Mengenal Metode Intermittent Fasting dalam Diet

Mengenal Metode Intermittent Fasting dalam Diet

Gaya Hidup 650

Intermittent fasting telah menjadi tren populer dalam dunia diet dan kesehatan. Banyak orang tertarik pada konsep ini karena klaimnya tentang manfaat kesehatan dan penurunan berat badan yang efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu intermittent fasting, bagaimana cara kerjanya, dan beberapa manfaat yang dikaitkan dengan metode ini.

Shop with Me

Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa Itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan siklus antara periode puasa dan periode makan. Ini bukan tentang jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi lebih pada kapan waktu makan dan waktu puasa dilakukan. Ada beberapa metode umum dalam intermittent fasting, yaitu sebagai berikut:

  • Metode 16/8: Metode ini melibatkan pembatasan waktu makan menjadi 8 jam sehari, sementara 16 jam sisanya dianggap sebagai periode puasa. Sebagai contoh, seseorang dapat makan dari pukul 12 siang hingga pukul 8 malam dan berpuasa selama 16 jam hingga pukul 12 siang berikutnya.

  • Metode 5:2: Dalam metode ini, seseorang makan secara normal selama lima hari dalam seminggu dan mengurangi asupan kalori secara signifikan (sekitar 500-600 kalori) selama dua hari sisanya. Pada dua hari puasa tersebut, makanan dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

  • Eat-Stop-Eat: Metode ini melibatkan puasa yang lebih lama, di mana seseorang berpuasa selama 24 jam penuh, satu atau dua kali seminggu. Misalnya, seseorang bisa berpuasa dari makan malam hari Jumat hingga makan malam hari Sabtu berikutnya.

Baca juga :

Mengenal Tai Chi: Seni Bela Diri yang Menenangkan

Manfaat Intermittent Fasting

  • Penurunan Berat Badan: Intermittent fasting dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan pembakaran lemak.
  • Peningkatan Sensitivitas Insulin: Puasa intermiten telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat membantu mengendalikan gula darah dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.
  • Perlindungan Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu meningkatkan profil lipid, mengurangi tekanan darah, dan mengurangi peradangan, yang semuanya dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Fungsi Otak yang Lebih Baik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan fungsi otak, meningkatkan konsentrasi, dan melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Melakukan intermittent fasting dalam diet dapat menjadi pilihan yang efektif bagi beberapa orang, tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulainya, yaitu sebagai berikut:

  • Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan: Jika kamu memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulainya. Mereka dapat membantu menentukan apakah metode ini aman atau tidak untuk kamu.

  • Perhatikan Nutrisi: Meskipun intermittent fasting tidak membatasi jenis makanan yang dapat dikonsumsi, penting untuk tetap memperhatikan nutrisi yang seimbang selama periode makan. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

  • Minum Cukup Air: Penting untuk tetap terhidrasi selama periode puasa dan periode makan. Pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

  • Lakukan Perubahan Secara Bertahap: Jika baru memulai intermittent fasting, disarankan untuk memulainya dengan perubahan bertahap. Misalnya, mulai dengan metode 12/12, di mana kamu berpuasa selama 12 jam dan makan dalam waktu 12 jam. Kemudian secara perlahan tingkatkan durasi puasanya.

  • Perhatikan Keluhan Tubuh: Jika kamu merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang tidak biasa selama intermittent fasting, hentikan atau konsultasikan dengan profesional kesehatan.

  • Perhatikan Keseimbangan Psikologis: Intermittent fasting juga dapat memengaruhi aspek psikologis, terutama pada awalnya. Penting untuk memperhatikan keseimbangan mental dan emosional. Jika kamu merasa terlalu terbatas atau stres, pertimbangkan untuk melakukan pendekatan yang lebih fleksibel.

Intermittent fasting adalah metode diet yang melibatkan siklus antara periode puasa dan periode makan. Namun, penting untuk diingat bahwa intermittent fasting mungkin tidak cocok untuk semua orang dan sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mencobanya.