Prosedur Skrining TORCH Sebagai Deteksi Dini Infeksi

Prosedur Skrining TORCH Sebagai Deteksi Dini Infeksi

Kesehatan 356

Kurang lengkap rasanya ketika sudah paham mengenai infeksi TORCH tanpa tahu bagaimana prosedur pemeriksaannya dilakukan. Tes ini bisa dilakukan pada ibu hamil dan bayi baru lahir. Apakah aman jika dilakukan pada bayi baru lahir? Bagaimana hasil dari skrining tersebut? Yuk simak penjelasan lebih lanjutnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Tujuan Skrining TORCH

Skrining TORCH (Toxoplasmosis, Other infections, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex) dilakukan pada wanita hamil  yang bertujuan untuk mendeteksi infeksi yang bisa ditularkan dari ibu ke janin yang dikandung. Deteksi yang dilakukan secara dini ini dimaksudkan agar dapat dilakukan pengobatan agar bayi baru lahir dapat terhindari dari komplikasi. 

Tes ini biasanya dilakukan oleh dokter pada ibu hamil saat kunjungan prenatal pertama karena bayi lebih sensitif terhadap infeksi pada 3-4 bulan pertama kehamilan. Infeksi TORCH yang tertular bayi bisa menyebabkan cacat lahir, keterlambatan pertumbuhan, dan disfungsi otak serta sistem saraf. Ada beberapa penyakit yang bisa melewati plasenta, yaitu:

  • Katarak

  • Ketulian

  • Disabilitas intelektual

  • Kejang

  • Permasalahan jantung

  • Penyakit kuning

  • Kadar trombosit rendah

Tes dapat dilakukan dengan cara menyaring antibodi terhadap penyakit menular. Terdapat 2 antibodi yang diuji yaitu immunoglobulin G (IgG), yaitu antibodi yang muncul ketika seseorang pernah mengalami infeksi di masa lalu dan tidak lagi mengalaminya saat ini. Kemudian ada imunoglobulin M (IgM), yaitu antibodi yang muncul saat seseorang sedang mengalami infeksi akut.

Skrining Pada Ibu Hamil

Secara sederhana, prosedur diawali dengan membersihkan ujung jari, kemudian ditusukkan jarum tajam atau lancet hingga akhirnya darah keluar. Selanjutnya darah tersebut dimasukkan ke dalam tabung kecil, diteteskan ke strip tes, atau ke dalam wadah kecil. Seseorang akan merasakan sensasi seperti disengat saat darah diambil.
Setelah ditusuk, biasanya akan ada pendarahan kecil. Namun jangan takut, petugas akan memberikan perban atau kapas kecil untuk menekan bekas tusukan tersebut agar darah tidak lagi mengalir. Melalui kedua antibodi yang diambil tersebut, dan dengan hasil penggalian riwayat gejala, dokter bisa menilai apakah janin telah terpapar infeksi atau tidak. 

Skrining Pada Bayi Baru Lahir

Perhatikan bahwa bayi kemungkinan besar akan menangis ketika prosedur dilakukan, sehingga ibu berperan untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan yang bayi rasakan agar ia bisa lebih tenang dan nyaman. Ibu harus dapat mengendalikan gerakan bayi, misalnya dengan menahan anggota tubuhnya. Hal ini dilakukan karena bayi belum memiliki kontrol fisik, koordinasi, dan kemampuan mengikut perintah layaknya anak yang lebih besar.

Tujuan menahan atau mengekang bayi adalah agar ia terhindar dari cedera. Jika bayi bergerak saat disuntik, jarum bisa merusak pembuluh darah, tulang, jaringan, atau saraf. Sebisa mungkin ibu harus berada dalam jarak yang dekat dengan bayi karena kehadiran ibu itu diperlukan. Jika tidak bisa hadir, maka coba berikan bayi benda kesukaannya.

Pastikan untuk berada di sisi bayi untuk membuatnya nyaman

Interpretasi Hasil

Skrining TORCH biasanya menunjukkan hasil “positif” atau “negatif”. Jika hasilnya positif, maka itu berarti telah ditemukan satu atau lebih infeksi yang termasuk di dalam skrining. Hal tersebut menandakan bahwa seseorang saat ini sedang, pernah, atau sebelumnya sudah pernah divaksin penyakit tersebut.

Hasil negatif biasanya menunjukkan hal yang normal, tidak ada antibodi yang terdeteksi, dan tidak sedang terjadi infeksi saat ini atau sebelumnya.  Meskipun ada pengecualian pada penyakit yang harus divaksinasi. Jika ibu hamil mendapatkan hasil yang positif untuk antibodi IgM, maka akan dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan infeksi apa yang terjadi.

Sementara ketika ditemukan adanya antibodi IgG pada wanita hamil, maka artinya ia pernah mengalami infeksi di masa lalu. Untuk selanjutnya memastikan keberadaan infeksi itu kembali, harus dilakukan tes darah kedua pada beberapa minggu kemudian untuk membandingkan tingkat antibodi. Jika levelnya meningkat, tandanya infeksi baru saja atau sedang terjadi.

Jika hasil skrining TORCH menunjukkan hasil yang positif pada antibodi IgM, maka penyebab yang paling mungkin terjadi adalah infeksi yang sedang terjadi. Di sisi lain, ketika antibodi IgG dan IgM ditemukan positif, tes tambahan akan dilakukan untuk memastikan apakah bayi sedang mengidap infeksi yang aktif.

Skrining akan menunjukkan hasil positif atau negatif

Itulah penjelasan terkait skrining TORCH,  yang bertujuan untuk mendeteksi dini kemungkinan infeksi. Tes ini bisa dilakukan pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Jika menunjukkan hasil yang tidak diharapkan, jangan ragu untuk bertanya dan minta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Semangat dan semoga sehat selalu untuk seluruh ibu hamil! Yuk baca artikel informatif Newfemme lainnya.