Migrain Saat Menstruasi, Ini Penyebabnya!

Migrain Saat Menstruasi, Ini Penyebabnya!

Kesehatan 343

Pernahkah Ladies mengalami sakit kepala yang parah saat menstruasi, seperti berdenyut di salah satu sisi kepala? Hal tersebut mungkin saja bukan merupakan migrain biasa, namun memang disebabkan oleh perubahan kondisi tubuh yang terjadi menjelang periode datang bulan tiba. Lantas, apa penyebabnya? Apakah bisa diatasi secara mandiri? Berikut ini penjelasannya.

Shop with Me

Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Menstrual Migraine

Migrain saat menstruasi atau menstrual migraine adalah sakit kepala yang parah pada salah satu sisi kepala hingga terasa berdenyut pada saat datang bulan. Umumnya, menstrual migraine terjadi tepat sebelum atau selama periode datang bulan dan keadaannya bisa memburuk ketika dipicu oleh cahaya, gerakan, bau, atau suara. Gejalanya bisa terjadi dalam beberapa jam atau berlangsung selama beberapa hari.

Penyebab Sakit Kepala Saat Menstruasi

Migrain selama menstruasi berkaitan dengan hormon estrogen, yaitu ketika kadarnya mulai menurun tepat sebelum periode menstruasi. Ketika kadar estrogen menurun, produksi serotonin juga akan ikut  menurun. Hal ini menyebabkan peningkatan peptida terkait gen kalsitonin dan substansi P dari saraf trigeminal. Kedua zat tersebut berhubungan dengan saraf sensorik yang menyebabkan migrain secara umum.

Sakit kepala saat menstruasi selaras dengan tahap luteal akhir dan awal folikuler dari siklus mens, yaitu terjadi pada saat dua hari sebelum periode datang bulan dimulai hingga hari ketiga menstruasi berlangsung. Pada beberapa orang, sakit kepala ini dapat diperparah hanya dengan rangsangan kecil pada kulit seperti menyisir rambut, menyentuh kulit kepala, mencukur, atau memakai kontak lens.

Migrain menstruasi berkaitan dengan penurunan estrogen yang memengaruhi sistem saraf sensorik

Gejala

Migrain memengaruhi sekitar 12% dari populasi umum dan terjadi lebih sering pada wanita daripada pria. Puncak tertinggi kejadian migrain terjadi pada usia 30 hingga 40 tahun, sehingga wanita yang berada pada masa menstruasi perimenopause lebih sering mengalaminya. Sakit kepala menstruasi ini bisa dirasakan hingga masa menopause tiba.

Gejala menstrual migraine mirip dengan jenis migrain lainnya, yaitu:

  • Nyeri kepala mulai dari tumpul hingga berdenyut parah

  • Berkeringat atau menggigil

  • Terlalu peka terhadap cahaya, bau, dan kebisingan

  • Kulit kepala terasa lembut

  • Penurunan selera makan

  • Pusing hingga penglihatan kabur

  • Pucat

  • Lelah

  • Mual, muntah, dan sakit perut

  • Demam atau diare (jarang)balance di

Diagnosa

Petugas kesehatan akan melakukan pengkajian untuk menegakkan diagnosis migrain menstruasi, seperti menanyakan tingkat keparahannya, lokasinya, frekuensi sakit kepala, kondisi yang memicu sakit kepala memburuk atau membaik, obat yang sering dikonsumsi untuk meredakannya, dan riwayat keluarga yang pernah mengalami migrain. Sampaikan juga aktivitas, makanan, stres, atau situasi yang memicu migrain muncul. 

Mengelola Migrain

Pengelolaan migrain dapat dilakukan dari dua sisi, yaitu gaya hidup dan konsumsi obat. Keteraturan siklus tidur, pemenuhan gizi yang baik, makan teratur, olahraga teratur, serta menghindari pemicu migrain seperti stres, alkohol, dan cuaca merupakan bentuk pendekatan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengurangi migrain menstruasi. 

Sementara itu dari sisi farmakologis, migrain dapat diobati dengan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ketoprofen, ibuprofen, kalsium fenoprofen, naproxen, atau nabumeton. Sebelum menggunakan obat-obat tersebut, tanyakan terlebih dahulu kepada apoteker atau tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan pemilihannya sudah tepat.

Miliki pola makan yang seimbang dan sehat untuk mencegah keparahan migrain saat menstruasi

Itulah penyebab terjadinya migrain saat menstruasi, yaitu karena terjadinya penurunan kadar hormon estrogen. Hal tersebut berkaitan dengan kerja sistem saraf sensorik. Migrain dapat dipicu oleh cahaya, gerakan, bau, kebisingan, hingga sentuhan pada kulit. Kondisi tersebut dapat diredakan dengan konsumsi obat dan gaya hidup. Tertarik dengan informasi kesehatan wanita lainnya? Langsung saja telusuri website Newfemme!