Inilah 6 Mitos Menopause Beserta Fakta Di Baliknya

Inilah 6 Mitos Menopause Beserta Fakta Di Baliknya

Kesehatan 532

Jelang masa menopause, sebagian wanita mengaku mengalami masa-masa sulit menghadapi berbagai perubahan pada tubuhnya. Tidak jarang para wanita menemukan berbagai kekhawatiran melalui transisi seperti metabolisme melambat, kehidupan seks tidak akan sama seperti dahulu, hingga berat badan meningkat. Biasanya, menginjak usia 50, pikiran-pikiran tersebut mulai mendatangi para wanita.

Shop with Me

Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

 

Kekhawatiran ini telah menimbulkan beragam berita yang tidak benar keadaannya. Seperti menurunnya libido saat menopause, meningkatnya berat badan secara berlebih, hingga gejala-gejala yang ditimbulkan di masa ini. Namun beberapa dari kabar burung tersebut ternyata tidak terbukti secara medis. Berikut ini telah dirangkum berbagai mitos tentang menopause beserta fakta di baliknya.

Sumber: Pexels

  1. Menopause terjadi dalam sehari

Menopause tidak terjadi seketika. Faktanya,menstruasi tidak serta-merta berhenti begitu saja. Terdapat fase transisi setelah menopause yang berlangsung antara 3-5 tahun. Pada fase tersebut akan terjadi fluktuasi hormonal, di mana wanita mengalami gangguan menstruasi seperti jarak antara siklus menstruasi yang bisa menjadi terlalu jauh atau terlalu dekat, dan/atau darah yang keluar terlalu dekat atau terlalu sedikit.

 

Seseorang dikatakan mengalami menopause saat Ia tidak haid selama setahun penuh. Bila Ia tidak haid selama sembilan bulan dan haid pada bulan kesepuluh, Ia dikatakan masih dalam masa perimenopause (masa menjelang menopause) dan hal ini bisa berlangsung bertahun-tahun.

 

  1. Menopause hanya terjadi pada perempuan berusia 50-an

Rata-rata usia perempuan yang mengalami menopause adalah 51. Namun, bisa saja hal tersebut terjadi pada perempuan berusia di bawah atau di atas itu karena ada faktor-faktor tertentu yang mendorongnya seperti genetik, gaya hidup, merokok, dan sebagainya.

 

Oleh karena itu, menerapkan gaya hidup sehat sedari muda merupakan investasi jangka panjang untuk hari tua. Kondisi tubuh selama usia produktif akan mempengaruhi fase transisi dan menopause saat sudah memasuki usia senja.

 

  1. Berhubungan seks saat perimenopause tidak menyebabkan hamil

Sebagian perempuan berpikir bahwa berhubungan seks tanpa kontrasepsi pada usia 50-an adalah aman. Seringkali wanita keliru mengira dirinya sudah menopause dan tidak mungkin hamil lagi, padahal ia masih masuk masa perimenopause. Walau kesuburan perempuan menurun seiring bertambahnya usia, masih mungkin ia hamil tepat sebelum menopause.

 

  1. Wanita yang sudah menopause tidak memilki libido

Seiring dengan turunnya kadar hormon estrogen selama menopause, seorang wanita akan mengalami kekeringan pada vagina. Hal inilah yang membuat Ia tidak nyaman saat berhubungan seks, bukan karena menurunnya libido.

 

Bermacam faktor di luar menopause seperti masalah intimasi dengan pasangan, atau masalah gairah dan orgasme yang sudah ada sebelum menopause terjadi. justru berpotensi jadi akar penurunan dorongan seks pada perempuan.

 

Faktanya, libido menurun saat menopause timbul akibat menurunnya ketertarikan wanita untuk berhubungan seks setelah masuk fase ini. Namun, hal ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Misalnya, membangun komunikasi efektif dengan pasangan dan eksplorasi foreplay yang lebih beragam.

 

 

  1. Wanita menopause akan mudah mengalami kenaikan berat bada

Rata-rata berat kenaikan berat badan pada wanita menopause hanya berkisar 1,8-3,1 kg. Namun bukanlah menopause yang bertanggung jawab dibalik kenaikan berat badan.

 

Seiring pertambahan umur, metabolisme seseorang melambat. Ketika terjadi perubahan hormonal, terutama level estrogen, pada tubuh perempuan, hal ini turut berdampak pada metabolisme. Meski kita makan dengan porsi yang sama pada saat kita berusia 20-30-an, berat badan kita bisa saja tetap bertambah karena metabolisme sudah berubah saat kita menua.

 

Namun perlu diingat bahwa hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor. Berbagai perubahan tubuh saat memasuki masa menopause dapat menyebabkan nafsu makan meningkat. Tentunya, hal tersebut masih mungkin dikendalikan.

 

Guna mencegah peningkatan berat badan saat menopause, seorang wanita perlu mengontrol porsi makan, membatasi karbohidrat, dan meningkatkan jumlah serta intensitas olahraga.

 

 

  1. Setiap wanita menopause mengalami rasa panas menyebar di seluruh tubuh

Perasaan hangat secara tiba-tiba dan berlangsung intens di di sekujur wajah, leher, dan dada yang biasa terjadi pada wanita menopause disebut dengan istilah hot flashes. Umumnya kulit akan menjadi kemerahan dan terdapat gejala keringat berlebih atau keringat dingin.

 

Hot flashes memang bisa terjadi pada wanita menopause. Namun, tak semua wanita yang memasuki masa menopause mengalami gejala ini. Adapun berbagai gejala yang dapat timbul meliputi gangguan tidur, mudah tersinggung, dan perubahan mood.

 

Perlu diingat bagi semua wanita bahwa menopause merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari. Jika Anda masih ingin mengetahui berbagai mitos dan fakta tentang menopause, tidak perlu sungkan untuk terkoneksi dengan dokter berpengalaman di Newfemme. Bagikan kisah menopause Anda melalui aplikasi Newfemme yang sesaat lagi dapat diunduh.

Komentar

User NewFemme

ahmad Zaki

15 Dec, 2022 03:44

Bermanfaat