MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah tahap penting dalam perkembangan bayi, di mana bayi mulai diperkenalkan dengan makanan padat selain ASI atau susu formula. Saat memulai MPASI, tekstur makanan memiliki peran penting dalam membantu bayi mengembangkan kemampuan mengunyah, merasakan rasa makanan, dan memperluas pilihan makanannya. Artikel ini akan menjelaskan tentang pentingnya tekstur makanan saat MPASI, tahapan pengenalan tekstur, serta panduan dalam memilih makanan yang tepat.

Shop with Me

Azzura Two Way Cake
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pentingnya Tekstur Makanan saat MPASI

  • Perkembangan Motorik: MPASI dengan berbagai tekstur makanan membantu memperkuat otot-otot rahang, mulut, dan lidah bayi. Hal ini penting untuk perkembangan motorik, yang berperan dalam kemampuan mengunyah, menelan, dan berbicara.

  • Menstimulasi Sensori: Berbagai tekstur makanan memberikan rangsangan sensori untuk bayi, memungkinkan mereka merasakan, meraba, dan mengenali berbagai jenis makanan.

  • Mengurangi Risiko Tersedak: Pemberian makanan dengan tekstur yang tepat membantu mengurangi risiko tersedak pada bayi. Bayi dapat belajar mengunyah dan menelan dengan aman.

  • Memperluas Pilihan Makanan: Dengan memperkenalkan tekstur makanan yang beragam, bayi lebih cenderung menerima berbagai jenis makanan baru dan menjadi penuh variasi dalam pola makan mereka.

Tahapan Pengenalan Tekstur Makanan untuk MPASI

  • Mulai dengan Tekstur Halus: Saat pertama kali memulai MPASI, biasanya pada usia 6 bulan, perkenalkan makanan dengan tekstur yang halus seperti bubur atau puree. Ini membantu bayi beradaptasi dengan makanan padat dan menyediakan nutrisi yang mudah dicerna.

  • Beralih ke Tekstur Lebih Kasar: Setelah beberapa bulan memperkenalkan makanan halus, beralihlah secara perlahan ke tekstur yang lebih kasar seperti makanan dengan butiran halus atau potongan kecil. Ini membantu bayi mengembangkan kemampuan mengunyah dan menguatkan otot-otot mulut.

  • Perkenalkan Makanan Lunak: Selanjutnya, perkenalkan makanan yang lebih lunak seperti sayuran yang direbus atau buah-buahan yang dihancurkan. Hal ini membantu bayi belajar mencerna makanan tanpa harus mengunyah terlalu banyak.

  • Tekstur Padat: Pada usia sekitar 8-10 bulan, bayi mungkin sudah cukup terampil mengunyah dan dapat mencoba makanan dengan tekstur padat seperti potongan makanan yang lebih besar atau makanan yang dimasak dengan cara dipanggang atau direbus.

Panduan Memilih Makanan dengan Tekstur yang Tepat

Baca juga :

Begini Cara Edukasi Kepada Anak yang Suka Berbohong

  • Konsistensi Aman: Pastikan makanan yang diberikan memiliki konsistensi yang aman dan sesuai untuk usia bayi. Makanan tidak boleh terlalu keras atau menyulitkan bayi untuk menelannya.

  • Pilih Makanan Nutritif: Pilih makanan yang kaya nutrisi dan sesuai dengan tahapan perkembangan bayi. Pilihlah makanan dengan kandungan vitamin, mineral, protein, dan serat yang baik.

  • Variasi Makanan: Berikan variasi makanan dengan berbagai tekstur untuk memperkenalkan bayi dengan berbagai cita rasa dan tekstur yang berbeda.

  • Hindari Makanan Berisiko Tinggi: Hindari memberikan makanan yang berisiko menyebabkan tersedak seperti kacang, biji kecil, atau makanan keras.

Tekstur makanan saat MPASI memiliki peran yang penting dalam perkembangan bayi dan anak. Memperkenalkan berbagai tekstur makanan membantu mengembangkan kemampuan motorik, sensori, dan menyediakan nutrisi yang tepat untuk bayi. Penting untuk memilih makanan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan memastikan konsistensi makanan yang aman untuk menghindari risiko tersedak. Dengan memberikan makanan yang tepat, orangtua dapat membantu bayi tumbuh dengan sehat dan menciptakan kebiasaan makan yang baik sejak dini.